Bunda ingin konsumsi jahe untuk atas mual dan muntah selama masa kehamilan? Sebaiknya pahami dahulu yuk bahan yang terkandung dalam rempah ini.

Jahe merupakan rempah populer yang sering digunakan sebagai bumbu penyedap masakan. Selama bertahun-tahun, jahe juga telah dipercaya dapat memberikan manfaat kesehatan, Bunda.

Jahe berasal dari kelompok Zingiberaceae, yang juga terkait dengan kunyit, kapulaga, dan lengkuas. Jahe sebagai obat herbal biasanya digunakan dalam bentuk segar, kering, bubuk, atau minyak.

"Jahe mengandung beberapa manfaat kesehatan dan memiliki khasiat untuk pengobatan. Jahe dikenal dapat mengurangi mual, tetapi juga memiliki karakteristik anti-inflamasi," kata ahli diet Rebecca Jaspan, RD, CDCES, dilansir Very Well Fit.

Nutrisi di jahe

Jahe mengandung beberapa nutrisi. Menurut United States Department of Agriculture (USDA), 11 gram jahe mengandung setidaknya, 9 kalori, 1,4 sodium, 2 gram karbohidrat, 0,2 gram serat, 0,2 gram gula, 0,2 gram protein, 4,7 magnesium, dan 45,6 kalium.

Jahe dianggap sebagai makanan dengan indeks glikemik rendah, Bunda. Jahe cocok dikonsumsi pengidap diabetes atau mereka yang perlu memerhatikan kadar gula darahnya.

Meski mengandung serat, jahe bukan merupakan sumber mikronutrien dan protein. Kandungan nutrisi tersebut tidak banyak ditemukan dalam rempah ini.

Terlepas dari nutrisinya, jahe memiliki beberapa kandungan senyawa kimia yang baik untuk kesehatan. Beberapa di antaranya adalah gingerol, yakni senyawa bioaktif utama dalam jahe. Gingerol bertanggung jawab atas aroma dan rasa unik jahe serta efek anti-inflamasi dan antioksidannya

Ibu hamil konsumsi jahe

Jahe kerap digunakan ibu hamil untuk mengatasi morning sickness karena mengandung gingerol. Beberapa penelitian juga telah mengevaluasi jahe sebagai obat untuk mual selama kehamilan, yang aman dan efektif. Banyak praktisi prenatal konvensional yang merekomendasikan jahe untuk mengatasi morning sickness.

Penelitian yang diterbitkan dalam Nutrition Journal Biomed Central tahun 2014 menemukan manfaat jahe pada ibu hamil. Penelitian ini melibatkan 1.278 ibu hamil, Bunda. Para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi 1,1 hingga 1,5 gram jahe dapat mengurangi gejala mual di pagi hari.

Meski dianggap aman, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter bila Bunda ingin mengonsumsi jahe selama hamil ya. Sejauh ini, studi belum menemukan hubungan antara mengonsumsi jahe selama kehamilan dan peningkatan risiko kelahiran prematur, lahir mati, berat badan lahir rendah, atau komplikasi lainnya.

Namun, beberapa bukti menunjukkan bahwa teh jahe tidak boleh dikonsumsi menjelang persalinan, karena dapat meningkatkan risiko pendarahan. Wanita hamil dengan riwayat keguguran, pendarahan vagina, atau masalah pembekuan darah juga harus menghindari produk ini.

Dosis aman jahe untuk ibu hamil

Bunda dapat mengonsumsi jahe di trimester pertama untuk mengatasi morning sickness. Tapi, jahe tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah berlebihan ya.

Dilansir Live Strong, American Pregnancy Association (APA) menyatakan bahwa saat mengonsumsi jahe di masa kehamilan, Bunda harus tetap konsultasi dulu ke dokter dan mengikuti dosis yang dianjurkan ya.

Sebuah studi di University of Maryland Medical Center menyatakan, dosis yang umum untuk mengonsumsi jahe selama masa kehamilan yaitu sebanyak 1 gram yang dibagi empat kali sehari (250 mg) mg. Bunda sebaiknya tidak mengonsumsi 4 gram jahe dalam satu hari, termasuk jahe yang ditemukan dalam kue, roti, dan ginger ale.

Ulasan di Web MD menyebutkan bahwa dosis kecil jahe dapat memberikan sedikit efek samping pada ibu hamil. Konsumsi lebih dari 5 gram disebut bisa meningkatkan beberapa masalah, seperti sakit perut, sembelit, maag, dan iritasi mulut.

Kehamilan sendiri dapat menyebabkan sembelit dan konsumsi terlalu banyak jahe dapat memperburuk kondisi. Bunda hamil yang mengalami sembelit kronis atau ambeien juga sebaiknya menghindari konsumsi jahe.

Manfaat jahe untuk ibu hamil

Melansir dari berbagai sumber, berikut 5 manfaat jahe untuk ibu hamil selain mengatasi morning sickness:

1. Mengatasi peradangan

Zat kimia dalam jahe terbukti dapat membantu lho, Bunda. Karena jahe dapat mengurangi tanda-tanda peradangan yang sama terkait dengan komplikasi tersebut.

Jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat mengurangi peradangan dan pembengkakan selama masa kehamilan. Bunda hanya perlu mencampurkan sepotong jahe ke dalam madu dan memakannya untuk meredakan peradangan dan pembengkakan.

2. Menjaga sistem kekebalan tubuh

Saat fase kehamilan, sistem kekebalan tubuh Bunda dapat turun nih. Artinya, Bunda akan lebih rentan mengalami pilek, flu, dan penyakit bawaan.

Konsumsi jahe dapat membantu mengatasi masalah tersebut lho. Rempah ini sudah sejak lama dipercaya dapat menjaga sistem kekebalan tubuh dan menangkal penyakit karena memiliki sifat antimikroba.

3. Menjaga gula darah

Bunda dapat mengonsumsi jahe untuk mengontrol kadar gula darah nih. Studi yang diterbitkan dalam Iranian Journal of Pharmaceutical Research tahun 2015 menunjukkan bukti kuat bahwa konsumsi jahe dapat menurunkan kadar gula darah puasa. Konsumsi jahe juga dapat menjaga tingkat energi Bunda hamil supaya enggak gampang lelah.

4. Meredakan perut kembung

Selama kehamilan, sistem pencernaan Bunda hamil menjadi lambat untuk dapat memungkinkan bayi menyerap lebih banyak nutrisi. Hal ini mungkin dapat membuat Bunda merasa berat dan perut menjadi kembung.

Meskipun begitu, Bunda tak perlu khawatir. Mengonsumsi jahe sebelum tidur dapat membantu Bunda meredakan perut yang kembung.

5. Mengatasi sembelit

Jahe dianggap memiliki efek stimulasi pada saluran pencernaan, sehingga dapat mencegah atau membantu dalam mengatasi sembelit.

"Saat saya mengalami mual sedang selama trimester pertama dan saya akan membuat teh jahe dengan mencampurkan 2 sendok teh jahe dan 1 sendok teh madu dalam secangkir air panas untuk meredakan sakit perut," ujar ahli diet dan nutrisi Alexandra Rothwell Kelly, MPH, RD, dikutip dari Ginger People.

Simak juga 6 risiko makan pepaya mentah bagi Bunda hamil, dalam video berikut: