KEHAMILAN
Cerita Bunda yang Bagikan Pengalaman Lakukan Steril di Usia Muda, Simak Saran Dokter
Khesedtov Bana | HaiBunda
Sabtu, 30 Jul 2022 09:20 WIBSetelah memiliki momongan, apakah Bunda langsung terpikir untuk menggunakan alat kontrasepsi seperti program KB untuk menjaga kesehatan Bunda sebagai seorang ibu?
Memilih alat kontrasepsi juga perlu Bunda pikirkan dengan baik. Mulai dari pil, suntik KB, IUD, hingga sterilisasi bisa menjadi opsi bagi Bunda. Tentunya dalam memutuskan kontrasepsi mana yang tepat digunakan, harus didiskusikan bersama dokter terkait dengan kebutuhan, termasuk usia Bunda.
Salah satu Bunda membagikan kisahnya di media sosial tentang keputusannya melakukan steril di usia muda. Melalui akun TikTok @mamimudaanak3, Bunda Adis, membagikan keuntungan yang ia rasakan setelah memutuskan steril.
“Hal yang aku rasain setelah steril, gak pusing mikirin mau KB pake apa, badan cepet kembali normal seperti sebelum hamil, tetap mengalami menstruasi dan tidak usah takut menopause dini, yang pastinya membuat seks lebih menyenangkan,” tulis Bunda Adis dalam video unggahannya.
Wah, berbagai keuntungan itu tentu membuat kita jadi terpikir untuk mempertimbangkan steril juga ya Bunda? Eits, tapi sebelum Bunda memutuskan, yuk kita ketahui serba-serbi steril pada wanita beserta saran dari dokter kandungan yuk.
Sterilisasi pada wanita
Sterilisasi merupakan salah satu prosedur kontrasepsi permanen pada perempuan. Sterilisasi bekerja dengan cara 'menutup' tuba fallopi, agar sperma tidak bisa mencapai rahim dan membuahi ovum.
Sterilisasi sangat cocok untuk Bunda yang tidak ingin menambah momongan lagi. Prosedur ini tentunya harus dilakukan oleh dokter, ya Bunda.
Menurut, dr. Dinda Derdameisya, Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari RSIA Brawijaya, steril bisa dilakukan pada Bunda yang memiliki kondisi tertentu. Seperti faktor usia dan faktor penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi jantung bila mengandung.
Selain itu, keinginan steril juga harus datang dari keinginan Bunda sendiri yang sudah didiskusikan bersama pasangan. Keputusan steril tidak bisa paksaan satu pihak saja.
“Memang sterilisasi itu harus ada keinginan dari pasien dan biasanya diskusi dengan pasangannya,” tutur dr Dinda saat dihubungi HaiBunda (25/07).
Namun, tak sedikit Bunda yang masih tidak mau untuk melakukan prosedur steril lantaran takut akan efek sampingnya, seperti tidak menstruasi. Dalam hal ini dr. Dinda meluruskan kekhawatiran tersebut.
“Mungkin mereka kurang teredukasi gitu. Kalau steril itu yang mereka takut apakah nanti mereka nggak menstruasi lagi, itu yang paling ditakutkan sama mereka. Padahal sebenarnya, steril itu hanya mengikat atau memotong dari saluran telurnya. Jadi, tidak ada hubungannya dengan hormon apa lagi dengan kualitas hubungan seksual. Itu yang mereka takutkan, selain mereka tidak mau karena alasan dari agama,” terang dr. Dinda.
Bagaimana saran dokter atas kontrasepsi steril ini? Lihat di halaman berikutnya ya Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang sudah lepas KB tapi kok telat haid berbulan-bulan.

USIA TERBAIK STERIL PADA WANITA MENURUT DOKTER