Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

9 Tanda Bahaya pada Masa Kehamilan, Bunda Perlu Tahu

Annisa Afani   |   HaiBunda

Selasa, 07 Jul 2020 12:14 WIB

pregnant woman sitting on sofa with thermometer in living room
Ilustrasi ibu hamil/Foto: iStock
Jakarta -

Bagi beberapa ibu hamil mungkin akan mengalami kehamilan normal tanpa adanya tanda komplikasi kehamilan sama sekali. Akan tetapi, mempelajari tanda peringatan bahwa ada sesuatu yang salah pada kehamilan itu juga penting, lho Bunda.

Dokter atau bidan yang mengecek kandungan Bunda harus memberi tahu tentang masalah potensial atau tanda spesifik yang dapat terjadi. Tanda-tanda bahaya kehamilan umum ini, berlaku untuk setiap kehamilan.

Jika mengalami salah satu dari gejala berikut, penting untuk segera menghubungi dokter pusat pelayanan kesehatan, ya Bunda. Mereka dapat memberi tahu langkah lebih lanjut yang diperlukan atau membantu untuk mengatasi komplikasi yang lebih serius.

Dikutip dari Very Well Family dan Fox News, tanda-tanda bahaya pada masa kehamilan tersebut, di antaranya:

1. Nyeri panggul atau perut

Pada gejala nyeri panggul dan kram perut, terdapat masalah potensial yang perlu diperhatikan. Beberapa di antaranya dapat mengakibatkan keguguran, kehamilan ektopik, dan solusio plasenta atau terlepasnya plasenta dari dinding rahim.

2. Pendarahan vagina

Jika tak cuma sebatas bercak, tapi volume darah yang keluar cukup banyak disertai gumpalan jaringan, kram hingga hampir pingsan maka pendarahan ini berpotensi menyebabkan masalah keguguran, solusio plasenta, dan plasenta previa.

3. Nyeri punggung persisten

Woman suffering from back ache on the bed, healthcare and problem conceptilustrasi sakit punggung/ Foto: iStock

Saat Bunda mengalami nyeri punggung secara persisten atau terus menerus, maka perlu untuk memeriksakannya. Karena gejala ini memiliki potensi masalah terkait keguguran, hingga persalinan prematur.

4. Cairan dari vagina

Cairan dari vagina bisa saja karena keputihan. Namun jika jika keluar cairan sebelum 37 minggu kehamilan, bisa jadi ketuban pecah secara dini, Bunda. Jika cairan yang keluar tersebut tidak bisa ditahan harus diwaspadai karena berpotensi membahayakan janin dan menyebabkan persalinan prematur, dan keguguran.

5. Sakit kepala dan penglihatan buram

Ibu hamil kadang mengalami sakit kepala karena adanya perubahan hormon atau stres. Namun jika Bunda mengalami sakit kepala parah, apalagi disertai dengan penglihatan menjadi buram, maka ada potensi terjadinya masalah seperti preeklampsia dan eklampsia.

"Meskipun biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, sakit kepala pada trimester kedua atau ketiga bisa menjadi tanda preeklampsia, terutama jika belum pernah mengalaminya dan sakit kepala yang dirasa parah," kata spesialis kandungan di Rumah Sakit Universitas Stony Brook di New York, dr James Bernasko, dikutip dari Fox News.

6. Kontraksi reguler sebelum 37 minggu

Ibu hamil akan mengalami kontraksi normal ringan pada trimester kedua atau ketiga, terutama ketika kekurangan cairan atau kelelahan. Kontraksi akan semakin sering terjadi mendekati perkiraan kelahiran.

Jika Bunda mengalami kontraksi reguler sebelum 37 minggu disertai dengan perdarahan atau cairan keluar dari vagina atau pecah ketuban sebelum waktu perkiraan kelahiran, masalah potensial dari tanda ini adalah persalinan prematur, Bunda. Jika hal ini terjadi, maka perlu bagi Bunda untuk berkonsultasi bersama dokter kandungan ya!

7. Tidak ada pergerakan janin atau sangat pasif

Apabila Bunda merasakan tidak ada pergerakan janin dalam waktu yang tidak biasanya, maka ini bisa menjadi masalah yang serius. Karena masalah ini berpotensi terjadinya gawat janin. Gawat janin terjadi karena janin tidak mendapatkan oksigen yang cukup, sehingga bisa mengancam keselamatan janin.

8. Tangan dan kaki bengkak

Sekitar 70-80 persen wanita yang mengalami kaki, tungkai, wajah, dan tangan bengkak selama kehamilan. Namun jika kondisi tersebut terjadi disertai dengan sakit kepala dan memiliki tekanan darah tinggi, maka waspada menderita preeklampsia.

9. Demam tinggi

Jika Bunda mengalami demam dan suhu tubuh mencapai 39 derajat atau lebih, apalagi jika sampai menggigil, sebaiknya jangan dianggap sepela karena mungkin saja Bunda mengalami infeksi yang bisa membahayakan janin selama kehamilan.

"Segala jenis demam dengan rasa sakit harus ditanggapi dengan serius," ujar Bernasko.

Penting untuk diingat, meskipun ada penyebab lain untuk gejala yang mengkhawatirkan, Bunda tidak boleh lalai untuk mendapatkan perawatan dari profesional. Jika mengalami gejala tersebut atau gejala lain yang mengkhawatirkan, segeralah memeriksakan diri ke dokter, ya Bunda.

Bunda, simak juga cara menghindari kehamilan bagi ibu yang sedang menyusui dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda