Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

Simak Bun, Cara Pilih Alat Kontrasepsi Paling Efektif Cegah Kehamilan

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Rabu, 02 Dec 2020 13:47 WIB

Oral contraceptive pill on pharmacy counter with colorful pills strips background.
Ilustrasi cara tepat pilih alat kontrasepsi/ Foto: iStock

Salah satu cara mencegah kehamilan adalah penggunaan alat kontrasepsi atau KB. Apakah Bunda masih bingung memilih alat kontrasepsi yang tepat digunakan?

Dijelaskan Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan) dr.Valleria, Sp.OG., alat kontrasepsi dibedakan jadi dua bagian besar. Yakni kontrasepsi mantap atau permanen, dan kontrasepsi non-permanen.

Perlu Bunda tahu, contoh kontrasepsi permanen adalah tubektomi untuk wanita, dan vasektomi untuk pria. Prosedur tubektomi bertujuan menghalangi sperma masuk ke tuba falopi. Sel-sel telur juga tidak akan bisa memasuki rahim, sehingga tak bisa dibuahi.

Sedangkan prosedur vasektomi adalah operasi kecil yang dilakukan untuk mencegah perjalanan sperma pada testis dan penis. Jadi, penyaluran sperma pada air mani akan terputus, Bunda. Inilah salah satu cara mencegah kehamilan secara permanen.

Sementara itu, cara kontrasepsi non-permanen bisa bermacam-macam, baik dengan atau tanpa alat khusus. Dokter Valleria mengatakan, cara tanpa intervensi khusus disebut kontrasepsi alamiah.

"Contohnya KB kalender atau pantang berkala, dan sanggama terputus atau coitus interuptus," katanya kepada HaiBunda.

Lalu, kontrasepsi yang menggunakan intervensi, lanjut Valleria, ada yang memakai hormon dan menggunakan alat. Contoh yang memakai hormon yakni pil, suntik, susuk, dan LNG-IUS (mirena). Sedangkan alat kontrasepsi non-hormonal yakni kondom dan IUD.

Dokter Valleria mengingatkan, setiap alat kontrasepsi memiliki aturan pakai masing-masing. Kalau dipakai sesuai aturan pakai dan Bunda memperhatikan kontra indikasi, maka efektivitas semua alat kontrasepsi relatif sama.

"Untuk memilih kontrasepsi, harus sesuai kemampuan kita untuk mematuhi aturan pakai dan memperhatikan kontra indikasi," ujarnya.

Nah, Bunda ingin tahu lebih lanjut tentang perbedaan alat kontrasepsi hormonal dan non-hormonal? Adakah efek samping yang ditimbulkan? Klik NEXT yuk untuk baca selengkapnya.

Simak juga alasan pil KB harus diminum setiap hari, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Shaheer Sheikh dan Ruchikaa Kapoor

Beda alat kontrasepsi hormonal dan non-hormonal

Contraception Education Concept female and male contraceptive,

Ilustrasi cara tepat pilih alat kontrasepsi/ Foto: iStock

Beda alat kontrasepsi hormonal dan non-hormonal

Menurut penjelasan dokter Valleria, perbedaan antara alat kontrasepsi hormonal dan non-hormonal sangat jelas. Alat kontrasepsi hormonal mengandung zat hormon sintetis, sedangkan yang non-hormonal tanpa zat hormon sintesis.

Berikut jenis kontrasespsi hormonal:

- Kontrasepsi dengan hormon kombinasi yakni estrogen dan progestin, contohnya pil KB kombinasi (diane, yasmin, yaz, microgynon) dan KB suntik per bulan.

- Kontrasepsi dengan hormon tunggal (progestin) yakni minipil, KB suntik per tiga bulan, dan LNG-IUS (mirena).

Umumnya, kata Valleria, kontrasepsi hormonal aman digunakan oleh perempuan dewasa yang sehat. Sedangkan kontrasepsi dengan hormon kombinasi tidak disarankan untuk perempuan mengidap beberapa penyakit berikut ini:

- Hipertensi
- Diabetes
- Penyakit liver
- Stroke
- Varises
- Penyakit jantung
- Kanker payudara
- Perdarahan pervagina yang belum jelas sebabnya.

"Sedangkan kontrasepsi dengan hormon progestin lebih aman digunakan untuk berbagai kondisi penyakit," kata Valleria.

Sebelum Bunda memilih alat kontrasepsi hormonal, dokter Valleria menganjurkan untuk tahu lebih dahulu apa saja efek samping yang ditimbulkan. Efek samping ini terkait reaksi tubuh terhadap zat hormon tersebut.

Sementara itu, kontrasepsi non-hormonal untuk perempuan adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), yang kita kenal dengan sebutan spiral. Valleria menjelaskan, keunggulan AKDR adalah lebih praktis dibandingkan KB hormonal.

"Jangka waktu penggunaan alat kontrasepsi tidak ada yang khusus, semua tergantung kebutuhan masing-masing," ujarnya.

Valleria menyarankan, waktu tepat menggunakan kontrasepsi hormonal dimulai saat hari pertama haid, lalu patuhi aturan pakai selanjutnya. Sedangkan untuk AKDR atau spiral, boleh dipasang kapan saja saat sedang tidak hamil dan tidak ada infeksi di area kelamin.

Setelah itu, perhatikan kontra indikasi alat kontrasepsi dan patuhi aturan pakainya. Jangan lupa juga, konsultasi ke dokter kandungan sebelum memilih alat kontrasepsi tertentu.

Nah, Bunda ingin chat langsung dengan dokter Valleria supaya lebih jelas? Yuk, gabung Live Chat di Aplikasi HaiBunda dengan tema: Macam Alat Kotrasepsi, Mana yang Paling Efektif Cegah Kehamilan?.

Hari ini, Bunda, Rabu (2/12/2020) pukul 14.00 - 16.00 WIB. Langsung download Apps HaiBunda ya...

Live Chat Aplikasi HaiBundaLive Chat Aplikasi HaiBunda/ Foto: HaiBunda

(muf/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda