Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

3 Jenis Metode Pengendalian Kehamilan agar Jarak Lahir Si Kecil Teratur

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Senin, 03 Jan 2022 15:54 WIB

Loving happy couple talking to each other at home
Foto: Getty Images/iStockphoto/Goran13

Jakarta - Bunda, mengendalikan atau mengontrol kehamilan dilakukan untuk memberikan jarak lahir yang cukup bagi anak-anak. Secara medis hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan anak lho.

Selain itu, secara finansial juga membuat keuangan keluarga Bunda lebih stabil saat membesarkan Si Kecil. Apakah Bunda sudah mencoba pengendalian kehamilan ini? 

Melansir dari laman Web MD, pengendalian kehamilan adalah penggunaan berbagai perangkat, obat-obatan, agen, praktik seksual, atau prosedur bedah untuk mencegah pembuahan atau kehamilan. Hal ini memungkinkan Bunda dan Ayah untuk memilih waktu untuk memiliki bayi.

Ada berbagai perangkat dan perawatan yang tersedia yang dapat membantu mencegah kehamilan, Bunda. Ada beberapa metode lebih dapat diandalkan daripada yang lain. Seberapa baik suatu metode bekerja sering kali tergantung pada seberapa hati-hati metode itu digunakan.

"Pil kontrasepsi misalnya, jika digunakan dengan benar, lebih dari 99 persen efektif. Namun, karena masih banyak orang melakukan kesalahan, sebanyak 9 dari 100 wanita setiap tahun akan hamil saat menggunakannya," kata Cynthia Cobb dokter kandungan yang berbasis di New York, Amerika Serikat dikutip dari laman Medical News Today, Jumat (31/12). 

Berikut berbagai metode untuk mencegah kehamilan yang bisa Bunda coba. Rekomendasi pengendalian kehamilan ini memberikan tingkat efektivitas aktual, yang memperhitungkan kemungkinan kesalahan manusia. Yuk simak penjelasannya Bunda, dilansir dari laman Medical News Today.

1. Metode alami

Pengontrolan kehamilan alami atau tradisional tidak melibatkan semua jenis perangkat atau obat-obatan. Metode ini terdiri dari dua jenis, yaitu:

  • Pantangan

Selibat atau pantang seksual berarti menghindari hubungan seksual untuk mencegah kehamilan. 

  • Penarikan

Penarikan atau juga dikenal sebagai coitus interruptus, ini adalah saat pria mengeluarkan penis dari vagina sehingga ejakulasi terjadi di luar vagina. Secara teori, ini mencegah sperma disimpan di vagina.

Kebiasaan yang Rusak Tanaman HiasKebiasaan yang Rusak Tanaman Hias/ Foto: Mia Kurnia Sari

Menurut Kantor Urusan Kependudukan Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) Amerika Serikat, setiap tahun, dari 100 wanita yang menggunakan metode ini, 20 di antaranya mungkin hamil. 

Dengan kata lain, metode pengontrolan kehamilan dengan penarikan 80 persen efektif, tetapi ini tergantung pada seberapa hati-hati dan seberapa konsisten digunakan Bunda. Kehamilan tidak bisa terjadi jika penis tidak masuk ke vagina. Itu hanya bisa terjadi jika sperma masuk ke vagina Bunda.

Simak pula video tentang 4 buah-buahan untuk Bunda yang ingin menunda kehamilan di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



 


CARA PENGONTROLAN KELAHIRAN

Kb suntik

Ilustrasi suntik KB/Foto: iStock

2. Menggunakan alat kontrasepsi

Alat kontrasepsi pada dasarnya akan mencegah sperma bertemu sel telur. Mereka dapat dikombinasikan dengan spermisida, yang membunuh sperma. Salah satu contohnya yaitu kondom.

Kondom membentuk penghalang dan mencegah kehamilan dengan menghentikan sperma memasuki vagina. Kondom ditempatkan di atas penis sebelum hubungan seksual dimulai. Kondom terbuat dari poliuretan atau lateks.

Selain pengontrolan kelahiran, kondom juga dapat membantu mencegah penyebaran infeksi menular seksual. Metode ini sekitar 82 persen efektif. 

3. Suntikan

Suntikan kontrasepsi adalah obat kontrasepsi yang hanya mengandung progestin, bekerja lama, dapat dibalikkan, dan dapat dikendalikan. Nama obatnya Depo-Provera, dikenal juga dengan nama Depo Shot atau DMPA.

Suntikan diberikan setiap 3 bulan oleh dokter. Metode ini dapat mencegah kehamilan dengan menghentikan wanita melepaskan sel telur.

Metode pengontrolan kelahiran lewat suntikan ini 94 persen efektif dan kemungkinan kehamilan meningkat saat suntikan habis Bunda. Penting untuk Bunda ingat untuk menjadwalkan suntikan lagi setelah 3 bulan untuk memastikan efektivitasnya. 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda