Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab dan Cara Mencegah Konstipasi pada Ibu Hamil

dr. Alexander Mukti, Sp.OG   |   HaiBunda

Selasa, 06 Jul 2021 14:08 WIB

Dokter Sisipan
dr. Alexander Mukti, Sp.OG
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi di Eka Hospital Cibubur. Jadwal praktek: Senin, Selasa, Kamis: 08:00-13:00 & 18.00-20:00. Rabu: 10:00-13:00 & 15:00-18.00. Jumat: 10:00-13:00 & 15:00-20:00. Sabtu: 08:00-13:00.
Pregnant woman suffering back ache sitting on a sofa in the living room in a house interior
Ilustrasi ibu hamil konstipasi/ Foto: iStockphoto

Setelah hamil, Bunda pastinya akan merasakan banyak perubahan pada tubuh. Salah satunya adalah sembelit atau konstipasi. Apakah Bunda merasakan hal yang sama?

Konstipasi yang terjadi selama kehamilan bisa mengganggu aktivitas karena perut terasa begah dan sakit yang tentunya mengurangi kenyamanan.

Konstipasi adalah kondisi di mana seseorang sulit buang air besar (BAB). Secara umum, konstipasi sering dikenal juga dengan istilah sembelit.

Pada Bunda hamil, konstipasi ditandai dengan tidak bisa BAB atau seperti ada yang mengganjal saat BAB. Konstipasi biasanya terjadi bila frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu atau 2-3 hari.

Penyebab konstipasi saat hamil

Pada masa kehamilan, kondisi ini wajar terjadi ya. Penyebabnya karena hormon kehamilan dapat memperlambat gerak usus, sehingga Bunda susah BAB. Peningkatan hormon progesteron akan membuat otot-otot halus di seluruh tubuh menjadi relaks. Itu sebabnya bagian di saluran pencernaan pun ikut melambat.

Usia kehamilan yang sering mengalami konstipasi

Konstipasi paling sering terjadi di awal dan akhir kehamilan. Di awal kehamilan, terutama trimester pertama, konstipasi disebabkan oleh hormon yang memperlambat gerakan usus.

Sementara di akhir kehamilan, konstipasi bisa disebabkan karena adanya hambatan dari gerakan usus yang terdesak oleh rahim yang semakin besar. Secara anatomi, rahim terletak di depan usus atau rektum sebagai saluran pencernaan.

Efek konstipasi

Konstipasi yang terjadi selama kehamilan bisa berdampak pada kondisi tubuh. Bunda hamil bisa mengalami nyeri dan perut kembung disertai sakit. Tak hanya itu, pada kondisi yang parah dan jarang, Bunda hamil bisa sampai mual dan muntah.

Cara mencegah dan mengatasi konstipasi

Konstipasi selama kehamilan bisa dicegah dengan cara:

1. Konsumsi makanan berserat

Makanan berserat dapat memudahkan BAB selama masa kehamilan. Serat di makanan bisa mengencerkan feses sehingga gampang dikeluarkan tubuh.

Banyak makanan berserat yang bisa dikonsumsi selama hamil, misalnya buah pepaya dan buah naga. Sebenarnya buah apa pun dapat dikonsumsi, sekalipun buah salak. Asalkan, Bunda banyak minum cairan setelah makan buah ini ya.

2. Konsumsi banyak cairan

Banyak minum selama hamil sangat dianjurkan untuk mencegah konstipasi. Selain air putih, Bunda bisa mengonsumsi sumber cairan dari makanan lain ya.

Konsumsi banyak cairan dapat memudahkan pergerakan makanan yang melewati usus. Pada akhirnya, konstipasi dapat dicegah dan BAB bisa normal.

3. Perbanyak aktivitas fisik

Salah satu indikasi susah BAB adalah kurang aktivitas. Selama kehamilan, Bunda tetap bisa melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga dengan berjalan atau jogging.

Jika Bunda merasa tidak kelelahan, maka aktivitas olahraga tersebut bisa tetap dilakukan.

4. Konsumsi yogurt

Bila ketiga cara di atas tidak berhasil, Bunda bisa mengonsumsi yogurt untuk mengatasi konstipasi. Pilihlah yogurt kental dibandingkan yang cair karena bisa memberikan efek mudah BAB.

Bunda juga perlu menghindari beberapa makanan yang menjadi penyebab sembelit saat hamil. Buka di halaman selanjutnya ya!

Simak juga yuk penjelasan apakah pisang bisa sebabkan sembelit dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




MAKANAN PENYEBAB KONSTIPASI IBU HAMIL

Healthcare, treatment. Young pregnant woman feeling sudden pain in her back. Future mom suffering from backpain. High quality photo

Ilustrasi ibu hamil konstipasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AntonioGuillem

Makanan yang perlu dihindari agar tak terjadi konstipasi

Konstipasi bisa dicegah dengan menjaga pola makan selama kehamilan. Berikut 4 makanan yang sebaiknya dihindari untuk mencegah konstipasi:

1. Susu

Beberapa dokter menganggap bahwa kandungan gula di dalam susu bisa menyebabkan konstipasi karena sulit dicerna oleh tubuh. Bunda bisa konsultasikan ke dokter bila khawatir untuk minum susu selama hamil.

2. Makanan tinggi lemak

Makanan tinggi lemak, seperti gorengan, perlu dihindari selama kehamilan. Makanan jenis ini mengandung tinggi lemak yang sulit dicerna, sehingga dapat menyebabkan konstipasi.

3. Konsumsi gandum dan tepung secara berlebihan

Konsumsi gandum dan tepung secara berlebihan selama hamil bisa menyebabkan konstipasi. Pastikan konsumsi jenis makanan ini dalam batas yang wajar. Jangan lupa untuk minum air putih usai mengonsumsi makanan yang terbuat dari bahan ini ya.

4. Makanan asin

Makanan asin seperti junk food juga perlu dihindari karena bisa menyebabkan sembelit. Junk food umumnya adalah makanan yang digoreng dan memiliki rasa asin.

Makanan yang digoreng mengandung lemak jenuh, sedangkan kandungan tinggi garam bisa membuat feses kering. Garam yang tinggi di makanan bisa mengurangi kandungan air di feses, Bunda.

Bahaya konstipasi saat hamil

Konstipasi tidak berbahaya bagi Bunda hamil. Namun, kondisi ini bisa membuat banyak Bunda yang sedang hamil tidak nyaman dan perutnya terasa kembung atau begah.

Bahaya jangka panjang dari konstipasi jarang terjadi pada Bunda hamil. Apalagi, bila Bunda sudah konsumsi makanan berserat dengan tepat.

Beberapa dokter mungkin akan memberikan obat untuk mengatasi sembelit atau melancarkan BAB. Penggunaan obat selama kehamilan perlu ditanyakan dulu ke dokter agar tidak berefek pada janin.

Jika konstipasi tidak dapat diatasi selama satu minggu, maka Bunda bisa segera ke dokter. Umumnya, setiap orang akan mengeluarkan feses setiap hari. Bila tidak dikeluarkan dalam waktu lebih dari seminggu, perut bisa membesar dan bisa berdampak pada kondisi kehamilan.

Semoga membantu ya!


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda