Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ragam Cek Lab Ibu Hamil di Tiap Trimester Kehamilan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 30 Oct 2021 13:24 WIB

Ibu hamil
Ilustrasi Cek Lab Ibu Hamil di Tiap Trimester Kehamilan/ Foto: iStock
Jakarta -

Cek laboratorium (lab) ibu hamil bisa dimulai sejak trimester pertama ya, Bunda. Tujuannya untuk mengetahui status kesehatan Bunda dan janin selama menjalani kehamilan.

Panduan pemeriksaan laboratorium saat hamil telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pemeriksaan Laboratorium untuk Ibu Hamil, Bersalin, dan Nifas di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Jaringan Pelayanan. Dalam Permenkes, dijelaskan bahwa pemeriksaan laboratorium selama kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan salah satu komponen penting dalam pemeriksaan antenatal dan identifikasi risiko komplikasi.

"Perlu diingat, bahwa nilai rujukan laboratorium pada wanita yang tidak hamil berbeda dengan nilai rujukan laboratorium wanita hamil. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan anatomi, fisiologi, dan biokimia ibu hamil, sebagai adaptasi terhadap kehamilannya," demikian isi Permenkes.

Cek lab ibu hamil dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi parah selama kehamilan. Selain itu, cek lab juga bisa mendeteksi dini kondisi kehamilan untuk dapat dilakukan intervensi lanjutan bila ditemukan masalah.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menjelaskan bahwa cek lab adalah bagian dari perawatan rutin selama kehamilan. Tes-tes ini dapat membantu menemukan kondisi yang dapat meningkatkan risiko komplikasi bagi Bunda dan janin. Banyak masalah yang ditemukan dari cek lab dapat diobati selama kehamilan.

Menurut dr. Judi Januadi Endjun, SpOG dalam buku Panduan cerdas Pemeriksaan Kehamilan, pemeriksaan laboratorium ada yang bersifat sangat penting, ada pula yang bisa diperiksa pada kondisi tertentu. Misalnya, pada pemeriksaan penting, Bunda ingin mengetahui penapisan anemia.

"Pemeriksaan tersebut tidak mahal dan mudah dilakukan. Jika tidak dapat diperiksa, maka bisa berdampak buruk bagi ibu dan janin," katanya.

"Anemia dapat menyebabkan kerusakan otak janin, serta risiko keguguran, bahkan kelahiran prematur," sambungnya.

Pemeriksaan yang wajib dilakukan adalah yang bisa berdampak besar pada Bunda dan janin, serta berdampak pada masyarakat luas, terutama dokter dan bidan yang menolong persalinan. Salah satu contohnya adalah pemeriksaan HIV pada ibu hamil.

Cek laboratorium lain yang tak kalah penting adalah pemeriksaan darah, penapisan anemia, infeksi, hepatitis, kencing manis, dan cek urine lengkap.

Ibu hamilCek Lab Ibu Hamil/ Foto: iStock

Ragam cek lab ibu hamil tiap trimester

Cek lab trimester 1

Berikut beberapa jenis cek lab ibu hamil yang dianjurkan di trimester 1:

1. Pemeriksaan urine

Tes ini terdiri dari tes urine kehamilan dan urine lengkap.

2. Pemeriksaan darah

Pemeriksaan darah untuk kehamilan terdiri dari: 

  • Tes hematologi
  • MCV (mean corpuscular volume)
  • MCH (mean corpuscular hemoglobin)
  • MCHC (mean corpuscular hemoglobin concentration)
  • RDW (red cell distribution width)
  • Apus darah tepi
  • Tes Ferritin
  • GTT (glucose tolerance test) dengan beban 75 gram gula untuk mengetahui riwayat kencing manis atau diabetes.
  • Hepatitis B antigen (HbsAg) untuk mengetahui ada tidaknya infeksi hepatitis.
  • VDRI (venereal disease research laboratory)
  • TPHA (treponema pallidum haemagglutination)

3. Pemeriksaan tinja

Pemeriksaan tinja terdiri dari analisis feses pada daerah endemis penyakit cacing dan ada keluhan pencernaan.

Cek lab trimester 2

Di trimester 2, Bunda bisa menjalani cek lab sesuai dengan saran dokter kandungan ya. Berikut 2 jenis cek lab ibu hamil di trimester 2:

1. GTT

Memasuki trimester 2 atau usia kehamilan 24-28 minggu, Bunda bisa menjalani pemeriksaan GTT untuk mengetahui kadar gula darah dalam tubuh. Tes rudin ini dapat dilakukan bila Bunda memiliki riwayat sakit diabetes ya.

Pemeriksaan juga dapat dilakukan ketika muncul keluhan penambahan berat badan berlebih selama kehamilan. Sebelum melakukan cek laboratorium ini, Bunda perlu berpuasa selama 12 jam.

Setelah diambil darahnya, Bunda akan diberikan minuman yang sudah diberi 75 gram glukosa. Hasil GTT akan dicocokkan dengan tabel standar gula darah ibu hamil.

2. Tes amniosentesis

Tes ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan kromosom janin, infeksi cairan ketuban, serta kematangan paru janin. Ada dua jenis tes amniosentesis, yakni:

  • Analisis genetik untuk mengambil cairan amnion pada usia kehamilan 15-18 minggu bila ada kecurigaan risiko cacat bawaan.
  • Uji kematangan paru janin yang dilakukan pada Bunda dengan diabetes. Cairan ketuban diambil pada usia kehamilan cukup bulan.

Cek lab trimester 3

Memasuki trimester 3, Bunda kan tetap menjalani pemeriksaan rutin saat kunjungan ke dokter. Pemeriksaan mencakup tes urin, cek tekanan darah, pengukuran rahim, dan pemeriksaan detak jantung bayi.

Cek laboratorium di trimester 3 meliputi pemeriksaan darah dan urine. Dilansir Web MD, dokter biasanya akan mengecek kadar protein dan gula dalam urine untuk mendeteksi infeksi. Pemeriksaan darah dilakukan untuk kondisi anemia.

Selain itu, Bunda juga dapat menjalani tes amniosentesis di trimester akhir ini. Ada beberapa kondisi yang mungkin memerlukan tes amniosentesis.

Kondisi ini termasuk kecurigaan korioamnionitis atau risiko kelahiran prematur, karena cairan amniosentesis dapat digunakan untuk memperkirakan kematangan paru-paru janin. Dilansir Parents, tes amniosentesis juga direkomendasikan pada Bunda hamil berusia 35 tahun atau lebih.

Cek lab lain di trimester 3 adalah tes untuk mengetahui keberadaan Streptokokus grup B, yakni bakteri yang bisa ditularkan ke anak saat lahir. Jika Bunda membawa bakteri, maka dokter mungkin akan memberikan antibiotik selama persalinan untuk mencegah bayi sakit.

Simak juga 4 resep ramuan promil ala Nabi Muhammad, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda