Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bunda yang Miliki Trauma Mungkin akan Lebih Sulit Jalani Kehamilan

Amira Salsabila Aprilia   |   HaiBunda

Rabu, 08 Dec 2021 07:02 WIB

Young pregnant Asian woman has suffered from headaches sitting on the sofa. Pregnancy symptoms
Ilustrasi ibu hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto/ronnachaipark

Jakarta - Setiap Bunda tentu mengalami kesulitan masing-masing saat menjalani kehamilan. Namun, hal itu mungkin berbeda bagi Bunda yang telah memiliki suatu trauma.

Kehamilan yang semestinya dijalani dengan hati yang bahagia karena menanti kehadiran Si Kecil mungkin terasa beda ya untuk Bunda yang memiliki ingatan atau pengalaman kurang mengenakkan di masal lalu. Penelitian pun menyatakan bahwa Bunda hamil yang memiliki PTSD atau gangguan kecemasan berpotensi menjalani kehamilan yang lebih sulit.

Apa itu PTSD (post-traumatic stress disorder)?

Seperti dilansir dari News Medical, PTSD atau post-traumatic stress disorder adalah gangguan kecemasan yang disebabkan peristiwa yang sangat menegangkan, menakutkan, atau menyedihkan yang sering dihidupkan kembali melalui kilas balik dan mimpi buruk.

"Wanita dengan trauma mungkin merasa takut, tidak berdaya, atau ngeri tentang pengalaman mereka. Mereka juga menderita akan ingatan yang berulang dan berlebihan, kilas balik, pikiran, dan mimpi buruk tentang kelahiran. Akhirnya mereka pun merasa tertekan, cemas, dan panik bila teringat akan hal tersebut," kata Patrick O'Brien, ahli kesehatan jiwa ibu di University College Hospital dan juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynecologists di Inggris, seperti dikutip dari BBC.

Pemicu trauma saat kehamilan

Josie Granner, Kandidat Doktoral Fakultas Keperawatan di University of Michigan mengatakan bahwa wanita yang sebelumnya mengalami trauma sangat mungkin akan mengalami trauma selama kehamilan.

"Untuk wanita yang memiliki riwayat trauma sebelumnya, mungkin menjadi korban pelecehan seksual di masa kanak-kanak, berisiko lebih besar mengalami PTSD," kata Rebecca Moore, seorang psikiater.

Banner Nola B3 Melahirkan di Usia 43 TahunBanner Nola B3 Melahirkan di Usia 43 Tahun/ Foto: HaiBunda/Mia

Maka itu, agar tidak mengalami reaksi pasca-trauma, sangat disarankan untuk Bunda penyintas trauma agar menggunakan waktu kehamilannya untuk memikirkan bagaimana mereka menjadi orang tua yang mampu membesarkan dan menjaga keselamatan anak mereka dengan baik.

Karena, pastinya memang akan ada banyak pemicu atau pengingat masa lalu yang membuat seseorang merasa traumanya terulang kembali.

Salah satu contoh pemicu trauma selama kehamilan adalah ketika proses pemeriksaan vagina atau USG transvaginal yang mengingatkan seseorang akan kekekaran seksual. Ketika trauma masa lalu adalah kekerasan seksual, ingatan dan perasaan dari pengalaman tersebut akan muncul kembali selama kehamilan, kelahiran, dan setelahnya.

Untuk mengatasi perasaan tersebut, ada beberapa tips untuk penyembuhan trauma selama kehamilan, kelahiran, dan setelahnya. Klik halaman berikutnya ya Bunda.

Simak juga video tentang 7 cara atasi stres saat hamil di bawah ini yuk.

[Gambas:Video Haibunda]




TIPS MENGATASI TRAUMA SELAMA KEHAMILAN

Pregnancy Stretches For Easy Delivery. Pregnant woman doing pilates at home on yoga mat. Copy space

Ilustrasi ibu hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Berikut ini beberapa tips untuk penyembuhan trauma selama kehamilan, kelahiran, dan setelahnya yang dirangkum dari beberapa sumber :

1. Perbanyak aktivitas bergerak

Banyak bergerak akan membantu Bunda terhubung kembali dengan tubuh sehingga dapat merasakan keadaan yang lebih santai. Lakukan saja aktivitas ringan selama hamil seperti berolahraga ringan dan berjalan-jalan di luar rumah. Hal ini dapat memicu respons yang menenangkan sistem saraf dan Bunda pun akan merasa lebih tenang secara emosional.

2. Menjaga kesehatan tubuh

Menjaga kesehatan tubuh juga merupakan cara menjadi orang tua yang lebih baik bagi Si Kecil. Terapkan pola makanan sehat selama hamil dengan perbanyak melahap buah dan sayur. Batasi makanan olahan diet untuk mengurangi perubahan suasana hati, ya Bunda.

3. Merawat diri

Luangkan waktu Bunda untuk merawat tubuh seperti ke salon atau spa untuk mendapat pijatan hamil serta perawatan tubuh lain. Dengan begitu, hati bunda akan terasa lebih tenang dan tubuh menjadi rileks.

4. Ceritakan kisah Bunda

Bicaralah dengan orang-orang terkasih dan tepercaya yang akan mendengarkan ceritamu. Hal tersebut dapat membantu Bunda menurunkan rasa bersalah dan dapat mengontrol kembali atas pengalaman selama kehamilan, kelahiran, dan setelahnya.

Semoga informasinya membantu Bunda agar bisa menjalani kehamilan dengan rasa bahagia ya.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda