Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Evi Masamba Keguguran, Ungkap Tak Sadar Hamil dan Sedang Diet

Annisa Afani   |   HaiBunda

Sabtu, 17 Apr 2021 20:40 WIB

Evi Masamba dan suami saat ditemui di studio Trans TV.
Evi Masamba dan suami/ Foto: Noel/detikFoto

Kabar tak sedap datang dari Evi Masamba, Bunda. Belum lama ini, ia mengabarkan baru saja mengalami keguguran.

Hal tersebut pertama kali ia sampaikan melalui video di kanal YouTube pribadinya. Lalu setelahnya, Evi pun kembali mengonfirmasi hal tersebut di program Pagi Pagi Ambyar Trans TV.

"Iya Evi sempat keguguran," tuturnya, HaiBunda kutip dalam kanal YouTube Trans TV Official pada Jumat (16/4/2021).

Lebih lanjut, pedangdut kelahiran Pattimang, Sulawesi Selatan ini mengaku bahwa ia tak sadar sedang hamil. Katanya, ternyata usia kandungan tersebut sudah dua minggu.

"Umur kandungan Evi itu dua minggu."

"Dua minggu itu Evi enggak tahu hamil. Tapi memang belum datang bulan gitu kan," tuturnya.

Kehamilan itu sebenarnya sempat ia ketahui setelah melakukan tes kehamilan menggunakan test pack. Hanya saja, kala itu Evi belum yakin dan percaya.

"Cek pake test pack gitu, Evi hamil, cuma belum percaya," jelasnya.

Namun, tak lama sejak tes pertama tersebut, komplikasi pun terjadi. Evi mengalami pendarahan, Bun.

"Pas pagi-pagi ada darah, langsung Evi cek ke klinik, ternyata Evi hamil beneran," ungkapnya.

Sayangnya, perdarahan yang terjadi itu berujung duka. Dokter yang memerikan Evi mengatakan bahwa janinnya tersebut tak dapat bertahan.

"Kata dokternya, kandungannya enggak bisa bertahan istilahnya enggak kuat, jadi ya sudah (keguguran)," katanya sambil mengingat-ingat kejadian yang ia alami tersebut.

Penyebab Evi Masamba keguguran

Masih dalam kesempatan yang sama, Evi juga memaparkan beberapa hal yang ia duga menjadi penyebab keguguran. Katanya, hal tersebut mungkin disebabkan oleh diet serta beberapa aktivitas

"Evi sempat diet, karena enggak tahu hamil dan suntik lemak di perut. Terus main kuda-kudaan sama anak Evi."

"Abis itu sudah kerasa perut sakit," kenangnya.

Lebih lanjut Evi Masamba menceritakan kronologi keguguran yang ia alami tersebut, Bunda. Kondisi tubuhnya saat itu terbilang lemas dan perdarahan yang terjadi terhitung hebat.

"Saat itu aku lemas. Pas pagi-pagi keluar darah banyak banget," ungkapnya.

Hal tersebut sontak membuat wanita berusia 29 tahun itu panik. Segera ia memanggil sang suami dan meminta pertolongan.

"Panik, langsung tanya ke suami 'Yah ini kok ada darah banyak banget ya?' Terus rasanya tuh sakit banget. Kaya mau lahiran gitu," katanya.

Kehilangan yang Evi alami ini tentunya sempat menjadi pukulan baginya. Sedih pastinya ia rasakan, namun Evi tetap ikhlas pada ketetapan Allah SWT.

Evi pun berpikir positif bahwa kehamilannya tersebut belum menjadi rezeki bagi keluarganya. Sehingga ia bisa menjadi lebih tabah dengan hal tersebut.

"Pastinya berpikir bukan rezekinya Evi. Karena Allah yang memberi, Allah juga yang ngambil. Ya sudah kita ikhlasin saja," tuturnya tabah.

Simak informasi selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga 8 faktor pemicu keguguran dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


AKTIVITAS PENYEBAB KEGUGURAN YANG PERLU DIHINDARI

Ilustrasi kehamilan

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/RyanKing999

Keguguran terkadang dialami para ibu hamil dalam periode kehamilan mereka ya, Bunda. Namun terlepas dari seberapa umum keguguran yang terjadi, masih ada ibu hamil yang belum paham apa saja pemicu keguguran sebenarnya.

Risiko keguguran memang sulit dihindari. Padahal, dengan menghindari berbagai hal dan pantangan agar tak menyebabkan keguguran, namun seringkali hal tersebut tetap terjadi.

Melansir Parents, biasanya di minggu keenam atau tujuh, peluang bumil mengalami keguguran turun menjadi kurang dari 5 persen, terlepas dari usia ibu hamil, seperti dikatakan Michael Lu, MD, profesor kebidanan dan ginekologi di University of California, Los Angeles.

Namun menurut American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) ada sekira 15-20 persen dari kehamilan diketahui berakhir dengan keguguran.

Menyoal penyebab keguguran, hingga 70 persen keguguran di trimester pertama dan 20 persen keguguran di trimester kedua terjadi karena kesalahan pada gen janin.

"Ketika kromosom sel telur dan sperma bergabung membentuk embrio, mereka biasanya berpasangan dengan benar. Tetapi, terkadang mereka teracak, jika dipasangkan dengan tidak benar, embrio berhenti berkembang. Ini tidak berarti ada yang salah dengan ibu atau ayah,"ujar Henry Lerner, M.D, seorang obgyn di Newton-Wellesley Hospital di Newton, Massachussetts.

Selain itu, penyebab keguguran seringkali dikaitkan dengan berbagai aktivitas tertentu yang dilakukan selama kehamilan. Lantas, apa saja aktivitas penyebab keguguran yang seringkali disinyalir menjadi pemicunya?

Salah satu yang sering dikaitkan yakni berolahraga, Bunda. Olahraga memang penting, Bunda. Tapi tentunya, dilakukan secukupnya jangan berlebihan.

Faktanya, sebagian besar ahli setuju bahwa olahraga selama kehamilan, dengan persetujuan dokter, dapat menurunkan risiko keguguran dan membuat ibu serta bayi lebih sehat. Ini dikarenakan olahraga dapat mengurangi stres, meredakan sakit dan nyeri, serta menurunkan risiko diabetes kehamilan, bahkan membangun stamina untuk persalinan.

Simak ulasan selengkapnya di halaman berikut, ya.

PEMICU KEGUGURAN BAGI IBU HAMIL

Pregnant mid adult woman standing by the desk in the office, having back pain at the end of pregnancy.

Ilustrasi/ Foto: iStock

Keguguran juga kerap dikaitkan dengan stres yang dapat mengganggu kesehatan selama kehamilan. Meski demikian, Jonathan Schaffir, M.D, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di Fakultas Kedokteran di Ohio State University mengatakan bahwa kecemasan, baik karena deadline pekerjaan atau kekhawatiran persalinan yang terjadi tidak dikaitkan dengan keguguran.

Terlebih lagi, tidak ada penelitian yang pernah mengaitkan suasana hati buruk yang berlebihan dengan keguguran, kata Dr Schaffir. Namun, segala sesuatunya menjadi keruh saat menghadapi stres berat.

"Wanita yang mengalami stres ekstrem juga lebih mungkin untuk merokok, minum, atau menggunakan obat-obatan, di mana dapat memengaruhi keguguran," ujar Dr Schaffir.

Melansir Smart Parents, kondisi keguguran pun dapat dikaitkan dengan aktivitas berlebihan seperti mengangkat benda berat. Dr Christopher Chong, seorang ginekolog di Gleneagles Hospital mengatakan jika seseorang mengalami perdarahan di vagina, bekuan darah perlu terbentuk dengan baik untuk menghentikan perdarahan.

Mengangkat benda berat dapat memecahkan gumpalan ini dan perdarahan dapat terus berlanjut atau bertambah parah. Pada trimester pertama, bisa menyebabkan keguguran serta persalinan prematur bagi ibu hamil yang berisiko.

"Mengangkat barang berat dapat membuat ketegangan dan merusak dasar panggul lebih jauh di mana menyebabkan peningkatan risiko stres inkontinensia urine dan prolaps organ panggul,"kata Dr Chong.

Perlu Bunda tahu, bahwa selama kehamilan, otot dasar panggul memang meregang. Menurut Dr Chong, banyak ibu hamil yang tidak melakukan latihan dasar panggul atau kegel alias latihan mengepalkan dan melepaskan untuk memperkuat otot dasar panggul. Sehingga, ketika mengangkat benda berat secara kronis dapat membuat ketegangan dan merusak dasar panggul.

Selain itu, Dr Chong menambahkan, ibu hamil seringkali tidak memiliki postur yang baik, entah saat berdiri ataupun duduk. Karenanya, terjadi ketegangan punggung kronis. Ketika ibu hamil mengangkat benda berat tentunya akan memperburuk keadaan ini, lalu jika punggung tidak dirawat dengan baik saat hamil, ketegangan atau sakit punggung bisa bertahan setelah melahirkan dalam jangka panjang.

Mengingat hal tersebut sangatlah berisiko, Bunda pun sebaiknya menghindari atau meminimalkan mengangkat benda berat selama kehamilan.

Jika mengikuti pedoman America Medical Association, mengangkat beban lebih dari 23 kg diizinkan berulang kali untuk paruh pertama kehamilan hingga minggu ke-20 dan sesekali hingga minggu ke-30. Tapi jika tidak terlalu dibutuhkan, sebaiknya hindari mengangkat benda berat ya, Bunda.

Sehingga, Bunda juga perlu memerhatikan faktor-faktor lain atau aktivitas penyebab keguguran lainnya seperti adanya riwayat kondisi medis sebelumnya, apakah itu hipertensi, sakit punggung, toleransi olahraga dan latar belakang kebugarannya sebelum hamil.

Untuk itu, sangat disarankan bagi Bunda hamil untuk berpartisipasi dalam program fisioterapi prenatal, di mana latihan ini dapat mengurangi risiko cedera dan membantu memperkuat tulang belakang serta mempersiapkan persalinan yang lancar.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda