Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

13 Pemicu Plasenta Previa Saat Hamil, Bunda Perlu Tahu

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Sabtu, 11 Sep 2021 07:05 WIB

Ibu hamil
Tanda plasenta previa/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AntonioGuillem

Jakarta - Bunda, pasti sudah enggak asing ya dengan istilah plasenta. Tapi, apakah Bunda sudah tahu mengenai plasenta previa? Ini adalah kondisi yang perlu Bunda hamil waspadai lho. 

Sebelumnya, Bunda perlu tahu nih bahwa plasenta adalah struktur yang berkembang di dalam rahim Bunda selama kehamilan, menyediakan oksigen dan nutrisi untuk janin, serta membuang limbah dari bayi. Plasenta terhubung ke bayi melalui tali pusar. Pada sebagian besar kehamilan, plasenta menempel di bagian atas atau samping rahim. 

Namun, terdapat kondisi medis yang membuat plasenta berada di bawah rahim Bunda, keadaan ini disebut plasenta previa. Hal ini tentunya sangat berisiko bagi kehamilan Bunda. Untuk itu, cari tahu seputar plasenta previa yuk Bunda. 

Melansir dari laman Healthline, plasenta previa, atau plasenta letak rendah, terjadi ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks selama bulan-bulan terakhir kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan hebat sebelum atau selama persalinan.

Selama kehamilan, plasenta bergerak saat rahim meregang dan tumbuh. Sebuah hal yang normal jika plasenta berada di bawah rahim pada awal kehamilan. Saat kehamilan berlanjut dan rahim meregang, plasenta biasanya bergerak ke bagian atas rahim. Pada trimester ketiga, plasenta harus berada di dekat bagian atas rahim. Posisi ini memungkinkan serviks sebagai jalan lahir siap tanpa halangan saat proses melahirkan. 

worried pregnant woman sitting at home with protective face mask and looking through the window.Ilustrasi ibu hamil alami plasenta previa/ Foto: Getty Images/ArtistGNDphotography

Jika plasenta menempel pada bagian bawah rahim, plasenta dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir ini Bunda, hal ini yang disebut dengan plasenta previa. Kebanyakan wanita dengan kondisi ini akan membutuhkan istirahat di tempat tidur sehingga diharapkan plasenta akan naik ke atas. 

Tanda-tanda Bunda mengalami plasenta previa

Lantas apa saja tanda-tanda yang bisa Bunda lihat saat mengalami kondisi plasenta previa ini? Gejala utamanya adalah pendarahan ringan hingga berat yang tiba-tiba dari vagina. Selain itu ada beberapa gejala lainnya yang perlu diwaspadai Bunda. Jika salah satu gejala di bawah ini terjadi, Bunda harus segera mencari pertolongan medis, berikut tanda-tandanya:

  1. Kram atau nyeri yang menusuk tajam.
  2. Perdarahan kemudian berhenti, lalu mulai lagi beberapa hari atau minggu kemudian.
  3. Berdarah setelah berhubungan intim.
  4. Perdarahan selama paruh kedua kehamilan. Pendarahan ini biasanya terjadi tanpa rasa sakit, namun beberapa perempuan lainnya terkadang merasakan kontrasi. 

"Pada banyak wanita yang didiagnosis dengan plasenta previa di awal kehamilan mereka, dapat sembuh. Karena saat rahim tumbuh akan meningkatkan jarak antara serviks dan plasenta. Namun semakin banyak plasenta menutupi leher rahim dan semakin besar kehamilan, semakin kecil kemungkinannya untuk sembuh," kata Debra Sullivan perawat pendidik di Amerika.

Simak informasi mengenai plasenta previa selengkapnya di halaman berikut!

Bunda, pahami juga informasi mengenai plasenta previa dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




FAKTOR YANG MEMICU PLASENTA PREVIA

Ibu hamil

Tanda plasenta previa/Foto: iStock

Nah, karena plasenta previa adalah sebuah masalah medis yang Bunda alami selama masa kehamilan, tentu saja hal ini dapat membahayakan, baik itu diri Bunda sendiri ataupun calon bayi di dalam perut Bunda.

Penyebab plasenta previa pada ibu hamil

Bunda bisa mencari tahu, apa saja penyebab terjadinya kondisi plasenta previa pada Bunda saat hamil yang dilansir laman MayoClinic berikut ini:

  1. Memiliki bekas luka di rahim, seperti dari operasi sebelumnya, termasuk operasi caesar.
  2. Pengangkatan fibroid rahim, pelebaran, dan kuretase
  3. Posisi bayi sunsang atau melintang 
  4. Memiliki plasenta previa pada kehamilan sebelumnya
  5. Pernah mengalami keguguran
  6. Telah melahirkan anak sebelumnya
  7. Sedang mengandung lebih dari satu janin
  8. Ukuran plasenta besar
  9. Bentuk rahim tidak normal
  10. Berusia 35 tahun atau lebih
  11. Risiko tinggi pada perempuan ras Asia
  12. Merokok
  13. Menggunakan kokain dan obat-obatan terlarang

Semoga informasi mengenai plasenta previa di atas membantu ya!


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda