Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Vaksinasi COVID-19 saat Hamil, Hasilkan Antibodi selama 6 Bulan pada Bayi Baru Lahir

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 09 Feb 2022 17:48 WIB

Doctor vaccinating pregnant woman against Covid-19 in clinic
Vaksinasi COVID-19 saat Hamil Bisa Hasilkan Antibodi pada Bayi Baru Lahir/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Liudmila Chernetska

Bunda hamil alias Bumil menjadi salah satu penerima vaksin COVID-19. Pemberian vaksinasi ini ternyata bisa menghasilkan antibodi pada janin dalam kandungan sampai 6 bulan lho, Bunda.

Baru-baru ini, Massachusetts General Hospital (MGH) melakukan studi tentang vaksinasi selama kehamilan. Penelitian ini diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) pada 7 Februari 2022.

Hasil studi menemukan, Bumil yang mendapatkan vaksinasi COVID-19 selama kehamilan dapat menghasilkan tingkat antibodi yang tahan lama pada bayinya, bila dibandingkan dengan bayi lahir dari ibu terinfeksi COVID-19 tapi tidak divaksinasi.

Penelitian dilakukan pada individu yang mendapatkan dua dosis vaksin jenis mRNA atau terinfekasi pada usia kehamilan 20 hingga 32 minggu. Pada masa ini, transfer antibodi melalui plasenta memang sedang aktif.

Sebanyak 77 Bumil yang divaksinasi dan 12 Bumil dengan gejala COVID-19 dimasukkan dalam penelitian. Pada dua bulan, sampel serum kapiler dikumpulkan dari 49 bayi yang lahir dari Bumil yang sudah divaksin.

Hasilnya, ada 98 persen bayi (48 dari 49) yang memiliki Immunoglobulin G (IgG) yang terdeteksi. IgG adalah antibodi yang paling umum ditemukan dalam darah.

Lalu pada waktu enam bulan, sampel ini kembali dikumpulkan dari 28 bayi yang lahir dari ibu yang divaksinasi. Hasilnya, 57 persen (16 dari 28) masih memiliki IgG yang terdeteksi dalam tubuhnya.

Data tersebut dibandingkan dengan 12 bayi lahir dari ibu terinfeksi. Hanya 8 persen (1 dari 12) yang terdeteksi memiliki IgG.

"Meskipun masih belum jelas seberapa tinggi titer (tingkat antibodi) yang dibutuhkan untuk sepenuhnya bisa melindungi bayi dari COVID-19, tapi kami tahu bahwa kadar IgG anti-spike berkorelasi dengan perlindungan dari penyakit serius," kata Andrea Edlow, MD, MSc, spesialis fetomaternal di MGH, dilansir dari laman MGH.

Edlow juga menjelaskan tentang respons antibodi dalam vaksin COVID-19 yang diberikan pada Bumil. Apa katanya? Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga rekomendasi vaksin booster Bunda hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

HASIL STUDI BISA JADI MOTIVASI UNTUK VAKSINASI

Vaksin Covid-19

Vaksinasi COVID-19 saat Hamil Bisa Hasilkan Antibodi pada Bayi Baru Lahir/ Foto: iStock

Dalam penelitiannya, Edlow yang juga penulis senior dari publikasi ini menjelaskan tentang respons antibodi dalam vaksin COVID-19. Menurutnya, antibodi akan bertahan lama pada sebagian besar bayi yang lahir dari ibu sudah divaksin.

"Respons antibodi di sini menunjukkan, vaksinasi tak hanya memberikan perlindungan yang lama bagi ibu tetapi juga antibodi yang bertahan pada sebagian besar bayi, setidaknya sampai enam bulan," ujar Edlow.

"Banyak pihak yang tertarik dan ingin mengetahui berapa lama antibodi ibu bertahan pada bayi setelah vaksinasi, dan sekarang kami dapat memberikan beberapa jawaban. Kami berharap temuan ini akan memberikan insentif lebih lanjut bagi ibu hamil untuk mendapatkan vaksinasi, terutama dengan munculnya varian Omicron," sambungnya.

Namun, penelitian ini masih masih memiliki keterbatasan karena termasuk studi kohort kecil, Bunda. Penelitian lanjutan dibutuhkan pada kelompok yang terinfeksi, serta laporan tentang titer yang bertentangan dengan hasil klinis.

Tapi setidaknya, hasil penelitian ini bisa memotivasi Bunda hamil untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 ya. Apalagi mengingat vaksin untuk bayi baru lahir belum tersedia.

"Wanita hamil berada pada risiko yang sangat tinggi untuk mengalami komplikasi serius COVID-19. Dan mengingat keterlambatan dalam pengembangan vaksin COVID-19 untuk bayi, data ini harusnya bisa memotivasi para ibu untuk mendapatkan vaksin dan bahkan booster hamil untuk membantu bayi melawan COVID-19," kata Galit Alter, PhD, anggota inti dari Institut Ragon MGH, MIT dan Harvard, serta salah satu penulis senior studi ini.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda