Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Masa Subur & Jarak Ideal untuk Wanita Hamil Kembali setelah Melahirkan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 15 Nov 2022 17:50 WIB

Ilustrasi Masa Subur
Masa Subur & Jarak Ideal untuk Wanita Hamil Kembali Setelah Melahirkan/ Foto: iStock

Perencanaan kehamilan dapat dilakukan sebelum Bunda melahirkan anak pertama. Tujuannya agar Bunda dapat hamil di waktu yang tepat, serta jarak kehamilan pertama dan berikutnya bisa ideal.

Dalam perencanaan kehamilan, Bunda harus memahami cara menghitung masa subur. Ini juga termasuk masa subur setelah melahirkan.

Menurut dr. Ivan R. Sini, SpOG dalam buku Bayi Tabung: Mempersiapkan Kehamilan dan Menanti Kehamilan, masa subur adalah suatu masa dalam siklus bulanan seorang wanita, saat dia menghasilkan sel telur yang matang. Saat inilah proses pembuahan atau ovulasi akan terjadi dengan mudah.

Masa subur usai melahirkan

Masa subur usai melahirkan umumnya terjadi setelah masa nifas yang berlangsung sekitar 40 hari. Masa subur dapat diketahui dengan menghitung siklus haid.

American College of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) menjelaskan, ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum terjadi siklus haid di periode berikutnya. Perkiraan ini dialami mereka yang memiliki siklus bulanan 28 hari, Bunda.

Kebanyakan wanita mengalami ovulasi antara hari ke-11 dan ke-21 dari siklus haidnya. Ovulasi tidak selalu terjadi pada hari yang sama setiap bulan dan dapat bervariasi.

Lalu kapan tepatnya masa subur kembali usai melahirkan?

Mengutip Reuters, studi yang dianalisis Dr. Emily Jackson dan Dr.Anna Glasier dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menemukan, rata-rata wanita mengalami ovulasi antara 45 sampai 95 hari setelah melahirkan. Bahkan ditemukan ada yang mengalami ovulasi sejak 25 sampai 27 hari setelah melahirkan.

Meski begitu, ovulasi tetap bisa terjadi tanpa haid lho, Bunda. Beberapa wanita mungkin bisa hamil lagi setelah melahirkan meski belum haid.

Mengetahui masa subur sangat penting untuk merencanakan kehamilan serta mengatur jarak kehamilan pertama dan berikutnya. Lalu berapa jarak ideal untuk hamil lagi setelah melahirkan ya, Bunda.

Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 4 cara menentukan masa subur, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

JARAK IDEAL HAMIL LAGI SETELAH MELAHIRKAN

Ilustrasi Masa Subur

Masa Subur & Jarak Ideal untuk Wanita Hamil Kembali Setelah Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Jarak ideal hamil lagi setelah melahirkan

Sebelum merencanakan kehamilan kedua, Bunda sebaiknya memahami jarak ideal untuk hamil lagi. Jangan sampai ada istilah 'kebobolan' dalam perencanaan kehamilan ya.

Menurut kepustakaan, jarak aman untuk hamil lagi setelah operasi caesar adalah minimal dua tahun. Jarak ini pun berlaku untuk semua kehamilan dengan metode melahirkan apa pun.

"Dalam periode dua tahun, Bunda harus memberikan ASI eksklusif pada bayinya selama 6 bulan. Lalu, sisanya di 1 tahun pertama, anak diberikan makanan pendamping ASI (MPASI)," kata Staf Medis Women Health Service RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Ilham Utama Surya, SpOG, saat dihubungi HaiBunda, belum lama ini.

Banner Hari Ayah

ASI sendiri merupakan kontrasepsi alami atau hormonal yang dapat menekan terjadinya ovulasi, sehingga mencegah kehamilan. Waktu dua tahun juga dianggap cukup karena status gizi dan keadaan Bunda telah kembali normal untuk hamil lagi.

Semetara menurut U.S. Department of Health and Human Services, idealnya wanita bisa hamil lagi minimal 12 bulan setelah melahirkan. Studi menemukan risiko bayi lahir prematur atau mengalami berat badan lahir rendah, jika kehamilan saat ini dengan kelahiran sebelumnya hanya berjarak di bawah 6 bulan.

"Jarak kehamilan dengan kelahiran sebelumnya yang terlalu pendek (di bawah 18 bulan) dan terlalu panjang (lebih dari 5 tahun) dikaitkan dengan dampak negatif pada ibu dan bayi," ujar Pendidik Perawat Debra Sullivan, PhD, dilansir Healthline.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda