
kehamilan
10 Makanan Penambah Berat Badan Janin, Ada yang Bisa Jadi Camilan
HaiBunda
Senin, 13 Sep 2021 20:06 WIB

Penambahan berat badan janin akan berbeda di setiap trimester kehamilan. Agar pertambahannya tepat, Bunda bisa konsumsi makanan penambah berat badan janin saat hamil nih.
Ada beragam jenis makanan penambah berat badan janin yang bernutrisi dan bergizi tinggi. Meski begitu, Bunda tetap harus cermat memilih makanan agar manfaatnya bisa dirasakan calon buah hati dan diri sendiri.
Baca Juga : 25 Mitos atau Fakta Makanan untuk Ibu Hamil |
Menurut Nurul Chomaria, S. Psi, wanita hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan wanita yang tak hamil. Kebutuhan makanan ini dibutuhkan bagi janin untuk berkembang selama masa kehamilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebutuhan makanan bukan hanya dilihat dari porsi, tetapi juga harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi," kata Nurul dalam buku Makanan Sehat Seimbang untuk Ibu Hamil.
Kebutuhan gizi harus cukup untuk diri sendiri dan janin. Maka dari itu, kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya cukup, harus ditambahkan dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik, termasuk penambahan berat badannya ya.
Makanan penambah berat badan janin
Setiap minggu, berat janin akan bertambah dalam satuan gram. Untuk mengetahui apakah berat badan janin sesuai, Bunda bisa konsultasi ke dokter ya. Berat badan janin bisa diketahui melalui pemeriksaan USG di trimester awal kehamilan.
Salah satu yang berperan penting terhadap berat badan janin adalah makanan yang Bunda konsumsi saat hamil. Pada dasarnya, makanan ini perlu mengandung protein, vitamin, dan mineral. Melansir dari berbagai sumber, berikut 15 makanan penambah berat badan janin yang bisa dikonsumsi selama hamil:
1. Telur
Telur merupakan sumber protein yang mengandung asam amino, Bunda. Kandungan nutrisi ini sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin, sehingga berat badannya bisa sesuai usia kehamilan.
Telur juga mengandung sejumlah vitamin dan mineral, termasuk kolin. Nah, kolin ini dapat menunjang perkembangan otak bayi.
Meski bergizi tinggi, Bunda enggak boleh sembarangan mengolah telur untuk dimakan saat hamil ya. Telur harus dimasak matang atau tidak mentah agar tidak terinfeksi bakteri Salmonella.
2. Ayam
Ayam mengandung protein yang bisa menambah berat badan janin. Jenis ayam tanpa lemak dapat dipilih untuk menu makan selama hamil karena memiliki protein yang unggul.
Protein di daging ayam bisa membantu perkembangan sel dan otot janin. Selain itu, ayam mengandung zat besi yang bisa mencegah anemia.
3. Ikan
Ikan mengandung lemak esensial berupa asam lemak omega 3. Kandungan ini diperlukan untuk perkembangan otak janin secara keseluruhan.
Meski begitu, Bunda perlu cermat memilih ikan untuk dimakan saat hamil ya. Ada beberapa jenis ikan yang perlu dihindari karena mengandung merkuri. Kandungan merkuri ini bisa membahayakan sistem saraf bayi lho, Bunda. Food and Drug Administration (FDA) telah mengingatkan para Bunda hamil untuk menghindari ikan berkadar merkuri tinggi.
Salah satu pilihan ikan yang bisa menjadi makanan penambah berat badan janin adalah salmon. Ikan jenis ini mengandung omega 3 yang bisa menunjang tumbuh kembang janin.
4. Susu
Minum susu saat hamil bisa menambah asupan nutrisi yang diperlukan untuk menambah berat badan janin. Sebab, susu mengandung kalsium yang dibutuhkan janin untuk tumbuh dan berkembang.
Dilansir Parentune, sebuah studi pernah menunjukkan bahwa asupan susu minimum 200-500 ml per hari, mungkin memiliki efek positif pada berat janin. Selain kalsium, susu juga sumber protein dan vitamin yang baik untuk memelihara kesehatan.
![]() |
5. Yogurt
Yogurt bisa menjadi alternatif makanan camilan bagi Bunda yang enggak suka minum susu. Yogurt merupakan produk turunan susu yang mengandung probiotik.
