Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bahaya Menyepelekan Dehidrasi Selama Kehamilan Sebabkan Cacat Janin

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 02 Aug 2020 18:31 WIB

Pregnant woman drinking glass of milk copy space. Young expectant lady enjoying healthy drink. Healthcare, nutrition, vitamins, pregnancy concept
Ilustrasi bahaya ibu hamil dehidrasi/ Foto: iStock
Jakarta -

Selama kehamilan, berbagai tantangan mungkin akan Bunda hadapi. Selain dihadapkan pada perubahan fisik, Bunda juga akan mengalami perubahan pada beragam hal. Termasuk di antaranya tantangan memenuhi nutrisi selama kehamilan.

Ya, selama kehamilan, selain memenuhi kebutuhan makanan yang seimbang, Bunda juga disarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan secara maksimal. Bahkan, kebutuhan cairan akan lebih meningkat dibanding sebelum hamil, Bunda.

Perlu Bunda tahu, setelah pembuahan, kebutuhan air meningkat karena sel-sel bayi membelah dan volume darah ibu meningkat. Dalam hal ini, kehausan tidak bisa digunakan sebagai indikator yang dapat diandalkan. Gejala dehidrasi begitu samar. Sehingga, sebelum ancaman dehidrasi datang, ibu hamil sebaiknya meningkatkan asupan cairannya.

"Wanita hamil dan menyusui harus didorong untuk meningkatkan asupan air putih dan cairan lain untuk memenuhi kebutuhan tubuh mereka. Untuk mendukung sirkulasi janin, amniotik cairan, dan volume darah lebih tinggi," ujar KRisten Montfomery, Ph.D, RM, dalam tulisannya di Journal of Perinatal Education.

Dehidrasi merupakan sinyal bahwa air tidak tersedia dalam tubuh untuk memproses aktivitas lainnya. Sehingga terkadang, dehidrasi menjadi penyebab rendahnya cairan ketuban.

Pregnant woman drinking glass of milk copy space. Young expectant lady enjoying healthy drink. Healthcare, nutrition, vitamins, pregnancy conceptBahaya ibu hamil dehidrasi/ Foto: iStock

Sementara itu, cairan ketuban yang rendah dapat mengakibatkan adanya kompresi organ janin yang mengakibatkan cacat lahir, peningkatan kemungkinan keguguran atau kelahiran mati, intrauterine growth restriction (IUGR, kelahiran prematur, dan komplikasi persalinan seperti kompresi tali pusat, dan persalinan sesar, dikutip dari Getfitforbirth.

Melansir dari American Pregnancy, kehamilan memang membuat wanita membutuhkan lebih banyak air daripada orang kebanyakan. Setidaknya 8-12 gelas sehari. Air memainkan peran penting dalam perkembangan bayi yang sehat, seperti membantu membentuk plasenta, yang diandalkan bayi untuk menerima nutrisi selama kehamilan.

Selain itu, air juga digunakan untuk membentuk kantung ketuban di masa kehamilan. Karena itu, penting untuk menghindari dehidrasi selama kehamilan.

Cara lain untuk menghindari dehidrasi selain meningkatkan asupan cairan ibu hamil yakni dengan menghindari produk yang mengandung kafein. Sebab, kafein dapat meningkatkan urine sehingga menyebabkan dehidrasi.

Bunda juga dapat menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan panas berlebih, seperti olahraga berat atau menghabiskan banyak waktu di lingkungan yang panas.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bunda, simak juga yuk cara mengatasi kulit kering selama hamil, dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda