Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Cara Mencegah Hipertensi saat Kehamilan, Rutin Periksa Kandungan Ke Dokter ya Bun

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Kamis, 17 Mar 2022 09:30 WIB

Ilustrasi hamil sakit kepala atau stres
Ilustrasi kehamilan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Deagreez

Jakarta - Hipertensi atau darah tinggi saat kehamilan merupakan salah satu kondisi yang cukup berisiko ya Bunda. Meski begitu, dilansir dari Medlineplus, diperkirakan ada sekitar 5-10 persen ibu hamil di seluruh dunia yang mengalami hipertensi dalam kehamilan. 

Terkadang, hipertensi sudah ada pada Bunda semenjak sebelum hamil. Dalam kasus lain, hipertensi muncul seiring usia kehamilan. Pada kondisi hamil, hipertensi paling sering muncul saat usia kehamilan memasuki sekitar 20 minggu, Bunda.

“Memiliki hipertensi saat kehamilan tentu saja harus mendapatkan pengawasan ketat, hal ini agar dapat dilakukan langkah penyelamatan yang tepat.” Tegas Dr. Edward Hills, Obgyn di Meharry Clinic kepada Romper. Untuk itu sebaiknya Bunda ketahui lebih lanjut mengenai hipertensi pada kehamilan. Simak terus, yuk.

Jenis tekanan darah tinggi pada kehamilan

Merujuk Mayoclinic, terdapat beberapa macam tekanan darah tinggi pada kehamilan. Seperti berikut ini:

1. Hipertensi gestasional

Peningkatan tekanan darah yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu ini tidak disertai adanya protein dalam urine, Bunda. Tidak juga menyebabkan kerusakan organ tubuh.  Namun, tekanan darah jenis ini biasanya dapat kembali normal setelah melahirkan. 

2. Hipertensi kronis

Kondisi ini sering tidak bergejala, Bunda. Sebab biasanya terjadi sebelum hamil atau sebelum usia kehamilan 20 minggu. Sehingga tidak jarang Bunda tidak menyadarinya. Biasanya Bunda baru terdeteksi saat sedang menjalani pemeriksaan kehamilan. 

Itulah pentingnya Bunda memeriksakan kandungan secara rutin ya. Sebab dengan cara itu, gangguan kesehatan yang Bunda alami dapat tertangani secara cepat. 

3. Hipertensi kronis dengan preeklamsia

Hipertensi kronis dengan preeklamsia ini bisa terjadi saat hipertensi kronis tidak mendapat penanganan yang tepat, Bunda. Kondisi ini biasa terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.  Gejalanya berupa tingginya tensi darah disertai adanya protein dalam urine. Sudah membahayakan ya, Bunda. 

Banner Hidup Indra KenzBanner Hidup Indra Kenz/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki

4. Preeklamsia

Gejala preeklamsia ini biasa ditandai dengan bengkak pada wajah, sakit kepala yang sering kambuh, sesak napas, penglihatan yang kabur, mual muntah dan tekanan darah yang meningkat cepat. 

5. Eklamsia

Jika preeklamsia gagal tertangani, Bunda akan mengalami eklamsia sebagai lanjutan dari tekanan darah tinggi yang lebih parah, Bunda. Kondisi ini terkadang bisa menyebabkan kejang bahkan koma. 

Berbagai jenis tekanan darah tinggi pada kehamilan seperti dijelaskan di atas memang memiliki risiko yang cukup membahayakan ya Bunda. Sehingga, ada baiknya Bunda rutin memeriksakan diri ke dokter supaya bisa mendapatkan penanganan lebih dini. 

Lalu, apa yang bisa dilakukan bila Bunda untuk mencegah hipertensi saat hamil? Cek di halaman selanjutnya ya.

Simak juga yuk video tentang 10 jenis buah yang sebaiknya tidak dimakan oleh ibu hamil:

[Gambas:Video Haibunda]



CARA MENCEGAH TEKANAN DARAH TINGGI SELAMA KEHAMILAN

Ibu Hamil Minum Air Putih

Ilustrasi kehamilan/Foto: iStock

Mengutip dari Romper, Dr. Alan Copperman, co-founder Reproductive Medicine Associates (RMA) di New York menyatakan cara terbaik untuk mencegah darah tinggi pada kehamilan adalah dengan memperbaiki kualitas dan kesehatan diri, Bunda. 

“Merawat kesehatan tubuh adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan tekanan darah selama kehamilan," tambah Copperman. 

Upaya lain untuk mencegah hipertensi selama kehamilan yang bisa Bunda lakukan yakni:
1. Tetap beraktivitas seperti sebelum hamil dengan catatan tidak perlu memaksakan diri jika kondisi tidak memungkinkan. 
2. Hindari makanan dengan banyak kandungan garam.
3. Mengatur pola konsumsi gula.
4. Tidak boleh minum alkohol.
5. Tidak merokok.
6. Hidrasi yang cukup, rutin minum air putih.
7. Konsultasi kesehatan berkala. Lebih-lebih saat hamil.

Jika Bunda mengalami gejala hipertensi saat menjalani kehamilan, sebaiknya segera mencari referensi yang tepat. Sebab kehamilan pada hipertensi memang banyak dialami Bunda lain di seluruh dunia.

Referensi yang tepat adalah upaya penanganan yang bisa menyelamatkan Bunda dan Si Kecil keluar dari kondisi darurat, Bunda. Semoga informasinya membantu.

 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda