Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ciri-Ciri Hamil yang Mirip PMS, Jangan Keliru Bun!

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Sabtu, 27 Mar 2021 13:58 WIB

Woman's Sense Of Taste Affected By Pregnancy
Ilustrasi/Foto: iStock

Bunda yang sedang menanti kehamilan pasti amat memperhatikan ciri-ciri hamil yang mungkin muncul dalam keseharian Bunda. Sayangnya, beberapa 'pertanda' ini biasanya agak mirip dengan yang Bunda rasakan ketika sedang PMS.

Kendati demikian, Bunda jangan khawatir, berikut sedikit penjelasan tentang ciri-ciri hamil yang bisa jadi acuan Bunda untuk membedakannya dengan PMS ya Bunda. Yuk disimak berikut ini.

Sakit Pada Payudara

Seperti dilansir dari Healthline, baik pada PMS maupun pada ciri awal kehamilan, keduanya sama-sama akan muncul rasa sakit pada payudara. Hanya ada sedikit perbedaan rasa sakit yang muncul. Pada PMS, payudara akan terasa bengkak dan lebih lembut, serta bagian jaringan payudara terasa sedikit membenjol dan padat.

Pada kehamilan, payudara Bunda lebih terasa sakit, sensitif dan nyeri saat dipegang, serta terasa lebih besar dan lebih berat dari sebelumnya.

Perdarahan Ringan

Pada PMS, Bunda tidak akan menemukan perdarahan ringan atau flek sebelum periode menstruasi dimulai. Saat ada darah yang keluar, maka itu sudah pasti permulaan dari menstruasi dan akan berlangsung selama beberapa hari.

Perdarahan yang merupakan ciri-ciri hamil, Bunda akan menemukan satu kali adanya flek atau sedikit darah yang keluar dari vagina Bunda. Hal ini biasanya terjadi sekitar 10 sampai 14 hari setelah pembuahan, dan jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak akan memenuhi pembalut yang Bunda pakai.

Perubahan Mood

Baik pada PMS maupun pada kehamilan, Bunda akan mengalami perubahan mood dan emosi. Pada PMS, biasanya sedikit lebih pemarah, mudah sedih dan gelisah. Saat periode menstruasi dimulai, perubahan mood ini akan berangsur kembali normal.

Pada kehamilan, Bunda biasanya akan lebih sensitif, lebih emosional pada segala hal, tidak hanya mudah marah, mudah sedih, tapi juga mudah bahagia atau sangat bersemangat dan bisa berubah-ubah dengan cepat. Namun perubahan emosi ini biasanya tidak hanya di awal kehamilan, tapi terkadang ada yang mengalaminya sampai saat melahirkan.

Banner Susuk Suami

Kelelahan

Rasa lelah yang dirasakan saat PMS biasanya disertai dengan susah tidur, dan akan segera hilang setelah periode menstruasi dimulai. Selain itu rasa lelah ini akan cepat hilang bila Bunda rajin berolah raga.

Bedanya dengan kehamilan, rasa lelah yang muncul biasanya bertahan cukup lama. Rasa lelah ini biasanya terjadi sepanjang trimester pertama kehamilan. Lalu berangsur-angsur akan berkurang seiring usia kehamilan bertambah. Bunda dapat mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan mencukupkan istirahat untuk mengurangi rasa lelah ini.

Rasa Mual

Jarang sekali PMS disertai rasa mual, biasanya ada sedikit rasa tidak nyaman pada lambung, tapi tidak sampai membuat mual yang cukup signifikan. Sementara pada kehamilan, mayoritas Bunda akan mengalami rasa mual yang cukup kuat, terutama di trimester pertama. Beberapa Bunda mengalami mual dan muntah, namun tidak semua Bunda Hamil mengalaminya.

Nafsu Makan dan Rasa Tidak Suka

Saat Bunda PMS, Bunda akan sadar ada perubahan pada kebiasaan makan Bunda. Biasanya Bunda akan lebih menginginkan makanan manis, makanan kaya karbohidrat, atau makanan gurih. Atau bahkan Bunda akan merasa sangat lapar terus menerus. Namun perubahan nafsu makan ini akan sangat berbeda pada saat Bunda hamil.

Bedanya pada kehamilan, Bunda akan sangat menginginkan satu jenis makanan tertentu saja, atau yang biasa dikenal dengan mengidam, tapi di sisi lain, Bunda juga akan sangat membenci makanan tertentu. Bahkan bisa jadi itu biasanya makanan favorit Bunda.

Kram Otot Perut

Baik pada PMS maupun pada kehamilan, keduanya bisa saja Bunda merasakan kram otot, namun pada PMS kram perut terasa 1-2 hari sebelum periode menstruasi, sementara pada kehamilan rasa kram akan muncul di bagian bawah perut atau di punggung.

Lain hal jika Bunda pernah mengalami keguguran, jangan abaikan kram saat awal kehamilan ini ya, Bunda. Bunda harus langsung beristirahat jika mengalami kram. Jika kram tidak kunjung hilang, maka sebaiknya Bunda segera cek kondisi tersebut ke dokter.

Jadi, nanti coba Bunda perhatikan ya bedanya, jika gejala yang Bunda rasakan lebih mengarah ke ciri-ciri hamil, segera siapkan testpack ya Bunda untuk bisa lebih memastikan lagi.

Lalu jika Bunda hamil, dan mengalami kram pada perut, apakah itu pertanda keguguran? Yuk Bunda simak artikel di halaman berikut untuk tahu lebih jelasnya.

Ciri-ciri hamil juga bisa dibedakan dari kulit, Bun. Simak infonya di video ini:

[Gambas:Video Haibunda]




KRAM PERUT SAAT HAMIL, APAKAH PASTI PERTANDA KEGUGURAN?

makanan untuk hilangkan nyeri haid

Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/monkeybusinessimages

Saat mengalami kram otot perut di tengah kehamilan, Bunda pasti akan khawatir, terutama bila kehamilan Bunda masih di trimester pertama.

Risiko keguguran memang masih amat tinggi di periode trimester awal, atau usia kandungan di bawah 20 minggu. Setelah usia kandungan Bunda melewati usia 13 minggu, maka resiko keguguran akan turun drastis hingga 1 sampai 5 persen saja. Lalu apakah jika Bunda mengalami kram itu berarti Bunda akan keguguran?

Tidak semua gejala kram adalah pertanda buruk pada kehamilan yang sedang Bunda jalankan, karena kram akan muncul secara berkala seiring usia kandungan Bunda, sebagai pertanda bahwa tubuh Bunda sedang mengalami banyak perubahan dan penyesuaian sesuai dengan pertumbuhan Si Kecil.

Pada trimester akhir, justru kram pada perutlah yang dinantikan oleh Bunda. Bisa jadi, kram tersebut berarti kontraksi yang merupakan pertanda bahwa organ reproduksi Bunda sudah siap untuk melahirkan Si Kecil ke dunia.

Jadi kapan kah kram tersebut merupakan pertanda Bunda akan keguguran?

Itu semua bergantung pada seberapa parah sakit yang Bunda rasakan, gejala lain apa yang menyertai, serta berapa usia kandungan Bunda saat mengalami kram. ucap Siobhan Dolan, M.D., penasihat medis untuk March of Dimes. “Biasanya keguguran terjadi di periode awal kehamilan, dan semakin tua usia kandungan, semakin kecil kemungkinan terjadi keguguran”.

Jadi, jika Bunda mengalami kram setelah melewati periode trimester pertama, yang tidak terlalu sakit, tidak terlalu mengganggu, dan tidak disertai pendarahan, maka Bunda cukup tingkatkan asupan nutrisi, minum lebih banyak air putih dan banyak beristirahat.

Sebaliknya jika kram yang Bunda rasakan benar-benar terasa sakit, sangat mengganggu, bahkan disertai dengan pendarahan walau hanya sedikit, sebaiknya Bunda jangan tunda lagi, segera periksakan kehamilan ke dokter kandungan Bunda, ya.

 


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda