Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Jadi Pelupa setelah Melahirkan? Mungkin Bunda Mengalami Mommy Brain

Bella Barliana   |   HaiBunda

Jumat, 12 Nov 2021 15:06 WIB

Ilustrasi ibu menyusui olahraga bersama bayi
Ilustrasi ibu pelupa/Foto: Getty Images

Jakarta - "Eh, tadi sudah ganti popok Si Kecil belum, ya?" atau "Aduh botol tadi ditaruh di mana ya?" Apakah Bunda merasa menjadi cepat lupa akan hal-hal kecil setelah persalinan dan saat merawat bayi yang baru lahir? 

Jika Bunda merasa lebih mudah melupakan sesuatu setelah melahirkan, itu berarti Bunda mengalami mommy brain. Meskipun hal itu mungkin terdengar asing bagi beberapa orang, mommy brain merupakan kondisi normal yang ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah, lho.

Dilansir Healthline, mommy brain merupakan fenomena yang kerap dialami orang tua baru. Kecerdasan dan ketajaman otak Bunda dapat tumpul selama masa kehamilan dan di masa awal setelah melahirkan. Banyak faktor yang bisa memengaruhi kondisi mommy brain ini, Bunda.

Fluktuasi hormon pascapersalinan, kurang tidur karena merawat bayi baru, kecemasan akan menjadi orang tua baru, dan stres yang meningkat bisa menjadi pemicu munculnya kondisi tersebut. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of British Columbia menunjukkan bahwa menjadi ibu memiliki dampak permanen pada fungsi kognitif.

Sementara itu, sebuah penelitian lainnya di Nature Neuroscience menemukan, bahkan dua tahun setelah kehamilan, wanita mengalami perubahan otak materi abu-abu.  Perubahan ini terjadi di wilayah yang melibatkan kognisi sosial atau kemampuan untuk merasakan empati terhadap orang lain.

Tetapi, Bunda tak perlu khawatir, mengutip dari The Washington Post, beberapa ahli percaya penyusutan materi abu-abu adalah bagian dari efek pemangkasan saraf karena otak Bunda pada dasarnya beradaptasi dengan peran baru mereka sebagai orang tua.

Banner Manfaat Air MawarBanner Manfaat Air Mawar/ Foto: HaiBunda/Mia

"Penyusutan otak terdengar menyedihkan, tetapi orang-orang berpendapat bahwa penurunan volume di bagian tertentu dari otak ibu mungkin tidak berarti bagian otak ini semakin buruk. Mungkin ada efek pemangkasan saraf yang terjadi dengan sirkuit ini disingkirkan dan dibuat lebih," kata Abigail Tucker, penulis Mom Genes: Inside the New Science of Our Ancient Maternal Instinct.

Dilansir dari Very Well Family, banyak peneliti berhipotesis bahwa perubahan ini dimaksudkan untuk lebih membekali ibu baru dengan kemampuan merawat bayinya. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan otak dari ibu baru melahirkan tidak menyusut melainkan tumbuh.

Sementara itu, bagian otak tertentu mengalami penurunan fungsi. Hasil penelitian dari Pilyoung Kim, psikolog di University of Denver menemukan peningkatan di beberapa area otak lainnya termasuk korteks prefrontal.

Area ini berfungsi untuk merencanakan sesuatu, belajar, dan mengatur emosi di parietal lobus, yang berhubungan dengan empati, sehingga dapat membantu ibu lebih memahami isyarat bayi.

Tucker juga menambahkan bahwa, banyak penelitian yang menunjukkan wanita hamil dan ibu baru melahirkan sering kali memberikan hasil studi yang lebih baik dalam segala hal daripada wanita yang tidak hamil, seperti kemampuan membedakan warna serupa hingga refleksnya yang lebih baik untuk keluar dari suatu keadaan darurat, seperti gempa bumi.

"Anda lebih fokus pada hal-hal lain yang mungkin tidak Anda sadari sebelumnya. Keuntungan kognitif yang dimiliki ibu baru melahirkan adalah sesuatu seperti kekuatan super,” ujar Tucker, dikutip dari The Washington Post.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Simak juga video tentang 5 penyebab Bunda sulit turunkan berat badan setelah melahirkan ya:

[Gambas:Video Haibunda]



TIPS MENGATASI MOMMY BRAIN, KONSUMSI MAKANAN BERGIZI HINGGA BUAT DAFTAR KEGIATAN

Ilustrasi ibu menyusui olahraga bersama bayi

Ilustrasi ibu berolahraga/Foto: Getty Images/iStockphoto/LightFieldStudios

Setelah mengetahui tentang mommy brain, Bunda mungkin bertanya-tanya adakah cara yang bisa membantu Bunda mengatasi kondisi ini? Tenang saja, ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan.

1. Tingkatkan kesehatan otak

Makanan yang dikonsumsi akan memberikan nutrisi pada tubuh seseorang. Oleh karena itu, Bunda perlu memakan makanan bergizi dan minum vitamin jika dibutuhkan.

Makanan seperti buah blueberry, brokoli, jeruk, kacang-kacangan, telur, teh hijau, atau cokelat hitam bisa menjadi pilihan Bunda. Apalagi, makanan yang menyehatkan otak ini juga membantu melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan radang otak.

Asam lemak omega 3 dalam salmon atau vitamin prenatal juga dapat mendorong pertumbuhan sel-sel otak dan saraf yang diperlukan. Selain makanan, Bunda bisa melakukan kegiatan yang membuat otak aktif berpikir, seperti mengerjakan teka-teki silang atau bermain game strategi.

2. Gerakkan tubuh atau berolahraga

Daripada menghabiskan waktu dengan rebahan saja, akan lebih baik jika Bunda mengumpulkan energi untuk bergerak dan melakukan beberapa latihan fisik. Olahraga akan melepaskan hormon endorfin yang meningkatkan suasana hati, mengurangi kelelahan, dan membuat rileks secara keseluruhan.

Selain itu, olahraga dapat mempertajam ketajaman mental dengan mendapatkan lebih banyak aliran darah dan oksigen ke otak, serta meningkatkan produksi hormon yang mendorong pertumbuhan sel-sel otak.

3. Luangkan waktu untuk istirahat

Kurang tidur adalah faktor besar dalam kondisi otak yang mudah lupa. Otak Bunda perlu istirahat untuk memproses semua informasi baru yang diambilnya sepanjang hari. Jika tidak mendapatkan tidur yang cukup, Bunda akan semakin kesulitan dalam merawat Si Kecil, lho.

Tak perlu lama-lama, Bunda. Cukup tidur siang setiap hari selama 20 menit. Menurut National Sleep Foundation, 20 menit adalah durasi istirahat yang ideal untuk meningkatkan kewaspadaan dan kinerja secara keseluruhan.

4. Buatlah daftar perencanaan

Lupa adalah hal yang wajar bagi sebagian besar ibu yang mengalami mommy brain. Dilansir Very Well Family, cara terbaik untuk menghadapi kenyataan ini adalah dengan menuliskan banyak daftar kegiatan yang harus Bunda lakukan.

Bawalah kertas untuk mencatat segala hal, seperti jadwal penggantian popok dan pemberian ASI. Kemudian, daftar ini juga bisa digunakan ketika Bunda ingin berbelanja dengan mencatat semua kebutuhan.

Selain itu, Bunda juga bisa menggunakan ponsel untuk menyetel alarm ketika teringat untuk melakukan sesuatu.

Jadi, cepat lupa setelah melahirkan adalah bagian normal dan ternyata ada cara untuk mengatasinya, Bunda. Percayalah, bahwa otak Bunda tahu apa yang harus dilakukan dan sedang beradaptasi dengan peran baru serta membekali Bunda untuk menjadi ibu yang lebih baik.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda