Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Hal yang Perlu Dikonsultasikan ke Dokter Saat Promil Usai Sembuh COVID-19

dr. Alexander Mukti, Sp.OG   |   HaiBunda

Senin, 07 Mar 2022 17:43 WIB

Dokter Sisipan
dr. Alexander Mukti, Sp.OG
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi di Eka Hospital Cibubur. Jadwal praktek: Senin, Selasa, Kamis: 08:00-13:00 & 18.00-20:00. Rabu: 10:00-13:00 & 15:00-18.00. Jumat: 10:00-13:00 & 15:00-20:00. Sabtu: 08:00-13:00.
program hamil usai sembuh COVID-19
Program hamil USAI SEMBUH covid-19/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Thirawatana Phaisalratana
Jakarta -

Ingin memulai program hamil, tapi was-was karena baru sembuh dari COVID-19? Bunda yang pernah positif COVID-19 tak perlu khawatir untuk memulai program hamil alias promil ya. Selama kondisi tubuh baik, promil bisa dilakukan segera setelah sembuh.

Bunda bahkan bisa mulai promil sejak dua minggu setelah dinyatakan sembuh. Tapi pastikan dulu ke dokter, apakah tubuh sudah benar-benar sehat atau tidak bergejala.

Nah, kalau Bunda masih memiliki gejala sedang atau berat, promil sebaiknya ditunda dulu. Dalam kondisi ini, konsultasi dahulu ke dokter sebelum mulai promil. Tunggu hingga gejala COVID-19 hilang seluruhnya dan Bunda merasa sudah jauh lebih fit.

Mengapa wajib konsultasi ke dokter? Gejala COVID-19 sedang dan berat bisa sangat bervariasi sembuhnya. Namun, biasanya gejala ini akan membaik dalam tiga bulan. Nah, setelah dinyatakan sehat, Bunda baru bisa mulai persiapan kehamilan.

Persiapan sebelum memulai promil

Bila dibutuhkan, pemeriksaan penunjang boleh dilakukan guna memastikan kondisi kesehatan nih, Bunda. Misalnya seperti pemeriksaan lab atau penunjang lain diperlukan jika ada gejala lain setelah COVID-19, tapi harus dikonsultasikan ke dokter masing-masing.

Gejalanya bisa bermacam-macam. Dalam menegakkan penyakit harus ada gejala, baru dikonfirmasi pemeriksaan fisik dan penunjang. Perlu diketahui juga, ada penyakit yang tidak menimbulkan gejala dan di sini medical check up diperlukan.

Beberapa penyakit komorbid COVID-19 yang tidak menimbulkan gejala adalah hipertensi, diabetes, dan hiperkolesterol. Meski tidak bergejala, Bunda tetap perlu memastikan kondisi dengan pemeriksaan ke dokter sebelum program hamil.

Pentingnya vaksin COVID-19 sebelum hamil

Selain ke dokter, Bunda yang mau promil jangan lupa untuk mendapatkan vaksin COVID-19 ya. Vaksin dibutuhkan untuk melindungi tubuh dari virus.

Ingat ya, seseorang yang pernah positif, tetap bisa tertular virus COVID-19 kembali. Tapi, setidaknya dengan vaksin, gejala bisa menjadi ringan atau tidak berat.

Sebelum promil lebih baik sudah mendapatkan minimal dua kali vaksin COVID-19. Mengapa ini penting? Vaksin pertama bersifat mengenalkan virus COVID-19 pada tubuh. Selanjutnya, dosis kedua dapat memberikan efek proteksi pada tubuh yang lebih maksimalkan. Sehingga menghasilkan imun yang tinggi.

Pada Bunda yang sudah pernah terkonfirmasi COVID-19 pun juga penting untuk mendapatkan vaksin. Selain itu, apakah COVID-19 mengganggu siklus kesuburan?

Hal itu dikaitkan dengan jadwal menstruasi yang menjadi tidak teratur usai sembuh dari COVID-19. Benarkah Pandemi COVID-19 Bisa Kacaukan Siklus Haid?

Medicine, Hospital, Medical Clinic, Ultrasound, DoctorIlustrasi program hamil bersama dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Pengaruh COVID-19 pada siklus haid dan kesuburan

Di masa pandemi ini, pola hidup tentunya berubah. Selama dua tahun belakangan, kita lebih banyak menghabiskan waktu di rumah karena pembatasan di area publik, Bunda.

Nah, aktivitas yang berubah ini ternyata memengaruhi kondisi tubuh lho. Pada wanita, masa pandemi ternyata bisa memengaruhi siklus haid.

Siklus haid biasanya bervairiasi pada stiep orang, yang normalnya adalah 21-35 hari. Siklus haid dapat terjadi karena banyak faktor, seperti stres, makanan, dan hormon.

Di masa pandemi ini, ketiga faktor tersebut juga menjadi penyebab siklus haid kacau alias irregular. Ditambah dengan adanya COVID-19 yang sangat mungkin membuat seseorang stres hingga memengaruhi pola makan.

Tak dipungkiri bahwa COVID-19 seringkali membuat kita lebih stres dan lebih depresi, berdampak pada kacaunya siklus haid. Pola makan yang berubah, ditambah kurang aktivitas menyebabkan dapat menyebabkan berat badan naik selama pandemi. Itu sebabnya, angka obesitas juga meningkat pada periode COVID-19.

Nah, obesitas ini lalu bisa mengganggu keseimbangan hormon di tubuh, Bunda. Akibatnya, siklus haid pun terganggu atau kacau.

Ketika obesitas terjadi, itu artinya banyak menimbun lemak di tubuh. Hal ini menyebabkan keseimbangan hormon menjadi terganggu, haid pun bisa menjadi lebih jarang atau mundur. Sudah banyak laporan menunjukkan haid menjadi lebih tertunda dan kuantitas lebih banyak terkait hal tersebut, Bunda.

Vaksinasi COVID-19 Pengaruhi siklus haid

Tak cuma pandemi, vaksinasi COVID-19 juga bisa memengaruhi siklus haid lho. Beberapa laporan menunjukkan haid menjadi kacau karena vaksinasi. Hal ini juga dialami Bunda yang pernah positif COVID-19.

Meski begitu, ini tidak boleh menjadi alasan Bunda menunda vaksinasi ya. Vaksinasi COVID-19 tetap penting untuk melindungi tubuh dari virus COVID-19.

Beberapa wanita melaporkan bahwa haid bisa menjadi lebih mundur usai vaksin. Ada beberapa laporan kalau penggunaan vaksin dapat memundurkan haid dan menimbulkan kuantitas lebih banyak.

Tapi, hal itu sebenarnya tidak berpengaruh karena konsepnya vaksin untuk meningkatkan imunitas tubuh, sebagai latihan sebelum menghadapi COVID-19 yang sebenarnya. Jadi enggak usah takut vaksin.

Vaksin COVID-19 menjadi penting di masa pandemi ini. Vaksin merupakan bentuk usaha untuk menangkis COVID-19.

Menurut peraturan, vaksin COVID-19 wajib adalah dua dosis. Vaksin dosis pertama akan menimbulkan rangsangan terhadap sel imun kita. Sedangkan vaksin kedua akan memberikan efek perlindungan, Bunda.

Vitamin tambahan untuk memulai program hamil

Saat memulai program hamil, tentu hal yang paling penting dilakukan adalah menjaga pola hidup tetap sehat. Apalagi jika Bunda baru sembuh dari COVID-19, sebaiknya jaga asupan tetap seimbang dengan olahraga teratur.

Selain itu, tambahkan vitamin dalam asupan harian. Pada dasarnya, suplemen asam folat sudah cukup, tapi akan lebih bagus ditambkan vitamin D, Bunda.

Pertimbangannya, karena vitamin D kaya manfaat dan membawa sejumlah manfaat untuk Bunda dan janin. Namun jangan asal minum ya, sebaiknya konsultasi ke dokter masing-masing karena kebutuhan tiap orang berbeda-beda.

Sejauh ini, Vitamin D sudah masuk dalam salah satu mutivitamin wajib nih, Bunda. Jadi pada prinsipnya bagi Bunda yang ingin hamil segera penuhi kebutuhan asam folat, kalsium, perbaiki pola hidup, makanan bergizi, olahraga teratur.

Vitamin atau suplemen apapun akan percuma jika tidak diseimbangkan dengan makan yang benar dan jarang gerak.

Tips menjaga kehamilan tetap sehat

Setelah program hamil berhasil, itu artinya perjalanan Bunda menyambut kelahiran Si Kecil dimulai ya. Lalu, hal apa saja yang penting dilakukan untuk menjaga kesehatan Bunda dan janin selama hamil?

Virus COVID-19 varian Omicron disebut lebih menular dan menjadi penyebab naiknya kasus positif selama beberapa bulan terakhir. Meski begitu, varian ini tidak berbahaya dibandingkan varian sebelumnya, Bunda.

Apa pun dampaknya, setiap orang tetap perlu waspada terhadap penularan varian ini ya. Terutama pada Bunda yang sedang menjalani kehamilan di masa pandemi sekarang.

Varian Omicron tetap bisa menular ke Bunda hamil alias Bumil. Untuk itu, Bunda perlu mengubah pola hidup guna memberikan perlindungan untuk diri sendiri dan buah hati.

Berikut beberapa tips menjaga kesehatan selama hamil

Pregnant woman looking at her baby sonography. Happy expectant lady enjoying first photo of her unborn child, anticipating her future life, copy spacePersiapan promil/ Foto: iStock

1. Vaksin COVID-19

Bunda bisa mendapatkan vaksin COVID-19 saat usia kehamilan masuk 13 minggu atau trimester kedua ya. Vaksinasi COVID-19 menjadi penting karena bisa melindungi tubuh dari virus COVID-19.

Menurut peraturan, vaksin COVID-19 adalah dua dosis dengan tambahan booster. Vaksin dosis pertama akan menimbulkan rangsangan terhadap sel imun kita. Sedangkan vaksin kedua akan memberikan efek perlindungan, Bunda.

Jarak vaksin pertama ke vaksin kedua tidak boleh lebih dari 6 bulan ya. Bila lebih dari itu, maka vaksinasi harus diulang dari awal kembali.

2. Protokol kesehatan

Protokol kesehatan atau prokes perlu dijalankan dengan ketat selama masa pandemi ini, Bunda. Prokes ini kaitannya juga dengan mengubah pola hidup dan aktivitas.

Berikut prokes yang perlu dijalankan selama pandemi saat Bunda hamil:

  • Setelah bepergian, wajib mandi ketika sampai rumah dan baju dicuci langsung atau tidak digantung.
  • Selalu pakai masker, terutama jika jaga jarak itu tidak memungkinkan, misalnya naik lift.
  • Tetap jaga jarak dengan orang lain, terutama saat makan. Hindari makan satu meja, terutama dengan keluarga yang tidak tinggal serumah.
  • Sering cuci tangan setelah melakukan kegiatan. Bisa gunakan hand sanitizer, tapi kalau memungkinkan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  • Bila batuk atau bersin, kita wajib menutup mulut dengan menggunakan tisu atau siku terlipat.
  • Sebaiknya tidak menghadiri dulu acara kumpul keluarga. Bila terpaksa, terapkan prokes ketat.

3. Perhatikan ventilasi rumah

Saat berkumpul dengan keluarga yang tidak satu rumah, Bunda tetap mengenakan masker ya sebagai proteksi dari penularan COVID-19. Selain itu, perhatikan juga apakah ventilasi rumah sudah baik selama masa pandemi ini. Tak hanya ruang tamu, tapi juga ventilasi atau jendela di kamar.

Sebuah penelitian tentang kaitan ventilasi degan COVID-19 pernah dilakukan di sekolah dengan hasil, angka penularan COVID-19 rendah di sekolah yang memiliki ventilasi baik dibandingkan sekolah yang tertutup.

Selain ketiga tips di atas, Bunda perlu ingat untuk tidak stres ya. Jalani kehamilan dengan enjoy, minum vitamin sesuai resep dokter, banyak berjemur, dan jangan lupa bergerak atau olahraga ringan.

Semoga informasi mengenai program hamil usai sembuh dari COVID-19 di atas membantu ya, Bunda.

Simak selengkapnya penjelasan dokter di bawah ini ya, Bunda, terkait promil usai sembuh COVID-19:

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda