HaiBunda

KEHAMILAN

Mengenal Oligohidramnion, Air Ketuban yang Terlalu Sedikit di Masa Kehamilan

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 07 Feb 2021 17:20 WIB
Ilustrasi kehamilan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Love portrait and love the world

Cairan ketuban menjadi elemen penting dalam kehamilan. Kadarnya yang berlebihan ataupun terlalu sedikit juga akan berdampak pada kelangsungan kehamilan.

Bagi Bunda yang sedang hamil, memastikan kehamilan sehat menjadi hal yang perlu dilakukan secara intensif. Guna memastikan kehamilan tetap sehat, Bunda pun perlu memeriksakan diri secara rutin pada dokter kandungan ataupun bidan setempat.

Berkaitan dengan keberadaan cairan ketuban, perlu Bunda tahu bahwa pada sebagian kehamilan, tak sedikit ibu hamil yang mengalami kasus oligohidramnion yakni kondisi di mana ibu hamil memiliki terlalu sedikit cairan ketuban. Kondisi ini pun perlu Bunda waspadai karena cairan ketuban merupakan cairan yang mengelilingi bayi di dalam rahim. Sehingga, keberadaannya dalam kondisi yang cukup sangatlah penting untuk perkembangan bayi secara maksimal.


Oligohidramnion sedianya memang tak dapat diketahui secara kasat mata ya, Bunda. Tetapi, Bunda dapat memperhatikan beberapa kondisi seperti misalnya ketika Bunda mengeluarkan cairan dari vagina, sebaiknya Bunda segera menghubungi dokter. Sebab, ini kemungkinan menjadi tanda oligohidramnion, seperti dikutip dari laman Marchofdimes.

Tanda lainnya juga biasanya disertai dengan berat badan Bunda yang tidak cukup atau jika bayi yang ada dalam kandungan Bunda tidak tumbuh secepat dari kondisi yang seharusnya.

Ilustrasi kehamilan/ Foto: iStock


Melansir Sitrarambhartia, anomali kongenital tertentu pada bayi dapat menyebabkan oligohidramnion pada trimester kedua. Sebaliknya, oligohidramnion pada awal kehamilan juga dapat menyebabkan beberapa cacat perkembangan pada bayi. Hal ini sendiri dapat didiagnosis melalui USG, Bun. 

Penyebab oligohidramnion sendiri sesungguhnya tidak diketahui. Beberapa penyebab yang diketahui ialah adanya masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi atau diabetes yang sudah ada sebelumnya, obat-obatan tertentu seperti yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, kehamilan pasca-term (kehamilan yang melewati 2 minggu atau lebih setelah tanggal jatuh tempo), cacat lahir, serta ketuban pecah dini.

Klik HALAMAN SELANJUTNYA untuk melihat cara mendeteksi oligohidramnion, Bunda.

Simak juga cerita dr.Reisa Broto Asmoro yang sempat tidak sadar dirinya hamil hingga berani loncat dari kapal.



(ziz/ziz)
Cara Mendeteksi Oligohidramnion

Cara Mendeteksi Oligohidramnion

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Potret Jo Yuri, Pemeran Player 222 di Squid Game yang Aslinya Mantan Member Girlgroup

Terpopuler: Deretan Artis Indonesia Ganti Profesi saat Pindah ke Luar Negeri

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK