
kehamilan
Anjuran Pola Makan yang Tepat untuk Keberhasilan Program Hamil
HaiBunda
Minggu, 31 Jul 2022 12:25 WIB

Pola makan yang baik harus dijaga selama pasangan suami istri menjalani program hamil alias promil. Jangan sampai, asupan nutrsi yang buruk menghambat Ayah dan Bunda untuk punya momongan ya.
Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG-KFER, MSc, kehamilan yang baik adalah kehamilan yang sehat. Sehat bukan berarti Bunda bebas dari penyakit saja lho.
"Sehat itu bukan bebas dari penyakit atau tidak ada cacat, atau tidak sakit bukan berarti sehat. Sehat itu ada fungsi yang berjalan dengan baik secara fisik, mental, dan sosial," kata Yassin, dalam Virtual Press Conference 12 Tahun Inovasi Tanpa Henti bersama BAMED via Zoom, belum lama ini.
Sebenarnya, tidak ada definisi khusus yang menjelaskan tentang program hamil. Tapi, pada prinsipnya, pasangan yang ingin hamil dianjurkan rutin untuk berhubungan seksual.
Bila rutin dilakukan selama setahun, kemungkinan besar wanita akan hamil secara alami. Tapi, bila tak kunjung hamil, pasangan suami istri dapat berkonsultasi dengan dokter. Sebab, 10 sampai 15 persen pasangan tidak bisa mendapatkan momongan karena mengalami masalah infertilitas, Bunda.
"Prinsipnya, pasangan yang sedang ingin hamil dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual teratur 2 sampai 4 kali per minggu tanpa menggunakan kontrasepsi. Apabila rutin dilakukan selama setahun, 85 persen istri akan hamil alami," ujar Yassin.
Pola makan untuk program hamil
Menjaga asupan makan sangat penting sebelum atau saat menjalani promil, Bunda. Sebab, 1.000 hari pertama kehidupan anak dimulai sejak dalam masa kandungan sampai dia berusia dua tahun.
Fase ini disebut sebagai periode emas karena terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat. Bila masalah terjadi selama fase ini, anak berpotensi mengalami masalah kesehatan serius saat dewasa.
Memerhatikan asupan nutrisi sejak program hamil juga bisa mencegah komplikasi, salah satu penyebab kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Nah, berikut pola makan atau diet yang perlu Bunda perhatikan saat mulai promil:
- Bunda yang vegetarian berisiko mengalami defisiensi berbagai zat gizi karena hanya mengonsumsi makanan tertentu.
- Penelitian menemukan bahwa perempuan Asia berisiko mengalami defisiensi vitamin D.
- Selama program hamil, Bunda dapat menghindari makanan mentah seperti daging, ikan, dan telur.
- Hindari susu yang tidak dipasteurisasi.
- Hentikan konsumsi suplementasi vitamin dosis tinggi dan bahan herbal.
- Bunda dapat mengonsumsi suplementasi asam folat 400 mikrogram (mcg) per hari, setidaknya tiga bulan sebelum promil untuk mencegah masalah selubung saraf, seperti spina bifida.
- Suplementasi zat besi untuk mencegah anemia.
Batasi asupan kafein, batas konsumsi tidak lebih dari 200 mg per hari.
Selain pola makan, Bunda juga perlu memerhatikan riwayat kesehatan dan menghindari makanan yang bisa menyebabkan obesitas. Simak penjelasan lengkap du halaman berikutnya ya.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga cerita Anisa Rahma dapat momongan setelah empat tahun menanti, dalam video berikut:
OBESITAS DAN PROGRAM HAMIL
Anjuran Pola Makan yang Tepat untuk Keberhasilan Program Hamil/ Foto: iStock
Dampak obesitas pada Bunda yang lagi program hamil
Selama program hamil, Bunda perlu mengonsumsi makanan bergizi. Selain itu, hindari makanan yang mengandung lemak jahat karena bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti obesitas.
Menurut studi di Nutrients tahun 2019, obesitas dikaitkan dengan penurunan kesuburan pada pria dan wanita. Obesitas juga terkait dengan keberhasilan bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) dan terjadinya keguguran.
Nah, berikut komplikasi kehamilan yang bisa terjadi karena obesitas:
- Diabetes melitus gestasional
- Preeklampsia
- Stillbirth
- Kelainan kongenital
- Komplikasi pasca persalinan
Bunda yang lagi program hamil juga enggak boleh lupa untuk aktif berolahraga ya. Olahraga rutin dengan intensitas sedang dianjurkan selama 30 menit per hari. Aktivitas fisik harian yang cocok untuk olahraga ini adalah berjalan, berkebun, dan menari. Sedangkan, aktivitas fisik rutin mingguan yang bisa dilakukan adalah berlari, bersepeda, dan berenang.
Sementara itu, untuk Bunda yang mengalami obesitas, durasi olahraga dapat dilakukan sekitar 225 sampai 300 menit per minggu.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil

Kehamilan
10 Persiapan Sebelum Jalani Program Hamil

Kehamilan
Pentingnya Pemeriksaan Andrologi bagi Calon Ayah

Kehamilan
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan

Kehamilan
Just for Fun! Nama-nama Ibu yang Diprediksi Hamil di 2018


5 Foto
Kehamilan
5 Gambar Test Pack Positif Hamil, Tak Selalu Muncul Dua Garis Lho
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda