HaiBunda

KEHAMILAN

5 Cara Mengatasi Trauma Pasca Keguguran agar Tak Sebabkan Depresi & Cemas

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 03 Sep 2021 11:10 WIB
5 Cara Mengatasi Trauma Pasca Keguguran yang Sebabkan Depresi & Rasa Cemas/ Foto: iStockphoto
Jakarta -

Keguguran bisa meninggalkan rasa trauma. Tak hanya bikin Bunda stres, peristiwa menyedihkan ini juga bisa menimbulkan gejala kecemasan dan depresi atau post-traumatic stress disorder (PTSD).

Dr Jessica Farren dari Imperial College London, mengatakan bahwa keguguran bisa menjadi pengalaman yang sangat traumatis. Sebab, peristiwa ini dapat terjadi di luar kendali.

"Bagi beberapa wanita, ini adalah pertama kalinya mereka mengalami sesuatu yang di luar kendali. Ini bisa menjadi peristiwa yang tidak akan pernah dilupakan," kata Farren, dilansir BBC.


Meski keguguran terjadi di awal kehamilan, dampaknya tetap bisa memengaruhi seorang wanita. Mereka biasanya mulai mencari suatu validasi atau pembenaran atas kejadian yang dialaminya.

Foto: Mia Kurnia Sari

Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Obstetrics and Gynaecology tahun 2019 menemukan bahwa tingkat stres, kecemasan, dan depresi bisa meningkat setelah mengalami keguguran dini. Kondisi tersebut dapat menurun dari waktu ke waktu atau setelah 9 bulan.

"Setelah keguguran, 16 persen wanita mengalami stres pasca trauma, 17 persen cemas, dan 5 persen depresi," ungkap Farren menambahkan.

Setelah satu bulan mengalami keguguran, sebanyak 24 persen wanita memiliki gejala kecemasan dan 11 persen depresi. Kasus ini berkurang menjadi 17 persen dan 6 persen setelah 9 bulan.

Penelitian ini dilakukan pada 1098 wanita di tiga rumah sakit di London, Inggris. Ada 737 wanita atau 67 persen mengalami keguguran dini, termasuk 537 keguguran dan 116 kehamilan ektopik. Sisanya diteliti sebagai subjek kontrol yang setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian.

Dalam statistik sederhana, hasil penelitian tersebut juga menemukan 1 dari 6 wanita bisa mengalami PTSD hampir setahun setelah keguguran dan kehamilan ektopik. Dikutip dari Web MD, keguguran dini dikaitkan dengan tingkat tekanan psikologis yang signifikan.

Sementara itu, PTSD adalah kondisi kejiwaan yang dapat berkembang setelah pengalaman yang mengejutkan, menakutkan, dan berbahaya. Pada kebanyakan kasus, PTSD membutuhkan perawatan yang spesifik karena tidak bisa ditangani dengan konseling umum.

Para Bunda yang mengalami PTSD perlu mengembalikan perasaan dalam dirinya karena kehilangan bayi. Beberapa di antaranya juga mengalami mimpi buruk dan selalu berusaha menghindari apa pun yang bisa mengingatkan pada kenangan pahit tersebut.

Trauma pasca keguguran bisa menimbulkan rasa khawatir ketika seorang wanita hamil lagi. Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya.

Simak juga 3 manfaat tes darah saat hamil, dalam video berikut:

(ank/rap)
KEGUGURAN BISA SEBABKAN KETAKUTAN DI KEHAMILAN SELANJUTNYA

KEGUGURAN BISA SEBABKAN KETAKUTAN DI KEHAMILAN SELANJUTNYA

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cerita Artis Shezy Idris Jadi Single Parent, Kini Jualan Donat & Baju Demi Anak

Mom's Life Amira Salsabila

Denada Ajak Sang Putri Aisha Pulang ke Indonesia Pertama Kali Usai 6 Th di Singapura

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Kapan Anak Tak Perlu Lagi Diantar Sekolah? Ini Kata Pakar

Parenting Triyanisya & Randu Gede

Kisah WNI Jadi Guru di Jepang, Sempat Insecure karena Merasa Muridnya Jauh Lebih Pintar

Parenting Annisa Karnesyia

Kopi Decaf Lebih Aman untuk Ibu Hamil, Benarkah?

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Makan Telur Setiap Hari Bikin Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta?

Sampai Kapan Anak Perlu Diantar ke Sekolah? Ini Kata Pakar

20 Caption Umumkan Kehamilan di Instagram dalam Bahasa Inggris, Keren dan Penuh Makna

5 Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak dan Cegah Gangguan Sejak Dini Menurut Psikolog

Cerita Artis Shezy Idris Jadi Single Parent, Kini Jualan Donat & Baju Demi Anak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK