Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Waspada Bun, 3 Makanan Ini Bisa Picu Hipertensi pada Ibu Hamil

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 15 Jun 2022 18:10 WIB

Worried pregnant woman complaining at home
Waspada Bun, 3 Makanan Ini Bisa Picu Hipertensi pada Ibu Hamil/Foto: iStock

Hipertensi merupakan salah satu masalah utama pada kehamilan. Adapun makanan yang Bunda konsumsi bisa menjadi pencetus kondisi tersebut alias dapat meningkatkan tekanan darah. Lalu, makanan apa saja yang membuat bumil darah tinggi?

Holly Ernst, PA-C asisten dokter di Santa Maria, CA, mengatakan tekanan darah tinggi atau hipertensi yakni ketika tekanan darah lebih besar atau sama dengan 130/80 mmHg. Padahal pada ibu hamil, tekanan darah adalah ha yang penting untuk dijaga.

"Jika dikelola dengan baik, tekanan darah tinggi selama kehamilan tidak selalu berbahaya," kata Ernst dilansir Healthline.

Namun, kata Ernst, darah tinggi pada bumil terkadang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah bagi ibu dan bayi yang sedang berkembang. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan bahwa sekitar 6-8 persen bumil antara usia 20 dan 44 tahun di Amerika Serikat mengalami hipertensi.

Jika Bunda sedang hamil, kenali beberapa jenis makanan yang menjadi penyebab darah tinggi. Hindari makanan tersebut agar tekanan darah bumil tetap sehat. Berikut tiga makanan penyebab darah tinggi pada bumil dilansir Healthshots:

Banner Mesin Cuci di Bawah Harga Rp2 JutaMesin Cuci di Bawah Harga Rp2 Juta/ Foto: Annisa Shofia

1. Garam dan natrium

Dr Manisha Ranjan, konsultan obstetrician & ginekolog, Motherhood Hospital, Noida mengatakan makanan dengan sumber garam dan natrium yang tinggi harus dihindari. "Makanan yang dikemas dan diproses seperti acar, sup kalengan, memiliki kandungan natrium tertinggi, dan harus dihindari bagaimanapun caranya,” katanya.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology, ditemukan garam atau natrium efeknya pada tekanan darah bumil yang juga meningkatkan kemungkinan penyakit jantung.

Namun pendapat lain menyebutkan garam penting selama kehamilan dan biasanya wanita hipertensi tidak perlu membatasi asupan garam. Membatasi garam terlalu banyak berbahaya bagi wanita hamil dan dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.

2. Gula 

Makan terlalu banyak juga berdampak negatif untuk tekanan darah bumil. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients membuktikan bahwa gula tambahan memiliki hubungan langsung dengan meningkatnya tingkat tekanan darah.

Jika bumil mengidam makan cokelat, cobalah untuk mengontrolnya atau makan secukupnya. "Kelebihan gula harus dihindari jika bumil memiliki hipertensi selama kehamilan, karena gula dapat meningkatkan tekanan darah dalam beberapa cara,” saran Dr Ranjan.

Worried pregnant woman complaining at homeWaspada Bun, 3 Makanan Ini Bisa Picu Hipertensi pada Ibu Hamil/ Foto: iStock

3. Kafein dan minuman berkafein

Bumil yang berisiko terkena darah tinggi sangat dilarang mengonsumsi minuman berkafein. "Kafein mengurangi jumlah air dalam tubuh dan dapat menyebabkan dehidrasi. Ini tidak hanya buruk bagi Anda, tetapi juga lebih buruk bagi bayi yang belum lahir," jelas Dr Ranjan.

Kafein dapat meningkatkan tekanan darah bumil. Karena itu bumil yang memiliki masalah hipertensi disarankan untuk menjauhi minuman berkafein. Ini untuk menjaga keselamatan bumil dan bayi. Jika bumil ingin minuman berkafein cobalah ganti dengan kopi tanpa kafein atau teh bebas kafein.

“Makan dengan penuh kesadaran adalah salah satu tanggung jawab utama bagi wanita hamil dengan hipertensi," pesan Dr Ranjan.

Simak yuk faktor risiko apa saja yang bisa memicu hipertensi pada ibu hamil di halaman selanjutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 5 macam hipertensi pada ibu hamil:

[Gambas:Video Haibunda]



FAKTOR RISIKO & KOMPLIKASI DARAH TINGGI PADA BUMIL

Young expectant blonde with headache. Portrait of beautiful pregnant woman holding her belly and touching her forehead while lying on sofa.

Waspada Bun, 3 Makanan Ini Bisa Picu Hipertensi pada Ibu Hamil/Foto: iStock

Ada banyak faktor risiko yang meningkatkan peluang bumil mengalami darah tinggi atau hipertensi. Apa saja?

1. Gaya hidup

Gaya hidup yang sehat dapat meningkatkan peluang bumil mengalami hipertensi. Kelebihan berat badan atau obesitas, atau tidak aktif merupakan faktor risiko utama untuk tekanan darah tinggi.

2. Jenis kehamilan

Kehamilan pertama ternyata meningkatkan peluang bumil mengalami tekanan darah tinggi. Untungnya, pada kehamilan berikutnya kemungkinan mengalami hipertensi lebih rendah.

Begitu juga dengan kehamilan bayi lebih dari satu, kemungkinan hipertensinya lebih tinggi. Ini karena tubuh bumil bekerja lebih keras untuk memberi makan lebih dari satu bayi.

Menurut American Society for Reproductive Medicine, menggunakan teknologi bantu (seperti IVF) selama proses pembuahan dapat meningkatkan bumil darah tinggi.

3. Usia

Wanita yang hamil di atas usia 35 tahun berisiko lebih tinggi hipertensi. Dan wanita yang hipertensi sebelum kehamilan juga berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi yang terkait selama kehamilan, ketimbang wanita yang tekanan darahnya normal.

Wanita yang memiliki tekanan darah tinggi sebelum kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk komplikasi terkait selama kehamilan dibandingkan dengan mereka yang memiliki tekanan darah normal.

Apa saja komplikasi tekanan darah tinggi selama kehamilan? Ya kemungkinan bumil mengalami komplikasi itu ada jika memiliki darah tinggi, seperti preeklamsia

Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh bumil, termasuk otak dan ginjal. Preeklamsia juga dikenal sebagai toksemia. Preeklamsia dengan kejang menjadi eklampsia. Jika dibiarkan, bisa berakibat fatal.

Gejala preeklamsia meliputi:

  • Tangan dan wajah bengkak abnormal
  • Sakit kepala persisten
  • Melihat bintik-bintik atau mengalami perubahan penglihatan
  • Sakit perut bagian atas
  • Mual atau muntah di kemudian hari dalam kehamilan
  • Sulit bernapas

Karena preeklamsia bisa berbahaya bagi bumil dan bayinya, sebaiknya Bunda menghubungi dokter jika mengalami gejala-gejala di atas.

Tekanan darah tinggi selama kehamilan juga dapat berpengaruh pada tingkat pertumbuhan bayi. Berat badan bayi lahir bisa rendah.

Menurut Kongres Ahli Obstetri dan Ginekologi Amerika, komplikasi lain termasuk:

  • Solusio plasenta, yakni keadaan darurat medis di mana plasenta terlepas dari rahim sebelum waktunya.
  • Persalinan prematur, yang didefinisikan sebagai persalinan sebelum 38 minggu kehamilan.
  • Persalinan caesar, umumnya dikenal sebagai C-section.

(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda