
kehamilan
Aktivitas Penyebab Keguguran yang Perlu Dihindari, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Kamis, 21 Jan 2021 20:40 WIB

Jakarta - Keguguran terkadang dialami para ibu hamil dalam periode kehamilan mereka. Namun, terlepas dari seberapa umum keguguran yang terjadi, banyak ibu hamil tidak mengetahui apa yang sebenarnya memicu keguguran yang mereka alami.
Risiko keguguran memang kerap sulit dihindari ya, Bunda. Padahal, berbagai hal dan pantangan sudah berusaha dihindari agar tak menyebabkan keguguran. Tetapi, seringkali keguguran tetap saja terjadi.
Melansir Parents, biasanya di minggu keenam atau tujuh, peluang bumil mengalami keguguran turun menjadi kurang dari 5 persen, terlepas dari usia ibu hamil, seperti dikatakan Michael Lu, MD, profesor kebidanan dan ginekologi di University of California, Los Angeles.
Namun menurut American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) ada sekira 15-20 persen dari kehamilan diketahui berakhir dengan keguguran.Â
Menyoal penyebab keguguran, hingga 70 persen keguguran di trimester pertama dan 20 persen keguguran di trimester kedua terjadi karena kesalahan pada gen janin.Â
"Ketika kromosom sel telur dan sperma bergabung membentuk embrio, mereka biasanya berpasangan dengan benar. Tetapi, terkadang mereka teracak, jika dipasangkan dengan tidak benar, embrio berhenti berkembang. Ini tidak berarti ada yang salah dengan ibu atau ayah,"ujar Henry Lerner, M.D, seorang obgyn di Newton-Wellesley Hospital di Newton, Massachussetts.
Selain itu, penyebab keguguran seringkali dikaitkan dengan berbagai aktivitas tertentu yang dilakukan selama kehamilan. Lantas, apa saja aktivitas penyebab keguguran yang seringkali disinyalir menjadi pemicunya?
Salah satu yang sering dikaitkan yakni berolahraga, Bunda. Olahraga memang penting, Bunda. Tapi tentunya, dilakukan secukupnya jangan berlebihan.
Faktanya, sebagian besar ahli setuju bahwa olahraga selama kehamilan, dengan persetujuan dokter, dapat menurunkan risiko keguguran dan membuat ibu serta bayi lebih sehat. Ini dikarenakan olahraga dapat mengurangi stres, meredakan sakit dan nyeri, serta menurunkan risiko diabetes kehamilan, bahkan membangun stamina untuk persalinan.
Simak ulasan berikutnya di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Simak juga cara perlindungan untuk ibu hamil dan balita selama COVID-19, dalam video di bawah ini:
Aktivitas Penyebab Keguguran yang Perlu Dihindari Ibu Hamil
Ilustrasi keguguran/Foto: iStock
Keguguran juga kerap dikaitkan dengan stres yang dapat menggangu kesehatan selama kehamilan. Meski demikian, Jonathan Schaffir, M.D, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di Fakultas Kedokteran di Ohio State University mengatakan bahwa kecemasan, baik karena deadline pekerjaan atau kekhawatiran persalinan yang terjadi tidak dikaitkan dengan keguguran.Â
Terlebih lagi, tidak ada penelitian yang pernah mengaitkan suasana hati buruk yang berlebihan dengan keguguran, kata Dr Schaffir. Namun, segala sesuatunya menjadi keruh saat menghadapi stres berat.
"Wanita yang mengalami stres ekstrem juga lebih mungkin untuk merokok, minum, atau menggunakan obat-obatan, di mana dapat memengaruhi keguguran," ujar Dr Schaffir.
Melansir Smart Parents, kondisi keguguran pun dapat dikaitkan dengan aktivitas berlebihan seperti mengangkat benda berat. Dr Christopher Chong, seorang ginekolog di Gleneagles Hospital mengatakan jika seseorang mengalami perdarahan di vagina, bekuan darah perlu terbentuk dengan baik untuk menghentikan perdarahan.
Mengangkat benda berat dapat memecahkan gumpalan ini dan perdarahan dapat terus berlanjut atau bertambah parah. Pada trimester pertama, bisa menyebabkan keguguran serta persalinan prematur bagi ibu hamil yang berisiko.
"Mengangkat barang berat dapat membuat ketegangan dan merusak dasar panggul lebih jauh di mana menyebabkan peningkatan risiko stres inkontinensia urine dan prolaps organ panggul,"kata Dr Chong.
Perlu Bunda tahu bahwa selama kehamilan, otot dasar panggul memang meregang. Menurut Dr Chong, banyak ibu hamil yang tidak melakukan latihan dasar panggul atau kegel alias latihan mengepalkan dan melepaskan untuk memperkuat otot dasar panggul. Sehingga, ketika mengangkat benda berat secara kronis dapat membuat ketegangan dan merusak dasar panggul.
Selain itu, Dr Chong menambahkan, ibu hamil seringkali tidak memiliki postur yang baik, entah saat berdiri ataupun duduk. Karenanya, terjadi ketegangan punggung kronis. Ketika ibu hamil mengangkat benda berat tentunya akan memperburuk keadaan ini, lalu jika punggung tidak dirawat dengan baik saat hamil, ketegangan atau sakit punggung bisa bertahan setelah melahirkan dalam jangka panjang.
Mengingat hal tersebut sangatlah berisiko, Bunda pun sebaiknya menghindari atau meminimalkan mengangkat benda berat selama kehamilan.
Jika mengikuti pedoman America Medical Association, mengangkat beban lebih dari 23 kg diizinkan berulang kali untuk paruh pertama kehamilan hingga minggu ke-20 dan sesekali hingga minggu ke-30. Tapi jika tidak terlalu dibutuhkan, sebaiknya hindari mengangkat benda berat ya, Bunda.
Sehingga, Bunda juga perlu memerhatikan faktor-faktor lain atau aktivitas penyebab keguguran lainnya seperti adanya riwayat kondisi medis sebelumnya, apakah itu hipertensi, sakit punggung, toleransi olahraga dan latar belakang kebugarannya sebelum hamil.
Untuk itu, sangat disarankan Bunda yang sedang hamil berpartisipasi dalam program fisioterapi prenatal di mana latihan ini dapat mengurangi risiko cedera dan membantu memperkuat tulang belakang serta mempersiapkan persalinan yang lancar.
Nah, semoga informasinya membantu ya, Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
5 Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Kisah 3 Bunda Keguguran Berkali-kali, Punya Rahim Ganda & 6 Kali Kehilangan Janin

Kehamilan
9 Penyebab Keguguran, dari Faktor Genetik hingga Penyakit Kronis

Kehamilan
Perlukah Menjalani Kuret Setelah Keguguran?

Kehamilan
Bisakah Bunda Keguguran Tanpa Mengalami Pendarahan?


7 Foto
Kehamilan
7 Artis yang Pernah Alami Keguguran dan Berhasil Hamil Lagi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda