Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cara Ayah Bantu Bunda Atasi Baby Blues, Cukup Temani dan Pahami

Bella Barliana   |   HaiBunda

Senin, 08 Nov 2021 15:56 WIB

Saat Bunda mengalami baby blues, peran Ayah sangatlah penting. Dukungan apa yang bisa Ayah berikan untuk mengatasi baby blues? Simak selengkapnnya di sini, yuk.
Ilustrasi suamiistru/Foto: iStock

Jakarta - Baby blues adalah keadaan psikologis sementara yang sering dialami oleh sebagian besar Bunda yang baru saja melahirkan. Biasanya, baby blues berlangsung selama satu hingga dua minggu pasca persalinan.

Bunda yang mengalami hal ini sangat membutuhkan dukungan dari Ayah saat hamil agar baby blues tidak semakin memburuk. 

Bunda yang mengalami baby blues disebabkan perubahan hormon yang ekstrem, perubahan fisik atau rasa sakit pada bagian tubuh tertentu, dan tertekan karena harus mengalami perubahan pola hidup baru, seperti kurang tidur atau merasa cemas tentang kemampuan Bunda dalam merawat Si Kecil dengan benar.

Gejala baby blues biasanya ditandai dengan stres, kesepian, kelelahan, kecemasan, perubahan suasana hati menjadi lebih mudah menangis, tersinggung, dan rapuh secara emosional. Selain itu, Bunda juga merasa tidak memiliki ikatan dengan bayi dan mengalami kesulitan dalam berpikir jernih.  

Sebenarnya, baby blues adalah hal yang normal, Bunda. Namun, jika kondisi itu tidak hilang dalam jangka waktu yang lama atau semakin memburuk, bisa saja ini pertanda masalah psikologis yang lebih serius dan berbahaya bagi Bunda dan Si Kecil.

Banner 7 Warna Cat Rumah Terpopuler 2021Banner 7 Warna Cat Rumah Terpopuler 2021/ Foto: HaiBunda/Mia

Nah, untuk mencegah hal ini, peran Ayah sangat dibutuhkan untuk mendukung Bunda saat masa kehamilan agar tak memicu terjadinya baby blues, sehingga hubungan antara Bunda, Ayah, dan Si Kecil semakin erat.

Salah satu pendidik praktik inklusif untuk Ayah, Keith Read, mengatakan bahwa sebagian ibu sebenarnya hanya perlu dimengerti tentang apa yang dialaminya dan Ayah tidak perlu berusaha untuk memperbaikinya.

“Jika seseorang sedih karena kehilangan sesuatu, seperti gaya hidup sebelumnya yang tanpa beban, Anda tidak mencoba dan memperbaikinya, tetapi Anda berusaha untuk memahami dan mendukung mereka. Banyak ibu yang saya ajak bicara mengatakan bahwa mereka hanya ingin pasangan mereka menunjukkan bahwa mereka mencoba memahami apa yang mereka alami,” ujar Keith, dikutip dari Direct Advice for Dads.

Ayah juga dapat mendorong Bunda untuk bicara tentang perasaannya dan dengarkan tanpa menghakimi atau menawarkan solusi, seperti yang dilansir dari HelpGuide. Daripada mencoba memperbaiki keadaan, berada di sisi Bunda sebagai tempat bersandar akan membuatnya merasa jauh lebih baik.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Simak juga video curhat Tantri 'Kotak' yang alami baby blues karena ASI mampet di bawah ini ya:

[Gambas:Video Haibunda]



AYAH PERLU HABISKAN WAKTU BERSAMA BUNDA SAAT MERAWAT SI KECIL

Ilustrasi suami istri/Foto: iStock

Ayah tidak perlu sampai mengambil penuh tanggung jawab Bunda dalam merawat Si Kecil. Ketika hal ini dilakukan, Bunda mungkin akan berpikir bahwa Ayah tidak mempercayainya dan akan merasa semakin tidak mampu merawat buah hati.

Penting bagi Ayah dan Bunda untuk mengingat bahwa merawat anak adalah tanggung jawab bersama. Jika menghadapi semua tantangan membesarkan anak sebagai tim dan saling mendukung, Ayah dan Bunda akan menjadi lebih kuat.

“Anda berdua membutuhkan dukungan satu sama lain. Ini tentang berbagi tanggung jawab dan kegembiraan, bukan mencoba melakukan semuanya sendiri,” ujar Keith. Jika ingin membantu Bunda dalam melakukan tanggung jawabnya, Ayah bisa saja cukup bertanya dan menawarkan bantuan, tanpa memaksanya.

Dilansir HelpGuide, sering menghabiskan waktu bersama Bunda saat masa kehamilan atau pun pasca melahirkan juga bisa menjadi salah satu cara Ayah dalam memberikan dukungan.

Tidak perlu melakukan kencan khusus, tetapi menghabiskan waktu sekitar 15 hingga 20 menit bersama tanpa gangguan akan membuat Bunda merasa lebih memilih kedekatan dan diberikan didukung oleh Ayah.

Kemudian, hal yang penting adalah Ayah harus bersabar jika Bunda belum siap untuk berhubungan seks. Depresi akan memengaruhi dorongan seks, jadi mungkin perlu beberapa saat sebelum Bunda memiliki mood.

Sebagai gantinya, Ayah bisa menawarkan kasih sayang fisik, tetapi jangan memaksa jika Bunda tidak siap untuk berhubungan seks.

Keith, seperti dikutip dari Direct Advice for Dads juga mengingatkan bahwa tak hanya Bunda yang bisa mengalami baby blues, tetapi Ayah pun bisa mengalami hal yang sama.

“Penelitian terbaru menunjukkan para Ayah juga mengalami depresi, kecemasan, dan stres pasca kelahiran pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada yang kita duga sebelumnya. Ditemukan hingga 10 persen Ayah mungkin mengalami depresi pasca melahirkan,” ujar Keith.

Namun, penelitian menunjukkan perbedaan baby blues yang dialami Ayah dan Bunda. Pada umumnya, Bunda cenderung bisa berbicara dengan teman, keluarga, atau mencari dukungan lain. Sedangkan, Ayah cenderung mencoba bertahan sendiri sehingga berpotensi untuk tidak terdeteksi dan berpotensi menjadi masalah yang terpendam.

“Jika sedikit kesulitan, Anda harus mencari dukungan dari orang lain. Ambil kesempatan untuk berbicara dengan ayah lain tentang pengasuhan anak, dan cari informasi dari berbagai sumber tentang cara menjadi ayah terbaik,” saran Keith, dikutip dari Direct Advice for Dads. Semoga informasinya membantu ya Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda