Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bunda, Kenali Manfaat dan Kebutuhan Asam Folat pada Kehamilan

dr. Ilham Utama Surya, SpOG   |   HaiBunda

Selasa, 13 Oct 2020 14:32 WIB

Dokter Sisipan
dr. Ilham Utama Surya, Sp.OG
Staf Medis Women Health Service RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Dosen di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Good looking expectant female looking at pills and holding glass of water in living room
Manfaat dan kebutuhan asam folat ibu hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz
Jakarta -

Bunda, pasti sudah enggak asing dengan asam folat. Bagi Bunda yang sudah pernah hamil atau masih dalam masa persiapan kehamilan, biasanya akrab dengan vitamin prenatal satu ini.

Ada sebuah cerita mengenai pentingnya asam folat untuk ibu hamil. Di mana pernah suatu ketika, ada seorang Bunda yang sedang hamil merasakan sakit perut terus-menerus sepanjang malam. Bidan mengatakan bahwa sakit tersebut merupakan tanda-tanda persalinan.

Beberapa jam kemudian, rasa mengejan muncul. Bidan memimpin meneran (menahan napas dan menekan pada saat mau melahirkan) hingga bayi keluar dan menangis. Namun, keluarga, suami, dan Bidan terhenyak karena bayi yang dilahirkan mengalami kelainan bawaan di kepala, yakni separuh kepala ke atas dan termasuk otaknya tidak terbentuk.

Di kemudian hari, ia baru mengetahui bahwa kelainan seperti ini bernama anensefali. Untuk mengetahui lebih lanjut hubungan antara anensefali dan asam folat mari kita simak penjelasan di bawah ini.

Apa itu Asam Folat?

Asam folat merupakan vitamin B9 larut air yang bekerja memperbanyak jumlah sel, sebagai enzim metabolisme dan meregulasi genetik. Dalam kehamilan berperan dalam pembentukan organ dan tumbuh kembang janin.

Sehingga konsumsi bersama asam folat dan zat gizi lainnya seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral lainnya menjadi penting. Berbeda dengan vitamin yang larut lemak seperti vitamin A, D, E dan K yang bila kadarnya tinggi akan disimpan dalam tubuh, kelebihan kadar asam folat, vitamin B lainnya dan C akan dikeluarkan oleh tubuh.

Kelainan Tabung Saraf dan Asam Folat Pada Kehamilan

Anensefali bersama spina bifida dan ensefalokel termasuk kelainan pembentukan tabung saraf pada janin. Dick Smithells adalah dokter yang mencetuskan hubungan kelainan tabung saraf ini dengan kekurangan asam folat, dari penelitiannya tahun 1980. Setelah penelitian yang ekstensif, baru di tahun 1991, Medical Research Counsil Vitamin Study Research Study Group di Inggris merekomendasikan makanan wanita hamil harus cukup dengan asam folat untuk mencegah kelainan tabung saraf pada janin.

Sejak saat itu negara-negara di dunia mulai merekomendasikan penambahan bahan makan (fortifikasi) dan supplementasi asam folat untuk memenuhi kebutuhan asam folat. Tahun 1992, Amerika Serikat merekomendasikan supplementasi 0,4 mg pada ibu hamil. Di Kanada fortifikasi folat dilakukan pada tepung putih, pasta, dan tepung jagung sejak 1998. Di Indonesia melalui keputusan Menteri Kesehatan tahun 2003, dilakukan fortifikasi tepung terigu dengan asam folat.


Manfaat asam folat untuk ibu hamil

Pembentukan tabung saraf pada janin merupakan proses molekuler yang rumit. Perkembangan saraf muncul pada awal pembentukan janin (usia kehamilan 6 minggu). Diketahui bahwa homosistein suatu protein yang berbahaya bagi tubuh yang bila kadarnya tinggi dapat mengganggu pembentukan organ pada janin di awal kehamilan. Dalam penelitian, pemberian asam folat dapat menurunkan kadar homosistein dan berakibat penurunkan risiko gangguan pembentukan saraf janin hingga 87 persen.

Beberapa studi menyarankan supplementasi asam folat dapat menurunkan kejadian preeklamsia (keracunan dalam kehamilan), persalinan kurang bulan dan berat bayi lahir rendah. Penelitian-penelitian tersebut masih kontroversial dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Namun, dengan pertimbangan manfaat lebih besar dari pada risiko maka suplementasi asam folat dianjurkan untuk ibu hamil.

Terakhir, konsumsi asam folat dan vitamin B12 pada ibu dapat mengatasi anemia megaloblastic yang dapat terjadi pada kehamilan. Seperti kita tahu anemia pada kehamilan merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan pasca salin, yang merupakan salah penyebab kematian ibu tertinggi kedua di Indonesia.

Makanan yang mengandung asam folat

Sumber makanan asam folat dapat berasal dari hati, yang kandungan terbesarnya terdapat di ayam dan sapi. Satu potong hati ayam mengandung 0,254 mg folat sedangkan 85 g hati sapi mengandung 0,212 mg folat.

Selain hati, ekstrak ragi, sayuran hijau, kacang-kacangan, buah jeruk, dan fortifikasi sereal juga merupakan sumber makanan folat. Namun, sumber makanan folat alami dapat rusak karena panas, penyimpanan, pengolahan dan pemasakan.

Kebutuhan asam folat pada ibu hamil dan menyusui

Menurut Institute of Medicine kebutuhan harian asam folat meningkat selama kehamilan (trimester 1-3) dan menyusui yakni 0,6 mg dan 0,5 mg sehingga dianjurkan untuk mengonsumsi tambahan asam folat sebesar 0,4 mg/hari dalam bentuk suplementasi.

Penting diingat ya, Bunda, bahwa konsumsi asam folat minimal 1 bulan sebelum hamil (prekonsepsi) hingga 3 bulan pertama kehamilan.

Efek samping asam folat

Hampir tidak ditemukan efek samping pada kelebihan asam folat pada kehamilan. Gejala yang dilaporkan adalah reaksi hipersensitivitas dan gejala saluran cerna. Akan tetapi gejala itu dapat muncul pada kehamilan normal. Hal ini disebabkan kelebihan asam folat pada tubuh akan dikeluarkan melewati urin.

Hal yang sebaiknya diperhatikan sebelum mengonsumsi asam folat

Pada keadaan tertentu penggunaan suplementasi asam folat dapat lebih tinggi dari biasanya. Hal ini bertujuan untuk menanggulangi kelompok risiko tinggi kelainan tabung saraf janin dan gangguan penyerapan folat.

Kelompok risiko tinggi tabung saraf janin di antaranya riwayat mengalami bayi dengan gangguan pembentukan tabung saraf sebelumnya, riwayat keluarga dengan kelainan yang sama, obesitas dan diabetes melitus.

Keadaan yang dapat mengganggu penyerapan folat terjadi pada penyalahgunaan alkohol, gangguan pencernaan, penyakit hati, beberapa anemia, dan penggunaan bersama obat seperti obat anti epilepsi, metformin, sulfasazine, triamterene, methotrexate dan barbiturat.

Pada penyalahgunaan alkohol berakibat defisiensi folat. Hal ini dapat terjadi dengan berbagai macam cara yakni gangguan penyerapan folat di usus, penurunan pengolahan folat di hati, peningkatan pengeluaran folat terutama via urin.

Oleh sebab itu, penggunaan asam folat pada keadaan di atas perlu dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu.

dr Ilham Utama Surya SpOG
Staf Medis Women Health Service RSUPNCM
Dosen Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Setelah membaca mengenai manfaat asam folat, ibu hamil simak juga penjelasan mengenai bahaya preeklampsia dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda