
kehamilan
Kisah Ibu Hamil Bertahan Tak Kuret saat Divonis Blighted Ovum, Ternyata Bayinya Sehat
HaiBunda
Sabtu, 10 Jun 2023 19:45 WIB

Tak terbayangkan perasaan seperti apa yang dirasakan oleh Bunda yang divonis mengalami blighted ovum. Telah menyambut kehamilan dengan sukacita, lalu dijatuhkan dengan kenyataan bahwa kehamilan yang dijalani hanyalah kehamilan kosong tanpa embrio.
Itulah yang dialami oleh Bunda Ayu. Dengan akun TikTok @baby.a.23, Bunda Ayu membagikan kisahnya ketika divonis blighted ovum.
Saat melakukan USG pada usia kehamilan 8 minggu, Bunda Ayu divonis kehamilan kosong atau yang biasa disebut blighted ovum. Beruntungnya, ketika disarankan melakukan kuretase, Bunda Ayu gigih bertahan untuk tidak melakukannya.
“USG 8 week, divonis hamil BO/hamil kosong, harus cepat dikuret,” tulisnya pada video yang menampilkan gambar hasil USG kandungannya di usia 8 bulan. Tim HaiBunda telah mendapatkan izin untuk mengutip kisahnya ini.
“Ngeyel nggak mau dikuret dan mutusin bertahan ampe 12 week. Alhamdulillah baby-nya ada dan sehat,” lanjutnya seraya menunjukkan video USG kandungannya lengkap dengan detak jantung Si Kecil.
Pada videonya, Bunda Ayu menambahkan caption yang sangat menyentuh berbunyi, “Gk ada sebahagiaa pas tau km ada dan sehat."
Kini kehamilannya telah memasuki trimester dua lho, Bunda. Dalam video lain, Bunda Ayu turut membagikan perkembangan kehamilannya.
“Lagi menikmati masa fase trimester-2. Ngemil mulu, sakit punggung, pegel kaki, susah tidur malam, bawaannya gerah, mimpi buruk, mulai merawat diri, mudah capek, (dan) tidur harus banyak bantal,” ungkapnya.
Bunda lain dengan pengalaman serupa
Melihat perjalanan kehamilan Bunda Ayu, tentu Bunda jadi ikut senang mengetahui pada akhirnya kandungannya tumbuh dengan sehat. Di kolom komentar, Beberapa Bunda pun turut membagikan pengalaman serupa dengan Bunda Ayu.
“Alhamdulillah ya kak, slma gak ada keluhan flek pertahanin insyaAllah janin sehat. Sehat2 buat kita smua yg sedang hamil,” tulis Bunda dengan username @ist***.
Bunda lain dengan pengalaman yang sama pun berkomentar serupa.
“Sma bgt, krna gda flek jd aq prtahanin, Alhamdulillah skarang jln 5 bln sehat,” ungkap akun @and***.
“Aku lg diposisi ini, tgl 17 aku hrus balik lagi tp aku mau pertahanin dulu. Smoga nular ke aku ya kak,” Tulis akun @sus***.
Melihat kolom komentar cukup membuktikan kasus blighted ovum ini cukup umum dialami beberapa Bunda. Nah, jika Bunda sedang hamil dan turut was-was akan kondisi Si Kecil dalam kandungan, sebelum berkonsultasi dengan dokter, simak dulu apa itu blighted ovum dan bagaimana cara mendeteksinya di halaman selanjutnya yuk, Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
BLIGHTED OVUM DAN CARA MENDETEKSINYA
Kisah Ibu Hamil Bertahan Tak Kuret saat Divonis Blighted Ovum, Ternyata Bayinya Sehat/Foto: Getty Images/iStockphoto
Blighted ovum adalah suatu kondisi bila tubuh Bunda mengira Bunda sedang hamil, padahal tidak ada janin yang terbentuk dalam rahim Bunda. Blighted ovum atau kehamilan kosong adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kantung kehamilan yang kosong.
Ketika Bunda hamil, artinya sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Sekitar lima hingga enam minggu kehamilan, embrio harus sudah ada. Pada saat ini, kantung kehamilan sebagai tempat janin berkembang telah berukuran sekitar 18 milimeter.
Melansir Grow by WebMD, jika Bunda mengalami blighted ovum, kantong kehamilan Bunda akan terbentuk dan tumbuh. Namun tidak ada embrio yang berkembang. Karena hal itu, blighted ovum disebut juga kehamilan anembrionik atau tanpa embrio.
Penyebab blighted ovum
Mengutip dari Parents, Octavia Cannon, DO , seorang OB-GYN dengan Alliance Obstetrics & Gynecology di East Lansing, Michigan menjelaskan bahwa blighted ovum dapat terjadi akibat kualitas sperma atau sel telur yang buruk, atau dapat terjadi karena pembelahan sel yang tidak normal. Tetapi dalam banyak kasus, kehamilan anembrionik disebabkan oleh kelainan kromosom.
Sebetulnya masih belum ada penjelasan yang benar-benar jelas mengapa blighted ovum dapat terjadi. Namun satu hal yang dapat dipastikan adalah, blighted ovum tidak berhubungan dengan apa pun yang Bunda lakukan, baik pada sebelum atau sesudah pembuahan.
Tanda-tanda blighted ovum
Ketika mengalami blighted ovum, mungkin Bunda mengalami gejala kehamilan pada umumnya seperti nyeri payudara, mual, terlambat haid, atau testpack bergaris dua yang menandakan Bunda positif hamil.
Pada awalnya, Bunda mungkin tidak akan menyadari sedang mengalami blighted ovum. Ini dikarenakan kantung kehamilan dan plasenta tetap bertumbuh dan mengeluarkan hormon yang membuat tubuh menangkap sinyal kehamilan.
Namun, seiring embrio yang tidak terbentuk, kadar hormon tersebut akhirnya akan mulai turun dan gejala kehamilan pun akan memudar. Setelah mengalami hal itu, Bunda pun akan mengalami tanda tanda keguguran seperti:
- Kram perut
- Flek atau bercak pendarahan vagina
- Pendarahan yang lebih berat daripada ketika Bunda sedang menstruasi
Satu-satunya cara untuk mengkonfirmasi blighted ovum adalah melalui USG. Ultrasonografi pada Bunda yang mengalami blighted ovum akan menunjukkan kantung kehamilan yang kosong dan seringkali lebih kecil dari perkiraan.
Namun, seperti yang dialami Bunda Ayu dan Bunda-Bunda lain di kolom komentar, kadang USG tidak 100 persen tepat ya. Biasanya jika usia kandungan Bunda terlalu dini saat pemeriksaan, dokter tidak akan langsung mengeluarkan vonis dan akan menyarankan Bunda untuk menunggu selama seminggu untuk melakukan USG ulang guna memastikan apakah benar tidak ada embrio yang terbentuk.
Biasanya jika Bunda benar-benar mengalami kehamilan kosong atau blighted ovum, Tingkat human chorionic gonadotropin (hCG), atau hormon kehamilan yang diproduksi oleh plasenta akan menurun dan mengindikasikan keguguran.
Tindakan yang diperlukan untuk mengatasi blighted ovum
Jika Bunda didiagnosis mengalami blighted ovum, berikut adalah beberapa tindakan yang bisa Bunda lakukan:
- Menunggu: Ini pada dasarnya adalah pendekatan yang mengharuskan Bunda untuk menunggu dan melihat apakah benar yang terjadi pada Bunda adalah kehamilan kosong atau bukan. Namun untuk pendekatan ini Bunda harus berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter Bunda untuk memastikannya aman ya, Bun.
- Obat: Jika sudah dipastikan tidak ada embrio yang tumbuh, tetapi tubuh tidak juga mengalami keguguran secara alami. Dokter bisa memberikan obat untuk menginduksi keguguran, tentu dengan seizin Bunda.
- Pelebaran dan kuretase: Ini adalah prosedur pembedahan yang melibatkan pelebaran serviks dan pengangkatan isi rahim. Kuretase biasanya dilakukan setelah Bunda mengalami keguguran dan berfungsi untuk menghilangkan jaringan yang tersisa, juga bisa berfungsi jika Bunda ingin ahli patologi memeriksa alasan keguguran Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Cara Mengetahui Hamil Kosong Tanpa USG, Kenali dari Ciri-cirinya Bun!

Kehamilan
Kematian Mudigah pada Janin: Pengertian, Ciri, Penyebab & Gejalanya

Kehamilan
Apakah Kehamilan Kosong Dapat Dicegah? Kenali 4 Ciri Utamanya Bun

Kehamilan
Sedihnya Bunda Ini Awalnya Divonis Blighted Ovum, Malah Alami Janin Tak Berkembang

Kehamilan
Mengenal Blighted Ovum atau Kehamilan Kosong di Awal Kehamilan


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda