Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Fakta Eklamsia & Preeklamsia, Penyebab Kematian Ibu Hamil No.1 di Indonesia

dr. Ilham Utama Surya, SpOG   |   HaiBunda

Senin, 08 Feb 2021 09:00 WIB

Dokter Sisipan
dr. Ilham Utama Surya, Sp.OG
Staf Medis Women Health Service RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Dosen di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
ilustrasi ibu hamil minum air putih
Ilustrasi hamil preeklamsia/Foto: shutterstock

Preeklamsia adalah kelainan pada kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan banyak protein dalam urine pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Sedangkan eklampsia adalah kejang pada kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah awitan baru. Kematian akibat sindrom preeklamsia atau eklampsia atau keracunan dalam kehamilan adalah sebesar 27,1% dan penyebab kematian nomor 1 ibu di Indonesia. 

Penamaan Eklamsia

Epilepsi dan eklampsia memiliki perbedaan. Epilepsi dapat terjadi seumur hidup tanpa kehamilan, sedangkan eklampsia terjadi pada saat kehamilan dan masa nifas. Eklampsia berasal dari akar kata ἐκλαμψία (Bahasa Yunani) atau eklampsia yang berarti kejang.

Dokumentasi mengenai kejang pada kehamilan ini sudah ada dari jaman Mesir, Yunani, dan India. Pada tahun 1668 Francois Mauriceau yang memperkenalkan istilah eklampsia untuk memperkenalkan kelainan pada kehamilan dan masa nifas yang berakibat kejang. Terakhir, adalah Boissier de Sauvages pada abad ke -18 yang membedakan eklampsia dengan epilepsi.

Pengobatan hipertensi ibu hamil

Klasifikasi hipertensi selama kehamilan. Ada beberapa penggolongan dalam kelainan hipertensi selama kehamilan:

1. Hipertensi kronik

Hipertensi yang terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu tanpa adanya protein dalam urine 

2. Hipertensi dalam kehamilan

Hipertensi yang terjadi sesudah usia kehamilan 20 minggu tanpa adanya protein dalam urine

3. Preeklamsia-Eklamsia

Hipertensi yang terjadi sesudah usia kehamilan 20 minggu dengan adanya protein dalam urine

4. Preeklamsia Superimposed

Hipertensi yang terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu dengan adanya protein dalam urine

5. Hipertensi postpartum

Hipertensi setelah persalinan

ilustrasi ibu hamililustrasi ibu hamil Preeklamsia/ Foto: thinkstock

Dampak Preeklamsia pada kehamilan

Simak ulasan mengenai dampak preeklamsia pada kehamilan

- Sindrom HELLP

Merupakan keadaan lanjut dan berat dari Preeklamsia ditandai dengan hemolisis (pecahnya sel darah merah), elevated liver enzyme (peningkatan enzim transaminase) dan low platelet (rendahnya trombosit). Keadaan ini mengancam nyawa karena sudah mengganggu fungsi darah dan merusak organ hati.

- Eklampsia

Adalah kejang pada kehamilan yang ditandai peningkatan tekanan darah. Adalah bentuk berbahaya dari Preeklamsia yang mengancam nyawa.

- Solusio plasenta

Adalah lepasnya plasenta dari tempat implantasi. Hal ini berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin

- Edema paru

Merupakan pemberat pada pernapasan yang ditandai dengan tertimbunnya cairan di paru.

- Gangguan penglihatan

Preeklamsia dapat mengakibatkan gangguan penglihatan karena mempengaruhi pembuluh darah di mata.

- Janin

Pada janin dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin dalam rahim hingga kematian. Dapat juga mengakibatkan bayi prematur karena tatalaksana Preeklamsia adalah melahirkan plasenta.

Ada pun cara mengenali dan pencegahan dari Preeklamsia bisa dilihat di HALAMAN SELANJUTNYA ya, Bun.

Lihat juga video berikut mengenai kisah Winda 'Idol' yang mengalami darah tinggi saat kehamilan anak ketiga. 

[Gambas:Video Haibunda]



 


CARA MENGENALI KEHAMILAN DENGAN PREEKLAMSIA

ilustrasi ibu hamil

Ilustrasi hamil preeklamsia/Foto: iStock

Cara mengenali preeklamsia dalam kehamilan

- Tekanan darah >140/90 mmHg
- Proteinuria Trombositopenia
- Gangguan ginjal kreatinin> 1,1 mg/dl
- Gangguan fungsi hati peningkatan enzim transaminase 2x
- Edema paru
- Keluhan sakit kepala, pandangan kabur, nyeri ulu hati, mual, dan muntah

Pencegahan preeklamsia

  • Kalsium: Menurut Cochrane kalsium terbukti menurunkan angka kejadian preeklamsia. 
  • Aspirin: Dari penelitian Rolnik efektivitas pemberian aspirin dosis rendah sejak trimester satu menurunkan angka kejadian preeklamsia sebanyak 60 persen.

Faktor risiko preeklamsi

  1. Kehamilan pertama
  2. Riwayat kehamilan sebelumnya preeklamsia
  3. Hipertensi kronis dan atau penyakit ginjal
  4. Riwayat gangguan darah dalam hal ini trombofilia kehamilan kembar
  5. Fertilisasi in vitro atau bayi tabung
  6. Riwayat keluarga preeklamsia
  7. Diabetes tipe 1 atau 2 Obesitas
  8. Penyakit autoimun seperti sistemik lupus eritematosus
  9. Usia lanjut (lebih dari 40 tahun)
  10. Kehamilan dari suami kedua
  11. Hamil anggur
ilustrasi ibu hamililustrasi ibu hamil/ Foto: iStock

Tips Pencegahan dan Identifikasi Dini preeklamsia

Simak ulasan selengkapnya berikut ini:

1. Prakonsepsi

  • Identifikasi faktor risiko (diabetes melitus, obesitas, hipertensi, dan riwayat keluarga)
  • Ulasan luaran kehamilan sebelumnya (solusio plasenta, kematian janin, pertumbuhan janin terhambat dan usia kehamilan saat persalinan)
  • Periksa profil metabolisme dasar dan urinalisis
  • Optimalkan Kesehatan maternal
  • Suplementasi asam folat

2. Trimester pertama

  • Ultrasonografi untuk pemeriksaan usia kehamilan dan jumlah janin
  • Periksa profil metabolisme dasar dan darah lengkap dan urinalisis
  • Lanjutkan suplementasi asam folat
  • Tawarkan pemeriksaan kombinasi trimester satu
  • Untuk bunda dengan riwayat preeklamsia yang terjadi persalinan sebelum usia kehamilan 34 minggu atau muncul dalam lebih dari satu kehamilan. Biasanya ditawarkan aspirin dosis rendah pada trimester satu, dan diskusikan risiko dan keuntungan dengan dosis rendah aspirin dengan wanita lainnya

3. Trimester kedua

  • Konseling pasien mengenai tanda dan gejala preeklamsia mulai dari 20 minggu, memperkuat informasi dengan leaflet
  • Monitor tanda dan gejala preeklamsia
  • Monitor tekanan darah pada kunjungan hamil dengan pemeriksaan perawat atau di rumah
  • Lakukan ultrasonografi usia kehamilan 18-22 minggu untuk evaluasi kelainan janin dan menyingkirkan hamil anggur
  • Kunjungi rumah sakit untuk hipertensi kehamilan berat, pertumbuhan janin terhambat, atau preklamsia berulang

3. Trimester ketiga

  • Monitor tanda dan gejala preeklamsia
  • Monitor tekanan darah pada kunjungan prenatal dengan kontak tenaga kesehatan
  • Pemeriksaan laboratorium
  • Pemeriksaan ultrasonografi serial untuk pertumbuhan janin dan pemeriksaan cairan amnion, doppler arteri umbilikalis dengan tes nonstress, profil biofisik atau keduanya
  • Hospitalisasi untuk hipertensi kehamilan berat atau preeklamsia berulang


(ziz/ziz)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda