Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

10 Kondisi Bunda yang Memerlukan Pil Kontrasepsi Darurat untuk Cegah Kehamilan

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Selasa, 19 Jul 2022 07:05 WIB

Women and pills she think about her health at home
10 Kondisi Bunda yang Memerlukan Pil Kontrasepsi Darurat untuk Cegah Kehamilan/Foto: Getty Images/Vertigo3d

Bunda masih punya balita dan khawatir bisa hamil karena kondom sempat bocor? Coba manfaatkan pil kontrasepsi darurat yang bisa bantu cegah kehamilan.

Sesuai dengan namanya, pil kontrasepsi darurat hanya digunakan pada saat ‘kondisi darurat’. Selain kondom bocor, pil kontrasepsi darurat juga bisa dipakai saat Ayah tak sengaja ejakulasi dalam vagina tanpa persiapan atau bahkan direkomendasikan bagi korban pemerkosaan. 

Apa itu pil kontrasepsi darurat? Bagaimana cara kerjanya dan apakah sama dengan pil KB pada umumnya? Mari kita bahas bersama mengenai pil kontrasepsi darurat yang bisa digunakan ketika kondom bocor, seperti dilansir dari situs resmi WHO dan WebMD

Apa itu pil kontrasepsi darurat?

Pil kontrasepsi darurat sama seperti pil KB hanya saja digunakan pada kondisi tertentu. Berbeda dengan pil KB, pil kontrasepsi darurat tak boleh digunakan dalam jangka waktu lama dan rutin sebagai pengendalian kelahiran.

Pil kontrasepsi darurat mengacu pada metode kontrasepsi yang dapat digunakan untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seksual. Ini direkomendasikan untuk digunakan dalam waktu 5 hari saja tapi lebih efektif jika digunakan langsung setelah melakukan berhubungan seks.

Pil kontrasepsi darurat bisa membantu mencegah kehamilan dengan menunda ovulasi dan tidak menyebabkan aborsi. Sejumlah pil kontrasepsi darurat menurut WHO aman digunakan bagi wanita.

Siapa saja yang boleh mengonsumsi pil kontrasepsi darurat?

Mengutip dari situs resmi WHO, semua wanita atau gadis usia reproduksi mungkin memerlukan pil kontrasepsi darurat untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan. Tidak ada kontraindikasi medis mutlak untuk penggunaan kontrasepsi darurat. 

Tidak ada batasan usia untuk penggunaan pil kontrasepsi darurat. Namun Bunda tidak bisa mengonsumsi pil kontrasepsi darurat jika mengalami alergi, menderita asma, atau minum obat yang bisa berinteraksi dengan pil kontrasepsi darurat. 

Dalam kondisi apa pil kontrasepsi darurat bisa digunakan?

Pil kontrasepsi darurat dapat digunakan dalam sejumlah situasi setelah berhubungan seks. Kondisi yang dimaksud, seperti:

  1. Tidak menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seks.
  2. Ketika ada kekhawatiran kemungkinan kegagalan kontrasepsi dari penggunaan yang kurang tepat atau tidak benar, seperti kondom rusak, terselip, atau salah memakainya.
  3. Lebih dari 3 hari melewatkan pil kontrasepsi oral kombinasi secara berurutan.
  4. Terlambat lebih dari 3 jam dari waktu biasanya minum pil progestogen atau lebih dari 27 jam setelah pil sebelumnya.
  5. Terlambat lebih dari 12 jam dari waktu biasa konsumsi pil yang mengandung desogestrel (0,75 mg) atau lebih dari 36 jam setelah pil sebelumnya.
  6. Lebih dari 2 hingga 4 minggu terlambat untuk suntik KB.
  7. Terlambat lebih dari 7 hari untuk kontrasepsi suntik kombinasi.
  8. Penarikan penis yang gagal (misalnya ejakulasi di vagina atau alat kelamin luar).
  9. Kesalahan perhitungan masa ovulasi.
  10. Jadi korban pemerkosaan.

Untuk memahami efektivitas pil kontrasepsi darurat ini, yuk kita lanjut simak penjelasan di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang penjelasan pakar tentang pil kontrasepsi darurat.

[Gambas:Video Haibunda]



EFEKTIFKAH PIL KONTRASEPSI DARURAT?

Close up hand contraceptive pill and condom on with colorful pills strips. Contraception reduces childbirth and pregnant concept.

10 Kondisi Bunda yang Memerlukan Pil Kontrasepsi Darurat untuk Cegah Kehamilan/Foto: iStock

Seberapa efektifkah pil kontrasepsi darurat?

Jika Bunda minum pil kontrasepsi darurat dalam waktu 72 jam setelah berhubungan seks tanpa kondom, dapat mengurangi risiko kehamilan hingga 87 persen. Kalau mengonsumsinya dalam waktu 24 jam, itu jauh lebih efektif.

Yang perlu Bunda ketahui bahwa pil kontrasepsi darurat tidak seefektif kontrasepsi biasa. Jadi jangan menganggapnya sebagai bentuk pengendalian kelahiran karena tidak juga melindungi Bunda dari penyakit menular seksual. 

Anggap saja pil kontrasepsi darurat sebagai cadangan, bukan untuk penggunaan rutin. Itu sebabnya disebut pil kontrasepsi darurat.

Banner 50 Tanda Hamil

Efek samping pil kontrasepsi darurat

Banyak wanita telah menggunakan kontrasepsi darurat tanpa komplikasi serius. Namun ada baiknya untuk bertanya kepada dokter terlebih dahulu tentang kemungkinan reaksi pil kontrasepsi darurat dengan obat lain.

Pil kontrasepsi darurat, seperti levonorgestrel dianggap aman bagi kebanyakan wanita. Bunda tidak boleh meminumnya jika hamil karena itu tidak akan mengakhiri kehamilan.

Adakah efek samping pil kontrasepsi darurat? Beberapa efek samping yang mungkin Bunda rasakan setelah mengonsumsi pil kontrasepsi darurat, sebagai berikut:

  • Mual
  • Sakit perut
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Perubahan siklus menstruasi
  • Pusing
  • Payudara lebih lembut
  • Muntah

Jika muntah dalam waktu dua jam setelah minum obat, segera hubungi dokter ya, Bunda. Pil kontrasepsi darurat juga mungkin membuat Bunda mengalami pendarahan yang tidak terduga. 

Itu harus hilang pada saat periode menstruasi berikutnya. Namun ada kemungkinan bahwa pil kontrasepsi darurat dapat menyebabkan menstruasi selanjutnya menjadi lebih berat atau ringan daripada biasanya. 

Bahkan siklus menstruasi juga bisa datang lebih awal atau lambat daripada biasanya. Kalau tidak mendapatkan menstruasi dalam waktu tiga minggu, lakukan tes kehamilan untuk memastikan Bunda tidak hamil.

Sudahkah Bunda lebih memahami mengenai penggunaan pil kontrasepsi darurat?


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda