Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cara Berhubungan Intim yang Bisa Cegah Kehamilan

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 10 Feb 2021 23:10 WIB

Young couple lying in bed, woman in foreground, portrait
Ilustrasi pasangan suami istri/ Foto: iStock

Sebagian pasangan kerap tidak menggunakan pengaman dan juga alat kontrasepsi tetapi berharap tidak terjadinya kehamilan. Apakah upaya tersebut efektif untuk memproteksi kehamilan ya, Bunda?

Melansir Healthline, sperma sedianya dapat hidup di dalam rahim hingga lima hari setelah berhubungan seks, dan kehamilan hanya dapat terjadi jika ada sperma di dalam rahim atau saluran tuba saat Bunda berovulasi.

Kebanyakan, ovulasi terjadi sekira hari ke-14 dari siklus haid masing-masing. Namun, melakukan hubungan seks tanpa kondom usai menstruasi atau di luar perkiraan masa subur bukanlah jaminan bahwa Bunda tidak akan hamil.

Bagi Bunda dengan siklus haid yang lebih pendek, rata-rata 28 hingga 30 hari, peluang untuk hamil dapat terjadi jika berhubungan intim selama period. Misalnya, jika Bunda berhubungan intim menjelang akhir haid dan Bunda berovulasi lebih awal, Bunda bisa hamil. Karenanya, menggunakan alat kontrasepsi, kondom, atau metode perlindungan lainnya selalu menjadi cara teraman untuk mencegah kehamilan.

Perlu Bunda tahu, ovulasi terjadi ketika sel telur yang matang dilepaskan dari ovarium, Sekira sebulan sekali, telur matang dan dilepaskan ke tuba falopi. Kemudian, menuju sperma yang menunggu di saluran tuba dan rahim.

Telur dapat hidup antara 12 hingga 24 jam setelah meninggalkan ovarium. Sementara sperma dapat hidup hingga lima hari setelah berhubungan intim. Implantasi sel telur yang terjadi setelah pembuahan, biasanya dilakukan 6 sampai 12 hari setelah ovulasi.

Bunda pun bisa hamil setelah haid. Dan itu bisa terjadi jika Bunda berhubungan intim menjelang akhir siklus period dan mendekati jendela subur Bunda. Di sisi lain, bisa jadi kemungkinan hamil tepat sebelum menstruasi rendah.

"Faktanya, hanya ada periode 48 jam yang ideal untuk hamil," ujar Anate Brauer, M.D, seorang ahli endokrin reproduksi di Greenwich Fertility and IVF Centres serta obgyn di NYU School of Medicine.

Klik di halaman selanjutnya untuk mengetahui cara cegah kehamilan ketika berhubungan intim, Bunda.

Banner Sacha StevensonFoto: Mia Kurnia Sari

Cara berhubungan intim yang cegah kehamilan

Young couple lying in bed, woman in foreground, portrait

Ilustrasi pasangan suami istri/ Foto: Dok. iStock

Dikatakan Brauer bahwa setiap wanita berbeda termasuk juga siklus bulanannya. Jadi, tidak pernah menjadi taruhan pasti untuk mengatakan bahwa ada minggu atau hari ketika wanita benar-benar tidak bisa hamil. Jadi, selalu gunakan pelindung jika tidak mencoba untuk hamil.

Namun, jika masih bertanya-tanya kesempatan mana yang paling kecil kemungkinannya untuk hamil, berikut ini cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan, seperti dikutip dari laman Parents:

1. Gunakan kontrasepsi

Jika Bunda menggunakan kontrasepsi baik itu pil, implan, IUD, suntikan, dan lainnya, serta Bunda mengikuti semua petunjuk, maka peluang untuk hamil kurang dari 1 persen.

"Kontrasepsi hormonal bekerja dengan mencegah perekrutan sel telur yang matang," ujar Dr Brauer. 

2. Menggunakan metode "tarik keluar"

Metode kuno untuk mencegah kehamilan ini sangat jauh dari mitos. Tidak, ini tidak sangat mudah dan pasti bisa menyebabkan kehamilan tapi secara signifikan menurunkan kesempatan Bunda untuk hamil.

Jika Bunda membutuhkan kursus penyegaran pada metode ini, libatkan pasangan yang menarik keluar dari vagna sebelum dia berejakulasi. Permasalahannya, cairan pra ejakulasi, cairan tubuh yang dikeluarkan penis sebelum ejakulasi yang sebenarnya sangat mungkin mengandung sperma yang aktif.

Selain itu, Mark Trolice, M.D, spesialis endokrinologi reproduksi dan infertilitas dari My Fertility Care, di Winter Park, Florida, menjelaskan bahwa kebanyakan pria tidak menyadari kapan mereka melepaskan cairan pra ejakulasi tersebut.

"Karena sulit untuk memprediksi kapan terjadi pra-ejakulasi, metode penarikan seringkali penuh dengan bahaya dan tentunya bukan metode yang paling dapat diandalkan," katanya.

3. Gunakan kondom

Peluang untuk hamil dengan penggunaan kondom adalah sekira 15 persen, dan itu merupakan kesalahan manusia atau human error. Dengan penggunaan kondom yang sempurna setiap saat, peluang tersebut menurun menjadi 2 persen. 

Penggunaan yang benar berarti kondom digulung ke penis sebelum ada kontak antara alat kelamin dan kulit. Namun, ada beberapa cara untuk membuat kondom tersebut menjadi lebih efektif. Pasangkan juga dengan alat kontrasepsi lain seperti IUD atau pil, dan gunakan bersama dengan metode tarik.

4. Sedang menyusui

Jika Bunda belum mengalami menstruasi setelah melahirkan, terutama jika Bunda sedang menyusui, sebenarnya kecil kemungkinan Bunda bisa hamil.

"Saat menyusui, hormon estrogen yang bertanggung jawab untuk mendapatkan menstruasi setiap bulan, ditekan,"jelas Sherry Ross, M.D, seorang obgyn di Santa Monica.

Selain itu, hormon yang merangsang produksi ASI prolaktin, juga mencegah terjadinya ovulasi karena menghambat hormon yang memicu ovarium Bunda untuk tumbuh dan melepaskan sel telur. 

Intinya, tanpa menstruasi, Bunda tidak akan berovulasi secara teratur sehingga kecil kemungkinannya meskipun tentu bukan tidak mungkin.

Nah, semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda