Ayah Atta Minta Aurel Lahiran Normal Picu Kontroversi, Seberapa Bahaya Caesar?

Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar/ Foto: Instagram @aurelie.hermansyah

Beberapa hari terakhir, nama Aurel Hermansyah tengah menjadi perbincangan di jagad maya. Istri Atta Halilintar ini bahkan sempat trending di Twitter, Bunda.

Hal ini bermula saat akun Twitrer @AREAJULID mengunggah potongan artikel yang menuliskan berita Aurel. Isi berita itu tentang komentar mertua Aurel, Halilintar Anofial Asmid, yang meminta menantunya untuk melahirkan normal.

Seperti kita tahu, saat ini Aurel Hermansyah tengah hamil anak pertama. Kehamilan istri Atta Halilintar ini sudah masuk trimester 3.

Unggahan di Twitter ini berawal dari video yang dibagikan di YouTube GEN HALILINTAR belum lama ini. Video yang telah dihapus ini berisi tentang percakapan Aurel dan mertuanya melalui sambungan video call.

Banner Kondisi Janin Saat Bunda Berhubungan Seks

Foto: HaiBunda/Annisa Shofia

Halilintar Anofial Asmid meminta Aurel untuk melahirkan normal atau tidak dengan operasi caesar. Ayah 11 anak ini mengatakan kalau operasi dapat membuat putranya, Atta Halilintar, tak bisa memiliki banyak anak.

"Biar lahirnya normal, jangan sampai operasi. Jangan sampai caesar. Kalau caesar, Atta enggak bisa punya anak banyak," katanya.

Pernyataan ini pun langsung menjadi kontroversi di media sosial. Sebagian besar netizen mengecam komentar ayah Atta Halilintar ini, Bunda.

"Seriously gue masih heran sampe sekarang kenapa kalau untuk lahiran caesar or normal itu yang ditanya suami bahkan orang tua juga mertuanya. dari beberapa case malah mereka-pun yg pilih, padahal kan yang rasain si ibu, mestinya dia yang milih maunya gimana. saran boleh, ngatur jangan," tulis akun Twitter @ze***.

"Atta udah nanya ke aurel? "Kamu mau punya anak berapa? Kamu nyaman lahiran secara apa?" Kalo aurel nya ga keberatan yaudahlah, tp kalo sebenernya dia gamau..kasian," kata @ac***.

"Kasian tau, dari sebelum nikah, pas baru nikah, terus sekarang mau lahiran aja di tuntut harus gini harus gitu. Gue berharap Aurel & family nya bisa tegas, lagian tuh mertua nya aja kek apayah gak ada perhatian nya sama sekali cuma bisa nya nuntut ini nuntut itu," kata akun @di***.

Anggapan tentang baik dan buruk operasi caesar memang kerap menjadi perdebatan. Sebenarnya, metode persalinan caesar dilakukan bila kondisi medis Bunda dan janin tidak memungkinkan untuk menjalani persalinan normal.

Lalu seberapa bahaya melahirkan dengan operasi caesar? Baca halaman berikutnya, Bunda.

Simak juga pantangan makanan setelah operasi caesar menurut dokter, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PERSALINAN NORMAL VS CAESAR

Aurel Hermansyah Hamil Anak Pertama/ Foto: Dok. Instagram @aurelie.hermansyah.

Persalinan normal berbeda dengan operasi caesar. Dalam persalinan normal, dibutuhkan tiga faktor penting, yakni kekuatan Bunda saat mengejan, keadaan jalan lahir, dan keadaan janin.

Menurut data yang dikutip dari Baby Center, sekitar 60 hingga 80 persen perempuan berhasil melahirkan normal setelah kelahiran sebelumnya dengan operasi caesar. Namun, tak mudah untuk memprediksi sejauh mana tingkat keberhasilannya.

Kalau Bunda berencana melakukannya, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter ya. Kenali juga faktor risiko yang mungkin terjadi pada kondisi ini.

Secara umum, operasi caesar merupakan prosedur persalinan dengan membuka dinding perut dan rahim. Tindakan ini hanya dapat dilakukan pada kondisi tertentu, Bunda.

"Tindakan ini dapat dilakukan bila ada masalah pada proses persalinan yang dapat mengancam nyawa ibu da janin. Keadaan yang memerlukan operasi caesar, misalnya gawat janin, jalan lahir tertutup plasenta, persalinan macet, ibu mengalami hipertensi, bayi sungsang atau melintang, serta terjadi pendarahan sebelum proses persalinan," kata Dokter Spesialis Fredrico Patria.SpOG dalam buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal.

Sementara menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal Dr. dr. Rima Irwinda, SPOG(K), metode operasi caesar dimulai dengan pembiusan regional, yakni epidural atau spinal, yang ditusuk di daerah punggung. Langkah selanjutnya adalah menyayat daerah kulit dan perut sekitar 10 cm pada bayi yang cukup bulan. Setelah itu, proses pengeluaran bayi dimulai, diikuti pengeluaran plasenta dan prosedur untuk menutup rahim dan perut.

Persalinan dengan operasi caesar dianggap lebih cepat dibandingkan normal. Tapi, sebenarnya prosedur ini juga tetap memiliki risiko lho, Bunda.

"Kebanyakan wanita membuat perencanaan melahirkan caesar akan pulih dengan baik dan melahirkan bayi sehat. Meski begitu, tetap ada risiko yang perlu Bunda tahu tentang metode melahirkan ini," ujar Rima dalam Webinar Bicara Gizi, beberapa waktu lalu.

Apa saja risiko melahirkan caesar? Baca halaman berikutnya yuk.

RISIKO MELAHIRKAN DENGAN OPERASI CAESAR

Aurel Hermansyah Hamil Anak Pertama/ Foto: Dok. Instagram @aurelie.hermansyah.

Nah, berikut 9 risiko melahirkan caesar menurut dokter Rima:

Risiko kematian melahirkan secara caesar sedikit lebih tinggi, yakni 13 per 100.000. Sementara risiko melahirkan normal adalah 3,5 per 100.000.
Infeksi luka bekas operasi caesar.
Pendarahan yang terjadi saat melahirkan dengan operasi caesar lebih besar dibandingkan persalinan normal.
Luka di organ sekitar karena sayatan, misalnya luka di kandung kemih atau usus. Terjadinya pendarahan bisa memakan waktu lama untuk proses persalinan.
Perlekatan setelah operasi yang berisiko pada persalinan caesar di kehamilan berikutnya. Perlekatan juga bisa berisiko melukai organ yang melekat saat dioperasi.
Hernia insisional yang disebabkan luka operasi belum sembuh benar.
Depresi post natal yang berisiko terjadi akibat persalinan dengan operasi caesar.
Komplikasi akibat anestesi saat melahirkan.
Muncul bekuan darah yang menyumbat paru (emboli paru). Kondisi ini bida menimbulkan gejala sesak dan membutuhkan perawatan di ICU.
Pada bayi, risiko persalinan dengan operasi caesar bisa menyebabkan kesulitan bernapas sementara (transient tachipneu of newborn).