Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Keluar Kentut dari Vagina setelah Melahirkan, Normal Enggak ya Bunda?

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Senin, 30 May 2022 18:40 WIB

Ilustrasi menyusui usai melahirkan
Keluar Kentut dari Vagina setelah Melahirkan, Normal Enggak ya Bunda?/Foto: Getty Images/Satoshi-K

Jakarta - Bunda, setelah melahirkan, saluran vagina meregang dan perlu beberapa saat untuk kembali ke ukuran normal atau hampir normal kembali ya. Hal itu karena proses melahirkan menjadi salah satu penyebab melemahnya otot-otot di daerah dasar panggul Bunda.

Mengendurnya otot-otot vagina dan tulang panggul, terutama pelvic floor, merupakan salah satu penyebab sering terjadinya kentut atau angin keluar dari vagina.

Oleh karena itu, semakin sering Bunda melahirkan secara normal, otot pelvis dapat semakin mengendur sehingga memicu terjadinya kentut vagina. Hal ini bisa memakan waktu lebih lama pada Bunda menyusui karena mereka masih di bawah pengaruh hormon yang menyebabkan jaringan ikat mengendur.

Namun jangan khawatir ya, Bunda. Kentut keluar vagina atau dikenal dengan sebutan queefing merupakan hal yang sangat wajar dan tidak perlu dikhawatirkan kok.

Sekalipun keluar kentut dari vagina merupakan hal yang wajar, Bunda tetap harus mewaspadai jika aktivitasnya semakin menambah ketidaknyamanan tubuh Bunda.

Banner Tips Anak Cerdas Seperti Maudy Ayunda Tips Anak Cerdas Seperti Maudy Ayunda/ Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia

Jangan karena sudah fokus mengurus Si Kecil, Bunda jadi mengabaikan sinyal-sinyal tubuh yang seharusnya diberikan perhatian ya. Sebab, melansir dari Healthline, keluar kentut dari vagina juga bisa mengindikasikan fistula vagina, Bunda.

Fistula vagina adalah terbentuknya robekan pada saluran abnormal di antara vagina dan organ perut atau panggul. Terdapat beberapa jenis fistula vagina, tergantung lokasi terbentuknya robekan di sekitar vagina Bunda ya.

Indikasi fistula vagina selain kentut vagina adalah sebagai berikut:
1. Ada tinja bocor ke urine
2. Urine dan keputihan berbau tak sedap
3. Sering infeksi saluran kencing
4. Diare nyeri di sekitar vagina dan anus
5. Sakit saat berhubungan intim
6. Mual
7. Kerap sakit perut

Apabila queefing yang Bunda alami menunjukkan gejala penyerta seperti di atas, sebaiknya Bunda segera konsultasi ke dokter ya. 

Lantas, apa saja ya dampak pasca persalinan selain queefing? Yuk kita lanjutkan ke halaman berikutnya, Bunda.

Bunda, yuk download juga aplikasi Allo Bank di sini.

Simak juga yuk video tentang ibadah yang bisa Bunda lakukan saat masa nifas

[Gambas:Video Haibunda]




3 DAMPAK PASCA PERSALINAN

Close up shot of Asian mother kiss her newborn baby in front of white curtain in bedroom.

Keluar Kentut dari Vagina setelah Melahirkan, Normal Enggak ya Bunda?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Narongrit Sritana

Mengutip dari Motherly, terdapat beberapa dampak pasca persalinan yang sangat umum terjadi pada Bunda, sebagai berikut:

1. Gairah seks berkurang

Tidak memiliki keinginan untuk berhubungan seks dapat terjadi karena beberapa alasan, Bunda. Pertama-tama, ada banyak sekali perubahan hormonal yang harus dihadapi seorang Bunda pasca melahirkan.

Diperlukan waktu hingga tiga bulan setelah melahirkan agar hormon Bunda kembali seimbang. Bahkan lebih lama jika Bunda sedang menyusui. Secara khusus, hormon yang diproduksi pada Bunda menyusui menekan estrogen dan testosteron dan ini menurunkan keinginan atau hasrat seksual Bunda ya. Hal ini juga dapat memicu kekeringan pada vagina.

2. Perut kembung

Ketika saraf pudendal telah rusak atau tertekan akibat janin melewati saluran vagina, Bunda mungkin akan terasa begah. Ketika ini terjadi, otot-otot dasar panggul bisa menjadi lemah dan tidak cukup kuat untuk mengontrol pengeluaran gas.

Walau Si Kecil sudah keluar dari rahim Bunda, ketidaknyamanan pada perut Bunda masih sangat mungkin terjadi ya.

3. Kandung kemih bocor

Banyak Bunda mengalami stres inkontinensia setelah melahirkan sehingga mereka mengeluarkan air seni ketika mereka batuk, bersin, tertawa, berlari, dan melompat. Untuk mengatasi inkontinensia stres, sebaiknya Bunda latihan kegel yang lembut untuk membantu memperkuat otot-otot dasar panggul. Bunda juga dapat mencegah ketegangan otot dasar panggul dengan membuang napas saat beraktivitas.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda