kehamilan
Tanda-tanda Hamil Kosong atau Blighted Ovum, Bunda Perlu Tahu
Senin, 07 Dec 2020 07:15 WIB
Hamil menjadi momen yang paling membahagiakan dan ditunggu setiap pasangan. Sayangnya, kadang kehamilan yang dialami justru blighted ovum atau hamil kosong.
Hamil kosong terjadi saat sel telur yang telah ditanam di dalam rahim gagal berkembang menjadi embrio, Bunda. Hamil kosong disebut juga kehamilan anembrionik atau tanpa embrio dan merupakan penyebab utama keguguran.
Mengutip WebMD, ketika wanita hamil, sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Pada sekitar 5-6 minggu kehamilan, embrio seharusnya sudah ada. Pada saat ini, kantung kehamilan atau tempat janin berkembang dengan lebar sekitar 18 milimeter (mm). Namun ketika mengalami hamil kosong, kantung kehamilan terbentuk tapi embrio enggak berkembang, Bunda.
"Hamil kosong adalah istilah untuk menjelaskan kantung kehamilan yang kosong," kata Octavia Cannon, Obgyn di Charlotte, North Carolina, seperti dikutip dari Parents.
Hamil kosong sering terjadi pada awal kehamilan, bahkan biasanya wanita tidak tahu sedang mengandung. Hamil kosong ini menyebabkan sekitar satu dari dua keguguran pada trimester pertama kehamilan.
Penyebab hamil kosong
Peneliti masih mencari tahu mengenai penyebab persis hamil kosong. Beberapa kemungkinan penyebabnya bisa jadi karena kelainan kromosom pada embrio atau kualitas telur atau sperma yang buruk.
Selain itu, mungkin juga terjadi karena pembelahan sel yang tidak normal. Terlepas dari hal tersebut, tubuh akan menghentikan kehamilan lantaran mengenali kelainan yang terjadi.
Penting untuk diketahui bahwa hamil kosong tidak bisa dicegah, Bunda. Namun pada kebanyakan wanita, hamil kosong hanya terjadi satu kali saja. Jika terjadi berulang maka dibutuhkan pengujian tambahan.
"Seringkali seorang pasien mengalami kehamilan normal, kemudian mengalami hamil kosong. Jika itu terjadi lebih dari sekali secara berurutan, saya mendorong untuk melakukan pengujian tambahan untuk menemukan penyebab keguguran berulang," ucap Cannon.
Gejala dan tanda-tanda hamil kosong
Wanita yang mengalami hamil kosong, awalnya mungkin pernah mengalami tanda-tanda kehamilan. Dikutip dari Flo Health, berikut ini beberapa gejala dan tanda-tanda hamil kosong:
- Tes kehamilan positif
- Payudara sakit
- Morning sickness
- Telat haid
"Anda mungkin menyadari awal kehamilan karena tes kehamilan positif atau telat haid. Tes kehamilan mungkin positif karena embrio awal mengeluarkan hormon kehamilan (human chorionic gonadotropin/HCG) sampai embrio berhenti berkembang dan gagal ditanamkan," ujar Obgyn di Rochester, Minnesota, Yvonne Butler Tobah, dikutip dari Mayo Clinic.
Namun setelahnya, mungkin wanita hamil akan melihat gejala keguguran dini pada trimester pertama, seperti:
- Bercak atau perdarahan vagina
- Kram perut
- Periode yang lebih berat dari biasanya
"Mungkin Anda mengalami gejala awal kehamilan, tetapi ketika embrio berhenti tumbuh dan kadar hormon menurun, gejala kehamilan mereda. Di titik ini, kram perut ringan dan bercak ringan atau perdarahan mungkin terjadi," tutur Tobah.
Baca Juga : Cara Ketahui Hamil Kosong Tanpa Pendarahan |
Jika mengalami salah satu dari tanda atau gejala di atas, mungkin wanita hamil mengalami keguguran. Namun, tidak semua perdarahan pada trimester pertama berakhir dengan keguguran, Bunda. Karena itu, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan menjalani perawatan yang tepat.
Dokter nantinya akan mengonfirmasi keguguran sel telur pada pemeriksaan ultrasonografi atau USG, yang ditandai dengan kantung kehamilan kosong. Dalam kasus kehamilan awal, dokter mungkin akan menyarankan untuk menunggu selama seminggu, kemudian melakukan USG ulang untuk memastikan tidak ada embrio yang terbentuk.
Pengobatan hamil kosong
Karena embrio tidak berkembang dengan baik, satu-satunya pilihan untuk pengobatan atau perawatan hamil kosong adalah keguguran. Sebagian wanita memilih untuk menunggu keguguran terjadi secara alami, dan sebagian lagi memilih untuk mencari bantuan medis.
Nah, berikut ini beberapa kemungkinan pilihan pengobatan atau perawatan yang bisa didiskusikan bersama dengan dokter:
- Kuret
Beberapa wanita memilih kuret. Dalam prosedur ini, dokter akan melebarkan serviks dan mengangkat isi rahim. Ini cara yang cepat untuk mengakhiri kehamilan dan mempercepat proses pemulihan secara emosional. Dokter akan memeriksa kehamilan sepenuhnya dan memastikan adanya hamil kosong sebelum melanjutkan kuret.
- Obat-obatan
Dokter mungkin akan memberikan obat oral atau vagina untuk memicu keguguran. Mungkin diperlukan waktu beberapa hari untuk mengeluarkan semua jaringan, yang mungkin bisa menyebabkan rasa mual serta kram di perut.
- Menunggu keguguran secara alami
Karena hamil kosong pada akhirnya akan menyebabkan keguguran, beberapa wanita memilih untuk menunggu proses ini terjadi secara alami, Bunda. Karena itu, pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter dan beri tahu mereka jika mengalami perdarahan hebat yang terjadi secara terus menerus selama lebih dari dua minggu.
Nah, apapun proses yang dipilih, dokter kemungkinan besar akan meminta untuk menjalani tes darah mingguan untuk melacak HCG. Tingkat HCG bisa meningkat ketika tubuh mengira itu hamil, tetapi pada akhirnya hormon tersebut akan mulai turun. Tak lama kemudian, kadar HCG akan kembali ke kondisi sebelum kehamilan.
Cannon merekomendasikan kepada wanita yang telah sembuh setelah mengalami keguguran akibat hamil kosong harus terus mengonsumsi vitamin prenatal, tidak melakukan hubungan seks, douching atau membersihkan bagian dalam vagina menggunakan air atau cairan lain, dan menggunakan tampon selama sebulan.
Setelah itu, wanita kemungkinan akan mengalami siklus menstruasi setelah sebulan, dan mungkin siklus menstruasi awalnya akan lebih berat dari biasanya.
Sementara bagi wanita yang ingin hamil lagi setelah mengalami keguguran karena hamil kosong, tidak akan membahayakan peluang tersebut. Banyak wanita yang pernah mengalami hamil kosong bisa hamil normal kok, Bunda.
Dokter biasanya akan menyarankan untuk menunggu dua hingga tiga siklus menstruasi untuk mencoba hamil lagi. Namun rekomendasi terbaru dari The American College of Obstetricians and Gynecologists tidak masalah bagi wanita untuk langsung mencoba hamil lagi setelah mengalami keguguran, asalkan wanita sudah siap dan merasa nyaman.
Bunda, simak juga apa saja perlindungan untuk ibu hamil dan balita selama pandemi dalam video berikut:

