Hidung Tersumbat & Pilek Saat Hamil, Kenali 7 Cara Mengatasinya

Beberapa wanita sering mengalami ciri-ciri hamil yang unik. Salah satunya yakni hidung tersumbat dan pilek yang semakin parah menjelang persalinan.

Masalah pada hidung ini biasanya akan sembuh dalam waktu 10 hari setelah melahirkan. Menurut perawat spesialis THT, Kristin Hayes, RN, penyebab hidung tersumbat dan pilek pada ibu hamil umumnya karena rhinitis.

"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sekitar 39 persen wanita hamil mengalami hidung tersumbat dan gejala rhinitis," kata Hayes, dikutip dari Very Well Family.

Kondisi ini biasanya terjadi memasuki bulan kedua kehamilan dan terus menjadi parah. Hidung tersumbat akan hilang sepenuhnya dalam waktu dua minggu setelah melahirkan.

Lalu apa beda rhinitis dengan kondisi hidung tersumbat lainnya pada ibu hamil? Bagaimana cara mengatasinya?

Beda rhinitis, flu, dan alergi

Dilansir Baby Center, jika Bunda mengalami hidung tersumbat atau pilek saja, kemungkinan penyebabnya rhinitis. Sementara pada ibu hamil yang menunjukkan gejala lain, seperti bersin, sakit tenggorokan, kelenjar bengkak, atau demam, kemungkinan terkena flu dan infeksi.

Nah, hidung tersumbat karena alergi memiliki gejala berair dengan lendir yang encer disertai bersin dan gatal pada mata, hidung, dan tenggorokan. Alergi selama kehamilan tidak bisa diprediksi ya, Bunda.

Ibu hamil disarankan ke dokter jika kondisi menjadi parah dan memiliki gejala sinusitis, seperti demam, sakit kepala, lendir berwarna hijau atau kuning, nyeri di rahang atau berkurangnya indra penciuman.

Cek halaman selanjutnya yuk untuk tahu cara mengatasi hidung tersumbat karena rhinitis. Klik next untuk penjelasan lengkapnya ya, Bunda.

Simak juga 14 ciri hamil yang jarang disadari, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Hidung Tersumbat & Pilek Saat Hamil, Kenali 7 Cara Mengatasinya

Hidung Tersumbat & Pilek Saat Hamil, Kenali 7 Cara Mengatasinya/ Foto: iStock

Untuk meredakan hidung tersumbat dan gejala rhinitis selama kehamilan, Bunda bisa lakukan:

1. Banyak konsumsi cairan hidrasi.

2. Tinggikan posisi kepala dengan bantal saat tidur.

3. Mandi air hangat karena uapnya bisa menenangkan dan mengurangi hidung tersumbat untuk sementara waktu. Bisa juga gunakan handuk hangat yang ditempelkan ke wajah.

4. Cobalah obat tetes atau semprotan hidung saline untuk mengeluarkan lendir. Biasanya butuh waktu 5 sampai 10 menit agar lendir keluar setelah diteteskan obat.

5. Gunakan humidifier atau vaporizer di kamar tidur pada malam hari untuk menambah kelembapan udara.

6. Lakukan olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang. Jangan olahraga di luar ruangan ketika udara polusi karena bisa memperparah kondisi.

7. Hindari potensi yang berisiko menyebabkan iritasi, seperti asap rokok, alkohol, cat, asam kimia, serta hal lain yang memicu gejala.