kehamilan

Waspada Bun, 3 Makanan Ini Bisa Picu Hipertensi pada Ibu Hamil

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 15 Jun 2022 18:10 WIB

Ada banyak faktor risiko yang meningkatkan peluang bumil mengalami darah tinggi atau hipertensi. Apa saja?

1. Gaya hidup

Gaya hidup yang sehat dapat meningkatkan peluang bumil mengalami hipertensi. Kelebihan berat badan atau obesitas, atau tidak aktif merupakan faktor risiko utama untuk tekanan darah tinggi.

2. Jenis kehamilan

Kehamilan pertama ternyata meningkatkan peluang bumil mengalami tekanan darah tinggi. Untungnya, pada kehamilan berikutnya kemungkinan mengalami hipertensi lebih rendah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Begitu juga dengan kehamilan bayi lebih dari satu, kemungkinan hipertensinya lebih tinggi. Ini karena tubuh bumil bekerja lebih keras untuk memberi makan lebih dari satu bayi.

Menurut American Society for Reproductive Medicine, menggunakan teknologi bantu (seperti IVF) selama proses pembuahan dapat meningkatkan bumil darah tinggi.

3. Usia

Wanita yang hamil di atas usia 35 tahun berisiko lebih tinggi hipertensi. Dan wanita yang hipertensi sebelum kehamilan juga berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi yang terkait selama kehamilan, ketimbang wanita yang tekanan darahnya normal.

Wanita yang memiliki tekanan darah tinggi sebelum kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk komplikasi terkait selama kehamilan dibandingkan dengan mereka yang memiliki tekanan darah normal.

Apa saja komplikasi tekanan darah tinggi selama kehamilan? Ya kemungkinan bumil mengalami komplikasi itu ada jika memiliki darah tinggi, seperti preeklamsia

Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh bumil, termasuk otak dan ginjal. Preeklamsia juga dikenal sebagai toksemia. Preeklamsia dengan kejang menjadi eklampsia. Jika dibiarkan, bisa berakibat fatal.

Gejala preeklamsia meliputi:

  • Tangan dan wajah bengkak abnormal
  • Sakit kepala persisten
  • Melihat bintik-bintik atau mengalami perubahan penglihatan
  • Sakit perut bagian atas
  • Mual atau muntah di kemudian hari dalam kehamilan
  • Sulit bernapas

Karena preeklamsia bisa berbahaya bagi bumil dan bayinya, sebaiknya Bunda menghubungi dokter jika mengalami gejala-gejala di atas.

Tekanan darah tinggi selama kehamilan juga dapat berpengaruh pada tingkat pertumbuhan bayi. Berat badan bayi lahir bisa rendah.

Menurut Kongres Ahli Obstetri dan Ginekologi Amerika, komplikasi lain termasuk:

  • Solusio plasenta, yakni keadaan darurat medis di mana plasenta terlepas dari rahim sebelum waktunya.
  • Persalinan prematur, yang didefinisikan sebagai persalinan sebelum 38 minggu kehamilan.
  • Persalinan caesar, umumnya dikenal sebagai C-section.
(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT