kehamilan
5 Kondisi Ibu Hamil yang Membutuhkan Obat Penguat Kandungan untuk Perkembangan Janin
Jumat, 22 Jul 2022 18:21 WIB
Bunda, tak dipungkiri ada banyak ibu hamil yang menghadapi berbagai tantangan dalam kehamilannya. Mulai dari kandungan lemah, sungsang, sampai keguguran.
Dalam beberapa kondisi, dokter kerap meresepkan obat penguat kandungan. Pemberian obat penguat kandungan bisa jadi cara ampuh untuk mencegah keguguran dan komplikasi kehamilan lain yang biasa terjadi di awal kehamilan.
Fungsi obat penguat kandungan
Melansir Pubmed Ncbinlm Nihgov, obat penguat kandungan mengandung zat aktif progesteron, yaitu suatu hormon yang terdapat di dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk mempertahankan kehamilan ya.
Progesteron merupakan hormon steroid yang berperan penting dalam reproduksi. Pada awal kehamilan, bertanggung jawab untuk persiapan endometrium untuk proses implantasi dan pemeliharaan kantong kehamilan di rahim, juga dengan modulasi sistem kekebalan ibu.
Apabila tidak menjadi janin, progesteron akan meluruh atau yang dikenal dengan darah menstruasi, Bunda. Sementara jika bertahan akan mempertahankan kehamilan hingga 9 bulan, dengan merelaksasi otot-otot rahim sehingga janin dapat tumbuh dan berkembang.
Lantas pada kondisi seperti apa Bunda hamil membutuhkan obat penguat kandungan? Yuk kita simak, Bunda.
5 Kondisi Bunda membutuhkan obat penguat kandungan
Dokter Ilham Utama Surya, SpOG, Staf Medis Women Health Service RSUPNCM dan Dosen Departemen Obstetri dan Ginekologi FKU, menjelaskan pada Haibunda bahwa obat penguat kandungan dapat diberikan pada trimester pertama, jika terjadi perdarahan dari kemaluan atau flek-flek yang keluar dari vagina Bunda.
“Sementara itu, pada trimester dua dan tiga bila muncul nyeri perut, mulas-mulas atau kontraksi, maka suplementasi dapat dikonsumsi. Konsultasikan ke dokter kandungan penggunaan suplementasi ini supaya kehamilan dapat berjalan dengan baik dan lancar.” pesannya.
Saran konsumsi obat penguat kandungan diberikan saat Bunda dalam kondisi sebagai berikut:
1. Abortus imminens
Kondisi ini disebut juga sebagai kondisi ancaman keguguran, seperti yang pernah dialami Meghan Markle. Ilham mengungkapkan ancaman keguguran ditandai dengan adanya flek-flek darah pada saat usia kehamilan di bawah 20 minggu. Pada keadaan ini, janin di dalam kandungan yang beratnya kurang dari 500 gr dapat dikeluarkan dari rahim.
2. Keguguran berulang
Beberapa perempuan bisa mengalami keguguran berkali-kali. Keguguran berulang terjadi paling tidak sebanyak dua kali atau lebih berturut-turut, pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gr.
3. Bayi tabung
Proses bayi tabung dikenal juga sebagai fertilisasi in vitro. fertilisasi in vitro adalah pembuahan (pertemuan sperma dan telur) di luar tubuh manusia. Normalnya pembuahan terjadi di saluran telur wanita untuk selanjutnya terjadi implantasi atau penempelan janin di rahim.
Pada keadaan ini penggunaan suplementasi progesteron dibutuhkan untuk memperbaiki defisiensi fase luteal dan mempersiapkan endometrium untuk implantasi.
Kita lanjut ke halaman berikutnya yuk Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang 5 ciri kehamilan sehat meski ada gejala mengganggu.

