Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mengenal Blighted Ovum atau Kehamilan Kosong di Awal Kehamilan

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 13 Dec 2020 11:04 WIB

Happy pregnant mother touching and looking beautiful belly sitting on cozy bed at home. prenatal, pregnancy, motherhood, expect concept. Young pregnance girl care and love her baby. copy space
Blighted ovum atau kehamilan kosong/Foto: Getty Images/iStockphoto/Love portrait and love the world

Sebagian ibu hamil mengalami blighted ovum di awal kehamilannya. Kehamilannya pun tak dapat lagi dipertahankan. Yuk, Bunda, agar hal tersebut tidak terjadi di kehamilan Bunda, kenali lebih jauh mengenai blighted ovum.

Blighted ovum disebut juga kehamilan anembrionik, dapat terjadi ketika embrio awal tidak pernah berkembang atau berhenti berkembang, diserap kembali dan meninggalkan kantung kehamilan yang kosong.

Alasan terjadinya blighted ovum seringnya tidak diketahui. Tetapi, mungkin dikarenakan adanya kelainan kromosom pada sel telur yang dibuahi. Blighted ovum sendiri biasanya terjadi pada awal kehamilan, terkadang bahkan sebelum Bunda menyadari kalau hamil.

Namun, dengan melakukan tes kehamilan dan terlambatnya siklus menstruasi, barulah diketahui kalau Bunda sedang hamil. Tes kehamilan mungkin positif karena embrio awal mengeluarkan hormon kehamilan HCG sampai kemudian embrio berhenti berkembang dan gagal ditanamkan, seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.

Kondisi blighted ovum memang banyak tak disadari para ibu hamil karena biasanya terjadi di masa awal kehamilan, gejala yang dirasakan sama halnya dengan kehamilan normal. Seperti adanya nyeri pada payudara, mual, dan muntah. Tetapi, ketika embrio berhenti tumbuh dan kadar hormon menurun, gejala kehamilan pun mereda.

Pada titik ini, kram perut ringan dan bercak ringan atau perdarahan mungkin terjadi. Dari hasil USG kemungkinan akan diketahui kalau kantung kehamilan kosong. 

"Blighted ovum adalah istilah untuk menjelaskan kantung kehamilan yang kosong," jelas Octavia Cannon, D.O, seorang obgyn di Charlotte, North Carolina, seperti dikutip dari laman Parents.

Kasus  blighted ovum terjadi dikarenakan kualitas sperma atau telur buruk, atau dapat terjadi karena pembelahan sel yang tidak normal. Namun, dalam banyak kasus, kata Dr Cannon, kehamilan blighted ovum disebabkan kelainan kromosom pada gen janin.

Kebanyakan ibu hamil mengetahui tentang blighted ovum ketika USG janin menunjukkan kantung kehamilan yang kosong. Ada juga sebagian dari ibu hamil yang mengalami perdarahan dan kram hebat seperti menstruasi sebagai tanda umum keguguran.

Dalam hal ini, dokter akan mengkonfirmasi keguguran sel telur pada USG, yang ditandai dengan kantung kehamilan yang kosong. Dalam kasus kehamilan awal, dokter mungkin menyarankan Bunda untuk menunggu seminggu dan kemudian melakukan USG ulang, hanya untuk  memastikan tidak ada embrio yang terbentuk.

Setelah itu, barulah dokter akan melakukan tindakan sesuai dengan kondisi blighted ovum yang dialami Bunda. Sebagian Bunda dapat menyelesaikan keguguran sel telur secara alami dan sebagian ada juga yang melewati kuretasi untuk membersihkan lapisan jaringan rahim.

Nah, semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Banner susuBanner susu/ Foto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari

Bunda, dengarkan juga yuk curhat Marissa Nasution saat salah satu anak kembarnya meninggal di kandungan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda