kehamilan
7 Buah untuk Mencegah Pendarahan Saat Hamil, Bunda Perlu Tahu
Selasa, 08 Jun 2021 12:20 WIB
Pendarahan dapat menjadi komplikasi serius selama hamil, Bunda. Kondisi ini dapat dialami di tiap trimester kehamilan, sehingga perlu diwaspadai bila menjadi parah.
Di awal kehamilan, pendarahan adalah hal umum yang dialami Bunda hamil. Sekitar 20 persen wanita mengalami pendarahan di 12 minggu pertama kehamilannya.
Penyebab pendarahan di trimester pertama akan berbeda dengan trimester kedua dan ketiga, Bunda. Itulah mengapa Bunda perlu memahami perbedaan ini untuk penanganan yang tepat.
"Terjadinya pendarahan saat hamil sering terjadi. Jika timbul pendarahan dan disertai nyeri hebat, maka segera ke dokter untuk mendapatkan pertolongan," kata dr.Iskandar Junaidi dalam buku Kehamilan Sehat & Mengatur Jenis Kelamin Anak.
Sebelum ke dokter, sebaiknya Bunda istirahat total di tempat tidur ya. Selain itu, jangan dulu melakukan hubungan seksual agar tidak memperparah kondisi.
"Pendarahan saat hamil dapat berarti ada keguguran atau gangguan pada ari-ari (plasenta). Misalnya, plasenta lepas atau letaknya tidak tepat," ujar Iskandar.
Tanda dan Penyebab pendarahan
Melansir dari American Pregnancy Association (APA), pendarahan ringan atau flek umum terjadi di trimester pertama. Flek biasanya hanya berupa beberapa tetes darah.
Memasuki trimester kedua dan ketiga, pendarahan yang terjadi perlu diwaspadai. Pendarahan bisa menjadi tanda berbahaya dan penyebab komplikasi kehamilan. Melansir berbagai sumber, berikut tanda dan penyebab pendarahan saat kehamilan:
1. Implantasi
Implantasi menjadi salah satu penyebab umum terjadinya pendarahan dan flek di awal kehamilan. Pendarahan implantasi terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel di dinding rahim, Bunda.
Implantasi ini memicu pendarahan ringan atau flek selama beberapa hari. Flek juga sering terjadi bahkan ketika wanita belum tahu kalau dia sedang hamil karena mirip dengan tanda haid.
2. Polip serviks
Polip serviks selama trimester awal kehamilan terjadi karena kadar estrogen tinggi dalam tubuh. Hal ini mungkin terjadi karena ada peningkatan jumlah pembuluh darah di jaringan sekitar leher rahim selama kehamilan.
Adanya polip serviks dapat menyebabkan pendarahan ketika terjadi kontak dengan area ini. Misalnya, berhubungan seksual, melakukan pemeriksaan ginekologis, dan olahraga berat.
3. Kelahiran prematur
Kelahiran prematur terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. Sebelum persalinan ini terjadi, beberapa Bunda hamil dapat mengalami gejala yang mirip dengan menstruasi, di mana keluar darah disertai banyak lendir dari organ intimnya. Bunda juga bisa merasakan kram lho.
Persalinan prematur juga dapat menyebabkan kontraksi, sehingga selain pendarahan, Bunda bisa merasakan nyeri kontraksi. Gejala persalinan prematur lainya adalah sakit punggung dan sensasi seperti tekanan di vagina.
4. Tanda keguguran
Pendarahan yang terjadi di trimester kedua dan ketiga bisa menjadi tanda keguguran. Meski begitu, pendarahan tidak selalu menyebabkan keguguran ya.
Risiko keguguran bisa meningkat bila Bunda pernah mengalami kondisi ini sebelumnya atau disebut keguguran berulang. Untuk memastikan kondisi kesehatan Bunda, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
5. Plasenta previa
Plasenta previa dapat terjadi di trimester ketiga, Bunda. Menurut Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K), plasenta previa adalah kelainan letak plasenta pada kehamilan. Normalnya, plasenta berada di atas, di fundus, bukan di jalan lahir.
"Namun saat ibu hamil mengalami plasenta previa, posisi plasenta menutupi jalan lahir sehingga tidak bisa melahirkan normal," kata Suskhan kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Bunda hamil yang mengalami plasenta previa biasanya mengalami perdarahan di trimester ketiga, atau memasuki minggu ke-34 kehamilan. Ini dipicu oleh kontraksi.
Beberapa penyebab pendarahan lainnya adalah abrupsio plaseta, ruptur uterus, dan vasa previa.
![]() |
Buah untuk cegah pendarahan
Pendarahan selama kehamilan bisa dicegah dengan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Salah satu caranya adalah mengonsumsi buah-buahan sebagai makanan bergizi.
Berikut 7 buah yang bisa mencegah pendarahan pada saat hamil:
1. Kiwi
Buah kiwi mengandung tinggi vitamin K, Bunda. Mengutip Pregnancy Birth & Baby, vitamin K dapat mencegah pendarahan yang serius karena dapat membantu proses pembekuan darah.
Bayi yang tidak mendapatkan vitamin K dari Bunda selama kehamilan atau saat menyusui, bisa mengalami masalah kesehatannya. Selain Bunda mengalami pendarahan, bayi juga dapat berisiko mengalami kelainan langka karena kekurangan vitamin ini.
2. Kurma
Kurma mengandung gula yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan energi selama hamil. Indeks glikemik di buah ini rendah, sehingga tidak akan menyebabkan kenaikan gula darah yang signifikan.
"Kurma merupakan sumber fruktosa alami yang baik, kurma dapat memberi Anda energi untuk melawan kelelahan kehamilan," kata ahli diet Natalie Butler RD, LD,, dikutip dari Healthline.
Selain itu, kurma juga mengandung zat besi dan vitamin K. Zat besi bisa mencegah anemia, sedangkan vitamin K dalam mencegah pendarahan.
3. Alpukat
Buah alpukat mengandung banyak asam lemak tak jenuh tunggal, Bunda. Buah ini juga tinggi serat, vitamin B, C, E, K, dan kalium.
Kandungan lemak sehat serta folat dan kalium yang tinggi di alpukat dibutuhkan selama masa kehamilan. Lemak dalam alpukat dapat membantu membangun kulit, otak, dan jaringan pada janin. Sementara folat dapat mencegah kelainan perkembangan otak dan tulang belakang, seperti spina bifida.
Kandungan vitamin K dapat mencegah pendarahan. Sementara itu, kalium dalam buah ini berperan untuk meredakan kram kaki yang kerap dialami selama hamil.
4. Jeruk
Buah jeruk mengandung vitamin C yang bisa menjaga daya tahan tubuh bagi Bunda dan buah hati dalam kandungan. Jika daya tahan tubuh kuat, maka Bunda tidak akan mudah lelah dan terhindari dari pendarahan.
Selain itu, buah keruk ini bisa menurunkan risiko alergi saat hamil. Untuk janin, buah ini dapat mendukung perkembangan tulang rawan, jaringan, dan pembuluh darah pada bayi.
5. Buah beri
Buah beri kaya akan antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas. Selain itu, buah ini mengandung air, karbohidrat, vitamin C, dan serat.
Bunda enggak perlu khawatir dengan rasa manis di buah ini. Nilai indeks glikemik buah beri relatif rendah, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah.
Beberapa buah beri bermanfaat untuk kesehatan janin selama kehamilan. Salah satunya dapat menguatkan janin, Bunda.
6. Pisang
Buah pisang kaya akan kalium yang bisa memberikan energi dan melawan rasa lelah selama hamil. Selain serat, buah ini juga mengandung vitamin B6 dan C.
Menurut penelitian 2014 yang dipublikasikan di PubMed, vitamin B6 yang dikonsumsi selama kehamilan bisa membantu meredakan mual dan muntah di awal kehamilan. Sementara itu, vitamin C dapat menjaga daya tahan tubuh.
Tubuh yang sehat dan tidak mudah lelah bisa menghindarkan Bunda pada komplikasi yang serius selama kehamilan, salah satunya adalah pendarahan.
7. Jambu biji
Jambu biji mengandung tinggi vitamin A, C, B2, dan E. Buah ini bahkan dipercaya mengandung lebih banyak vitamin A dan C, dibandingkan buah jeruk dan lemon.
Selain vitamin, jambu biji juga sumber asam folat dan asam askorbat yang penting untuk pertumbuhan janin. Kandungan serat dan air yang tinggi di buah ini juga dibutuhkan untuk memenuhi asupan Bunda selama hamil.
Jambu biji bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan, mengurangi risiko darah tinggi, mengontrol kadar gula darah, dan mencegah infeksi. Kandungan vitamin C di buah ini juga dapat menjaga daya tahan tubuh dan mengatasi mual muntah selama kehamilan.