Di dalam yogurt juga mengandung ekstra protein, kalsium, fosfor, vitamin B, magnesium, dan zinc. Nutrisi tersebut memiliki manfaat yang hampir serupa dengan susu.
4. Keju
Selain yogurt, produk turunan susu lainnya adalah keju. Bunda dapat konsumsi keju selama tidak memiliki alergi atau inteloransi laktosa ya.
Keju mengandung protein, kalsium, vitamin B, zinc, dan kalori yang bisa menambah energi. Kandungan kalsium di keju bisa menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta mengurangi risiko persalinan prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah.
Konsumsi keju selama hamil harus tepat ya. Pilihlah keju yang sudah dipasteurisasi agar Bunda terhindar dari bakteri Listeria. Bakteri ini berbahaya bagi janin dan bisa menyebabkan keguguran.
5. Jus jeruk
Jus jeruk bisa menyegarkan dan menjaga daya tahan tubuh selama hamil. Kandungan vitamin C dan asam folat di jus jeruk sangat baik untuk kesehatan janin.
Pemenuhan nutrisi ini juga dapat menghindari bayi terkena cacat lahir. Bunda bisa minum jus jeruk sesekali tanpa tambahan gula ya. Minuman bergizi ini bisa dijadikan menu camilan atau pendamping makanan utama.
6. Sayuran hijau
Melansir dari Parenting Firstcry, sayuran hijau seperti bayam, kangkung, atau brokoli, baik dikonsumsi selama hamil. Sayuran hijau ini mengandung nutrisi penting dan antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas, Bunda.
Sayuran berdaun hijau sangat bermanfaat bagi Bunda hamil dan janinnya yang sedang berkembang. Dalam sayuran hijau biasanya mengandung kalsium, potasium, vitamin A, asam folat, dan serat.
7. Kedelai
Kedelai merupakan sumber protein yang bisa dikonsumsi dalam berbagai jenis makanan. Salah satu olahan kedelai adalah tempe dan tahu.
Kedelai mengandung kalsium untuk kesehatan tulang serta tinggi zat besi yang bisa mencegah anemia. Kehamilan yang sehat pada akhirnya bisa memengaruhi perkembangan dan berat badan janin.
8. Ubi jalar
Umbi-umbian jenis ubi jalar kaya akan serat, kalium, vitamin C, B6, zat besi, dan beta-karoten. Kandungan beta-karoten sebagai antioksidan dalam ubi jalar akan diubah menjadi vitamin A oleh tubuh.
Nah, vitamin A ini sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit, tulang, dan mata janin. Selain itu, ubi jalar bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh.
9. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang polong, lentil, atau kacang tanah, merupakan sumber zat besi, protein, serat, asam folat, kalsium, dan magnesium. Semua kandungan nutrisi tersebut sangat dibutuhkan selama kehamilan ya, Bunda.
Bagi Bunda yang seorang vegetarian, kacang-kacangan bisa memenuhi asupan mineral. Sementara itu, kandungan zinc di kacang-kacangan dapat mengurangi risiko waktu persalinan lama, bayi berat lahir rendah, atau kelahiran prematur.
10. Alpukat
Alpukat mengandung banyak nutrisi penting, seperti potasium dan folat. Unsur-unsur ini memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin, Bunda.
Buah alpukat menjadi sumber energi, karbohidrat, vitamin dan mineral yang baik untuk ibu hamil. Buah ini mengandung beberapa mineral penting seperti magnesium, kalsium, zinc, kalium, fosfor, dan kolin.
Selain bisa menjadi makanan penambah berat badan janin, alpukat juga bisa mengurangi risiko berat badan Bunda naik secara berlebihan saat hamil. Alpukat juga dapat membantu proses penyerapan nutrisi, terutama vitamin yang larut dalam lemak.
Simak juga 9 tanda hamil 2 bulan, dalam video berikut:
(ank/som)ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Susu Hamil untuk Menaikkan Berat Janin Tak Disarankan Dokter, Ini Alasannya...

Kehamilan
Es Krim dan Roti Bisa Naikan BB Janin Kecil di Trimester 3, Mitos atau Fakta? Ini Kata Dokter

Kehamilan
Penjelasan Dokter Mengapa Perut Ibu Hamil Besar Meski Berat Janin Rendah

Kehamilan
7 Makanan Bergizi Tinggi untuk Perkembangan Bayi dalam Kandungan

Kehamilan
Penyebab Perut Ibu Hamil Terlihat Besar Meski Berat Janin Masih Kecil


5 Foto