Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ibu Hamil Hindari Stres Yuk, agar Tidak Berdampak ke Janin

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 28 Jul 2020 08:28 WIB

pregnant young woman
Dampak stres pada ibu hamil/ Foto: iStock
Jakarta -

Banyak hal bisa membuat ibu hamil stres. Mulai dari morning sickness yang sangat mengganggu hingga mood swing, yang membuat ibu hamil tak bisa mengontrol pikirannya.

Namun sebaiknya jangan sampai kebablasan ya, Bunda. Sebab, stres yang terlalu konstan dapat membahayakan janin di dalam rahim nih, Bunda.

Melansir Webmd, beberapa stres selama kehamilan merupakan hal yang normal, sama seperti pada masa-masa kehidupan lainnya. Tetapi, jika stres menjadi konstan, efeknya akan berimbas pada janin dan bisa berlangsung lama lho, Bunda.

Saat Bunda stres, tubuh akan beralih ke mode 'fight or flight'. Selain itu, tubuh juga akan mengirimkan ledakan kortisol dan hormon stres lainnya. Ini merupakan hormon yang sama ketika Bunda merasa dalam bahaya. Saat hormon ini meningkat, akan membuat jantung memompa lebih cepat.

"Jika Bunda dapat mengatasi stres dan melanjutkannya, respons stres akan surut dan tubuh akan kembali seimbang. Tetapi, jenis stres yang benar-benar merusak adalah jenis yang tidak reda," ujar Susan Andrews, PhD, seorang neuropsikologi klinis.

Depression And Pregnancy. Pregnant Lady Crying Covering Face With Hands Sitting On Sofa At Home.Dampak stres pada ibu hamil/ Foto: Getty Images

Faktanya, stres konstan dapat mengubah sistem manajemen emosi pada tubuh. Hal ini pun dapat menyebabkan reaksi berlebihan dan memicu respons peradangan.

Peradangan, pada gilirannya dikaitkan dengan kesehatan kehamilan yang lebih buruk dan masalah perkembangan pada janin.

"Ada beberapa data yang menunjukkan bahwa stresor kronis yang lebih tinggi pada wanita dan keterampilan mengatasi yang buruk untuk mengatasi stresor tersebut, dapat dikaitkan dengan berat lahir rendah dan dengan melahirkan lebih awal," kata Ann Borders, MD, MPH, MSc, seorang obgyn dari obstetrics and gynecology department, Division of Maternal-Fetal Medicine, di Evanston Hospital, NorthShore University HealthSystem.

Perlu Bunda tahu juga, stres kronis juga dapat berkontribusi pada perbedaan halus dalam perkembangan otak yang mungkin menyebabkan masalah perilaku saat bayi tumbuh, tambah Ann.

Mengutip dari Parents, penting bagi ibu hamil yang sering mengalami stres untuk mencari solusinya. Misalnya saja, berbicara dengan sesama ibu hamil untuk mencari jalan keluar atau pengasuhan dalam perspektif lain.

Catat hal-hal yang membuat Bunda terjaga di malam hari dengan menuliskannya di kertas. Cara ini dapat membuat Bunda lebih proaktif dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Pertimbangkan juga untuk melakukan yoga pranatal untuk membuat Bunda lebih rileks. Serta menjaga tubuh tetap bugar dan sehat selama kehamilan.

Semoga membantu ya, Bunda.

Bunda, simak juga yuk cerita Winda 'Idol' yang sempat malu dan stres saat kehamilan ketiganya dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda