
kehamilan
Bunda Perlu Tahu, Ini Dosis dan Efek Samping Paracetamol untuk Ibu Hamil
HaiBunda
Sabtu, 02 Oct 2021 13:47 WIB

Bunda mungkin sudah sering mendengar nama obat Paracetamol atau asetaminofen? Obat ini sering digunakan untuk mengatasi rasa nyeri dan menurunkan demam dan dijual bebas di pasaran.
Dilansir Drugs, obat paracetamol digunakan untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang. Pada kondisi yang berat, obat ini sering dipakai sebagai pereda demam.
Beberapa kondisi yang bisa diobati dengan paracetamol adalah sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, sakit gigi, sakit tenggorokan, pilek, flu, dan demam. Selain dijual sebagai obat tunggal, paracetamol biasanya ditemukan di beberapa kombinasi obat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paracetamol untuk ibu hamil
Sejauh ini, studi tentang hubungan penggunaan paracetamol pada manusia belum terbukti bisa menyebabkan masalah kehamilan, seperti keguguran atau cacat lahir. Namun, penelitian pada hewan telah menunjukkan efek samping pada dosis yang relevan secara klinis, Bunda.
Studi tahun 2017 yang diterbitkan di EBioMedicine menjelaskan bahwa paracetamol adalah obat bebas dan dijual dengan merek berbeda, murni, atau dalam kombinasi dengan vitamin C dan kafein. paracetamol aman digunakan pada dosis terapeutik.
Namun, paracetamol mampu melewati plasenta dengan bebas, sehingga bisa memberikan efek langsung pada janin. Beberapa studi retrospektif dan kohort banyak yang meneliti tentang pengaruh paracetamol pada kesehatan ibu hamil dan janinnya.
Penulis studi ingin menekankan bahwa penggunaan paracetamol bisa mencegah sakit parah selama kehamilan. Tetapi konsumsinya harus tepat atau sesuai dosis yang dianjurkan.
"Kami mengakui pentingnya pengobatan paracetamol selama kehamilan untuk mencegah konsekuensi yang lebih parah karena demam dan infeksi. Tapi, jangan menggunakan obat ini sebagai kebiasaan karena dijual bebas. Dari sudut pandang kami, penting untuk mengedukasi efek samping yang mungkin terjadi setelah konsumsi obat selama hamil," kata tim peneliti.
Paracetamol disebut lebih aman
Sejauh ini, paracetamol adalah obat aman yang bisa dikonsumsi selama hamil. paracetamol biasanya adalah obat pilihan pertama untuk penghilang rasa sakit pada Bunda hamil.
Obat penghilang rasa sakit lainnya yang dijual bebas, tidak terbukti aman dibandingkan paracetamol. Meski tidak mungkin obat ini 100 persen aman, paling tidak belum ada penelitian yang membuktikan secara signifikan bahwa paracetamol berbahaya untuk janin, Bunda.
Studi yang dipublikasikan secara online oleh jurnal European Psychiatry pernah menemukan bahwa konsumsi paracetamol dapat berisiko memperlambat kemampuan bayi untuk belajar bicara. Tetapi, penemuan ini berlaku untuk bayi berjenis kelamin perempuan dan masih perlu dikembangkan melalui indikator perkembangan bahasa anak.
![]() |
Dosis paracetamol untuk ibu hamil
Dosis paracetamol umumnya adalah 1-2 tablet atau maksimal 500 atau 1.000 miligram (mg) per hari. Konsumsinya setiap 4 hingga 6 jam atau maksimal empat kali dalam 24 jam.
Sementara untuk Bunda hamil, dosis paracetamol yang direkomendasikan para ahli adalah jumlah minimum yang dibutuhkan. Artinya, minum paracetamol tidak boleh melebihi dosis umum yang dianjurkan.
Konsumsi paracetamol harus dikonsultasikan ke dokter selama kehamilan ya. Sebab, obat paracetamol sering terkandung dalam beberapa obat lain yang mungkin berbahaya untuk janin.
"Hati-hati saat membeli obat ini tanpa resep karena paracetamol biasanya dikombinasikan dengan obat lain yang dijual bebas, seperti obat flu atau batuk. Komponen di obat ini mungkin tidak aman untuk kehamilan," kata dokter keluarga Dr Philippa Kaye, melansir dari Made for Mums.
"Jadi, selalu tanyakan kepada apoteker bila Bunda hanya ingin membeli obat khusus paracetamol dan aman untuk kehamilan," sambungnya.
National Health Service (NHS) Inggris menjelaskan bahwa idealnya Bunda hamil menghindari obat-obatan terutama selama tiga bulan pertama. Kalaupun dalam keadaan mendesak atau kondisi berat, NHS merekomendasikan agar ibu hamil tidak minum paracetamol yang mengandung kafein.
Kadar kafein yang tinggi bisa menyebabkan bayi memiliki berat badan lahir rendah. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan di kemudian hari dan dapat menyebabkan risiko keguguran.
NHS merekomendasikan paracetamol adalah obat yang bisa mengatasi nyeri ringan hingga sedang dan suhu tinggi. Bila gejala ini mengganggu, konsumsi paracetamol adalah pilihan pertama. Tetapi, kuncinya adalah jangan menggunakan obat secara berlebihan.
Efek samping paracetamol
Secara umum, paracetamol bisa menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan. Meski begitu, efek samping ini jarang terjadi selama obat diminum dengan dosis yang tepat. Segera bicara ke dokter kandungan bila Bunda mengalami efek samping usai minum obat ini ya.
"Jangan menggunakan obat ini lebih dari yang direkomendasikan. Overdosis paracetamol dapat menyebabkan masalah serius pada kesehatan," kata senior konsultan apoteker di Drugs, Judith Stewart, BPharm.
Berikut beberapa efek samping yang jarang terjadi setelah minum paracetamol:
- Urine menjadi keruh atau kotoran/tinja berdarah dan berwarna gelap
- Demam dengan atau tanpa menggigil dan kondisi ini tidak terjadi sebelum minum obat
- Muncul rasa nyeri di punggung bagian bawah atau samping
- Muncul ruam kulit dan gatal-gatal di daerah sekitar
- Tubuh merasa lelah
- Muncul luka, bisul, atau bintik-bintik putih di bibir dan mulut
- Mata atau kulit berubah menjadi kuning
Sedangkan overdosis paracetamol juga bisa menimbulkan efek samping, seperti diare, sering berkeringat, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, kram perut, hingga sakit perut.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Aturan Aman Minum Paracetamol untuk Ibu Hamil: Dosis, Risiko & Rekomendasinya

Kehamilan
Dosis dan Efek Samping Parasetamol untuk Ibu Hamil

Kehamilan
Bunda, Konsultasi ke Dokter Dahulu Ya Sebelum Minum Paracetamol Saat Hamil

Kehamilan
Bolehkah Ibu Hamil Minum Paracetamol untuk Meredakan Sakit?

Kehamilan
Kata Dokter soal Ibu Hamil Tak Boleh Cabut Gigi


5 Foto