kehamilan
Cetak Rekor Baru, Bayi Kembar Lahir dari Embrio yang Dibekukan 30 Tahun Lalu
Selasa, 22 Nov 2022 19:45 WIB
Bayi kembar dari embrio yang dibekukan 30 tahun lalu lahir pada 31 Oktober 2022. Mereka adalah Lydia dan Timothy, Bunda.
Bayi kembar ini lahir dari pasangan asal Amerika, Philip and Rachel Ridgeway. Menurut National Embryo Donation Center, Lydia dan Timothy lahir dari embrio yang paling lama dibekukan dan menghasilkan kelahiran hidup.
Sebelumnya, pada tahun 2020 lalu, bayi perempuan bernama Molly lahir dari embrio sudah dibekukan sejak 1992. Kelahiran Molly saat itu mencetak rekor baru untuk embrio terlama yang dibekukan dan berhasil dilahirkan.
Kisah bayi kembar lahir dari embrio dibekukan 30 tahun
Philip Ridgeway dan istrinya sudah memiliki empat anak sebelum dikaruniai bayi kembar Lydia dan Timothy. Usia anak tertua mereka adalah 8 tahun, sementara yang kecil masih 2 tahun.
Philips mengaku bahagia bisa kembali dikaruniai anak kembar dari embrio yang dibekukan selama 30 tahun. Pria 35 tahun ini mengaku takjub dengan kelahiran anak kembarnya.
"Ada sesuatu yang membingungkan tentang itu. Saya berusia 5 tahun ketika Tuhan memberikan kehidupan pada Lydia dan Timothy (embrio pertama kali dibekukan), dan Dia telah menjaga kehidupan keduanya sejak saat itu," kata Philip, dikutip dari CNN.
"Artinya, mereka anak tertua kami, meskipun sebenarnya mereka anak kami yang paling kecil," sambungnya.
Embrio pertama kali dibekukan 30 tahun lalu
Embrio Lydia dan Timothy dibekukan pada 22 April 1992. Dilansir New York Post, embrio tersebut berasal dari seorang pasangan suami istri. Sang suami diketahui sudah meninggal sebelum ada embrio yang menghasilkan kelahiran hidup.
"Kami mengetahui informasi dasar (tentang orang tua genetik embrio), seperti tinggi dan berat badan. Tetapi kami tidak menggunakan (kriteria itu) untuk memilih," kata Rachel.
Embrio yang dibekukan 30 tahun lalu itu disimpan di laboratorium kesuburan di West Coast sampai tahun 2007. Pasangan suami istri yang memiliki embrio ini lalu mendonasikannya ke National Embryo Donation Center di Knoxville, Tennessee, dengan harapan pasangan lain dapat menggunakannya.
Seringkali, setelah memutuskan untuk berhenti program bayi tabung, pasien dihadapkan pada pilihan sulit tentang apa yang harus dilakukan dengan sisa embrio beku, menyimpannya di es selamanya, membiarkannya mencair, diberikan untuk diteliti, atau menyumbangkannya kepada orang yang tidak bisa hamil alami. Selain menyelamatkan embrio beku, donasi embrio lebih murah dibandingkan program bayi tabung konvensional karena embrio sudah ada.
"Saat kami menjalani proses ini, kami ingin menemukan embrio yang terabaikan atau paling tidak diinginkan. Kami sedang mencari embrio yang membutuhkan rumah karena telah diabaikan," ujar Philip.
Meski telah memiliki empat anak, pasangan ini tidak keberatan untuk menambah momongan. Rachel pun siap untuk menjalani kehamilan lagi dari transfer embrio.
Proses frozen embryo memang bukan hal baru di dunia medis. Lalu seperti apa tahapan embrio yang dibekukan dalam proses bayi tabung ini, Bunda?
Baca halaman berikutnya yuk.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga serba-serbi bayi tabung, dalam video berikut:

