Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Perubahan Anatomi Tubuh dari Ibu yang Baru Melahirkan, Bunda Perlu Tahu

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 14 Oct 2022 11:27 WIB

Ilustrasi usai melahirkan
7 Perubahan Anatomi Tubuh dari Ibu yang Baru Melahirkan, Bunda Perlu Tahu/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Bunda akan mengalami perubahan anatomi tubuh setelah melahirkan lho. Beberapa di antaranya mungkin bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.

Perubahan anatomi tubuh terjadi karena pengaruh kehamilan. Penyebabnya bisa karena pertambahan berat badan dan pengaruh hormonal.

Perubahan anatomi tubuh usai melahirkan

Berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 7 perubahan anatomi tubuh dari ibu yang baru melahirkan:

1. Kantung mata besar

Setelah melahirkan, kantung mata bisa tampak lebih besar dan muncul lingkaran hitam di sekitar mata. Kondisi ini biasanya dialami Bunda setelah melahirkan dan selama menyusui Si Kecil.

Terkadang, perubahan hormon bisa menyebabkan kantung mata besar. Tapi, kebanyakan penyebab kantung mata besar disertai lingkaran hitam adalah karena kurang tidur.

2. Payudara sering merembes dan bengkak

Setelah melahirkan, kadar hormon estrogen dan progesteron akan turun. Sedangkan, hormon prolaktin akan meningkat dan bekerja untuk memproduksi ASI. Hal tersebut bisa membuat payudara tampak lebih besar, Bunda.

Perlu diketahui juga, sekitar dua sampai tiga hari setelah melahirkan, payudara biasanya menjadi sangat keras, bengkak, dan sakit. Jika Bunda menyusui, pembengkakan ini bisa disertai rembesan ASI, terutama bila produksi ASI berlebih.

5 Cara Alami Kencangkan Kulit Pasca MelahirkanFoto: HaiBunda/Novita Rizki

3. Perut masih bergelambir

Kulit perut kendur atau bergelambir adalah kondisi normal yang dialami banyak Bunda setelah melahirkan. Selama kehamilan, kulit meregang untuk mengakomodasi janin yang tumbuh. Akibatnya, banyak wanita mendapati kulit di sekitar perutnya kendur setelah melahirkan.

"Kelebihan kulit di sekitar perut adalah normal setelah kehamilan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keparahan kulit kendur, termasuk usia, berat badan, dan pola makan, gaya hidup, dan faktor genetik," kata spesialis obstetri dan ginekologi, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH, dilansir Medical News Today.

Bunda tidak dapat berbuat banyak untuk mencegah kulit kendur setelah kehamilan. Tapi, diet sehat dan seimbang, disertai olahraga ringan selama hamil bisa meminimalisir perut bergelambir.

4. Ukuran rahim menjadi lebih besar

Dilansir Live Science, ukuran rahim menjadi lebih besar selama kehamilan. Menurut American Pregnancy Association (APA), rahim sebelum hamil berukuran seperti buah pir, tapi selama hamil bisa seperti ukuran semangka.

Setelah melahirkan atau selama enam bulan, ukuran rahim akan menyusut. Tetapi, hal ini belum tentu 100 persen mengembalikan ukuran seperti semula, Bunda.

Perubahan anatomi rahim tidak permanen

Sebuah studi di jurnal Ultrasound in Obstetrics and Gynecology tahun 1996 menemukan, wanita pramenopause yang punya anak akan memiliki rahim yang sedikit lebih besar daripada wanita yang tidak pernah melahirkan, bahkan setelah periode postpartum berlalu.

Kondisi ini tidak akan bersifat permanen, tapi dapat bertahan lama. Rahim akan menyusut ke ukuran yang lebih kecil setelah menopause.

Simak perubahan anatomi tubuh usai melahirkan lainnya, di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 5 tips alami mengatasi biduran pasca melahirkan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PERUBAHAN ANATOMI TUBUH USAI MELAHIRKAN

Ilustrasi usai melahirkan

7 Perubahan Anatomi Tubuh dari Ibu yang Baru Melahirkan, Bunda Perlu Tahu/ Foto: Getty Images/iStockphoto

5. Ukuran kaki menjadi lebih besar

Saat hamil, ukuran kaki Bunda akan berubah menjadi lebih besar karena berat badan bertambah dan pengaruh hormon. Kondisi ini dapat menetap setelah melahirkan lho, Bunda.

"Pertambahan berat badan yang dibawa selama kehamilan dapat meratakan lengkungan kaki. Itulah sebabnya ukuran kaki beberapa wanita bertambah sekitar setengah ukuran sepatu selama kehamilan, kata Dr. Michael Cackovic, direktur kebidanan penyakit jantung dan kehamilan di The Ohio State University Wexner Medical Center.

Menurut Journal of Bone and Joint Surgery, hormon relaksin juga berperan dalam perubahan ukuran kaki. Hormon ini bisa membantu mengendurkan ligamen dan tulang di panggul, sehingga tubuh menjadi lebih elastis saat melahirkan. Relaksin juga bisa mempengaruhi ligamen di seluruh tubuh, termasuk di kaki, yang membuat ukurannya melebar.

Banner Vitamin Anak

6. Kaki bengkak

Kaki bengkak usai melahirkan dapat disebabkan cairan yang menumpuk di tubuh saat hamil dan faktor hormonal. Dikutip dari Parents, selama kehamilan, tubuh Bunda akan memproduksi sekitar 50 persen lebih darah dan cairan lain untuk pertumbuhan janin.

Sementara itu, fluktuasi hormon juga dapat menyebabkan edema, atau pembengkakan pada tangan, wajah, pergelangan kaki, leher, dan ekstremitas lainnya. Diperlukan waktu berminggu-minggu agar semua cairan ekstra keluar dari sistem tubuh setelah melahirkan.

Varises di kaki usai melahirkan

Beberapa ibu hamil atau bumil mungkin akan mengalami varises atau pelebaran pembuluh darah di dekat permukaan kulit kaki setelah melahirkan. Varises dapat membaik setelah melahirkan, tetapi tidak akan hilang sepenuhnya.

Selama kehamilan, volume darah akan meningkat sehingga memberi tekanan pada pembuluh darah vena, dan dapat berkembang menjadi varises. Meskipun kondisi ini biasanya bersifat sementara, tapi setidaknya perlu waktu hingga 12 minggu untuk sembuh.

7. Muncul stretch mark

Stretch mark adalah bekas luka atau garis yang muncul di kulit disebabkan oleh peregangan jaringan ikat kulit. Stretch mark tidak menyakitkan, tetapi beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman.

Menurut ulasan di jurnal British Journal of General Practice tahun 2013, sekitar 50 sampai 90 persen wanita yang sedang hamil akan mengalami stretch mark selama atau setelah melahirkan.

Stretch mark tidak dapat dicegah ya. Tapi, Bunda bisa memudarkan bekasnya atau mengurangi tingkat keparahan dengan menggunakan pelembap selama kehamilan. Pilih pelembap yang kandungannya aman untuk janin, seperti minyak zaitun atau skincare mengandung ceramide.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda