Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Operasi Caesar Bikin Bunda Kurang Miliki Ikatan dengan Bayi? Cek Faktanya Yuk

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 07 Mar 2022 07:00 WIB

Newborn, Baby, Labor - Childbirth, Hospital, Childbirth
Ilustrasi operasi caesar/Foto: iStock

Jakarta - Menjadi seorang ibu adalah pengalaman yang mungkin tidak akan bisa digambarkan dengan kata-kata. Cinta, perhatian, dan rasa khawatir yang dirasakan Bunda selama kehamilan mungkin adalah sebagian dari kenangan Bunda yang paling berharga.

Tahukah Bunda bahwa ada sepertiga bayi di dunia ini yang lahir melalui operasi caesar? Namun, sayangnya sampai saat ini masih banyak orang-orang yang mengesampingkan metode tersebut dan menganggapnya bukan cara terbaik untuk melahirkan.

Sebagian besar orang memiliki kesalahpahaman tentang proses ini dan mereka berpikir bahwa persalinan normal adalah satu-satunya cara melahirkan yang paling baik.

Dokter sering menyarankan operasi caesar setelah melihat dan mempertimbangkan kondisi dari ibu hamil tersebut. Bila menurut dokter Bunda disarankan untuk menjalani prosedur caesar, jangan berkecil hati ya karena memang itu merupakan jalan terbaik untuk Bunda dan Si Kecil.

Yuk kita simak penjelasan tentang prosedur operasi caesar dan mengapa itu menjadi cara lain untuk persalinan 

Apa itu persalinan caesar?

Melansir dari laman John Hopkins Medicine, operasi caesar adalah operasi melahirkan bayi melalui sayatan yang dibuat di perut dan rahim Bunda.

Persalinan ini umumnya dihindari sebelum usia kehamilan 39 minggu, sehingga bayi memiliki waktu yang tepat untuk berkembang di dalam rahim. Namun, terkadang komplikasi muncul dan persalinan caesar perlu dilakukan sebelum usia kandungan mencapai 39 minggu.

Mengapa perlu dilakukan operasi caesar?

Jika Bunda tidak dapat melahirkan secara normal, operasi caesar memungkinkan janin dilahirkan melalui pembedahan. Bunda yang membutuhkan operasi caesar memiliki alasan tertentu.

Mungkin ada sebagian besar Bunda yang lebih memilih operasi caesar karena sebelumnya sudah menentukan jadwal atau hari kelahiran Si Kecil sesuai dengan yang Bunda dan keluarga inginkan.

Selain itu, operasi caesar juga perlu dilakukan karena kondisi tertentu yang Bunda alami sehingga tidak dapat melahirkan Si Kecil melalui vagina. Berikut ini adalah beberapa kondisi tertentu yang membuat Bunda perlu menjalani operasi caesar:

  • Detak jantung janin tidak normal
  • Posisi janin yang tidak normal saat persalinan
  • Masalah dengan perkembangan janin
  • Ukuran janin
  • Masalah plasenta
Banner Kebiasaan di EropaBanner Kebiasaan di Eropa/ Foto: Annisa Shofia

Mitos seputar persalinan caesar

Tidak heran lagi ya, Bunda pastinya sudah mendengar banyak mitos mengenai persalinan caesar. Seiring dengan berjalannya waktu, beberapa kesalahpahaman tentang persalinan yang satu ini sudah menyebar, ya Bunda.

Namun, Bunda tidak perlu terlalu percaya dengan mitos yang beredar ini karena mitos-mitos tersebut bukanlah fakta yang sesungguhnya. Berikut ini adalah beberapa mitos salah terkait persalinan caesar. 

1. Persalinan caesar tidak menimbulkan sakit

Meskipun benar bahwa rasa sakit selama operasi caesar ini rendah, Bunda tetap akan mengalami rasa sakit yang signifikan selama 2 hingga 6 minggu setelah operasi berlangsung.

Walaupun operasinya tidak terlalu menyakitkan jika dibandingkan dengan melahirkan normal, mungkin selama waktu pemulihan Bunda bisa merasakan sakit yang cukup tidak tertahankan.

2. Sulit membangun ikatan antara ibu dan bayi

Faktanya, walaupun Bunda melahirkan secara caesar, sebagian besar rumah sakit atau unit bersalin mendorong praktik skin to skin contact sesegera mungkin setelah melahirkan. Perlu diingat, ya Bunda, bahwa ikatan antara ibu dan bayinya tidak tergantung dari bagian tubuh mana bayi itu keluar.

Lanjut ke halaman berikutnya yuk Bunda.

Simak juga video tentang pantangan makanan untuk Bunda yang baru saja melahirkan secara caesar:

[Gambas:Video Haibunda]




TIDAK BOLEH MENYUSUI HINGGA LAMA PENYEMBUHANNYA

Beautiful woman holding a newborn baby in her arms

Ilustrasi operasi caesar/Foto: Dok. iStock

3. Setelah melakukan operasi caesar, Bunda tidak boleh menyusui

Sepertinya mitos yang satu ini sudah menjadi kepercayaan umum, ya Bunda. Kebanyakan orang beranggapan bahwa seorang ibu tidak boleh menyusui setelah operasi caesar karena ada kemungkinan jahitan terbuka karena gerakan.

Namun, saat ini banyak ibu yang bisa atau diperbolehkan segera menyusui setelah mereka masuk ke ruang pemulihan. Perawatan medis semakin maju setiap harinya, jadi, ada kemungkinan besar Bunda tetap bisa menyusui dengan baik setelah melahirkan secara caesar.

4. Tidak bisa lagi melahirkan secara normal

Mitos ini tidak benar, ya Bunda. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, sekitar 60 hingga 80 persen wanita perlu melahirkan secara normal setelah menjalani operasi caesar.

“Setelah Anda menjalani operasi caesar, Anda dapat melakukan persalinan pervaginam, Bunda mungkin mengalami apa yang disebut VBAC, persalinan pervaginam setelah caesar,” kata Dr. Pari Ghodsi, seorang OB-GYN yang berbasis di Los Angeles, dikutip dari laman Family Education.

5. Membutuhkan waktu lama untuk pemulihan

Hal ini justru sebaliknya, lho Bunda. Setelah operasi caesar, Bunda disarankan untuk menggerakkan tubuh untuk menghindari komplikasi lebih lanjut. Bunda tidak akan disarankan untuk terus berada di tempat tidur setiap saat.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda