kehamilan
7 Penyebab Keguguran Berulang, Usia Ibu Hamil hingga Kelainan Bentuk Rahim
Kamis, 22 Dec 2022 11:41 WIB
Keguguran menjadi momok menakutkan bagi ibu hamil alias bumil. Apalagi jika terjadi keguguran berulang yang menyebabkan Bunda sulit memiliki keturunan.
Tak hanya terjadi sekali, keguguran pun bisa terjadi berkali-kali. Lalu apa itu keguguran berulang dan apa saja penyebabnya?
Keguguran
Kata keguguran berasal dari Bahasa Latin 'abortus'. Dalam Bahasa Indonesia, kata tersebut dapat diartikan pengguguran kandungan.
Keguguran didefinisikan sebagai kegagalan keberlangsungan kehamilan. Kondisi janin yang mengalami keguguran, yakni berat lahirnya di bawah 500 gram (gr) dan terjadi di bawah usia kehamilan sekitar 24 minggu.
Definisi keguguran berbeda dengan persalinan. Pada persalinan, janin yang lahir bisa hidup (viable) atau memiliki peluang untuk hidup. Pada kondisi ini, berat janin di atas 500 gr hingga 1.000 gr.
Keguguran berulang
Keguguran berulang merupakan kondisi di mana ibu hamil mengalami keguguran berturut-turut atau sampai dua kali. Misalnya, keguguran di kehamilan pertama terjadi di usia 18 minggu, dan di kehamilan kedua di 20 minggu.
Ada dua pendapat yang mendefinisikan keguguran berulang ini, Bunda. Keduanya berasal dari Inggris dan Amerika Serikat.
Pendapat pertama tentang keguguran berulang
Pendapat pertama dari Inggris menyatakan bahwa setelah dua kali mengalami keguguran, peluang untuk mengalaminya lagi hanya 1 persen di kehamilan berikutnya. Pendapat ini juga menyatakan bahwa suatu kondisi dianggap keguguran berulang bila sudah terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut.
Pendapat kedua tentang keguguran berulang
Pendapat kedua dari Amerika Serikat menyatakan, bila seseorang mengalami keguguran berulang untuk kedua kalinya, maka ini sudah termasuk kondisi yang serius. Jika keguguran sudah terjadi tiga kali, maka peluang untuk mengalaminya lagi adalah 40 persen.
Keguguran berulang yang sudah terjadi tiga kali perlu mendapatkan perhatian dari dokter. Pasien perlu segera dievaluasi untuk mencegah keguguran kembali.
Negara Indonesia sampai saat ini mengikuti definisi dari pendapat Amerika Serikat, Bunda. Keguguran dianggap berulang dan serius bila sudah terjadi dua kali.
Penyebab keguguran berulang
Berikut penyebab keguguran berulang:
1. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom adalah penyebab keguguran berulang di trimester pertama, kurang dari 12 minggu atau 3 bulan. Kelainan ini sangat sulit untuk dicegah, tapi kasusnya jarang ditemukan.
Salah satu bentuk kelainan ini adalah jumlah kromosom berlebih atau kurang yang menyebabkan konsepsi tidak berkembang. Persentase terjadinya keguguran berulang karena kelainan kromosom ini adalah sekitar 1 persen.
2. Sindrom antifosfolipid
Sindrom antifosfolipid atau antiphospholipid syndrome (APS) disebabkan masalah pembekuan darah. Kondisi ini umumnya menjadi penyebab keguguran berulang di trimester kedua.
Pada kondisi APS, antibodi menyerang sel-sel di tubuh yang dipicu saat kehamilan. Antibodi menyebabkan inflamasi, terjadi pembekuan darah dan trombosit meningkat, sehingga aliran darah tidak lancar.
Ada beberapa faktor penyebab APS, yakni berkaitan dengan penyakit autoimun, kekurangan beberapa protein S, dan perdarahan.
3. Polycystic ovary syndrome (PCOS)
Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang kerap terjadi pada wanita di usia produktif. PCOS bisa menjadi salah satu penyebab keguguran berulang, Bunda.
PCOS dan keguguran berulang
Berikut kaitan PCOS dengan kehamilan dan keguguran:
- Kualitas sel telur yang tidak baik pada pengidap PCOS menyebabkan pembuahan tidak baik, sehingga tidak bisa menempel di rahim.
- PCOS dapat menyebabkan produksi hormon progesteron menurun atau renda, sehingga rahim menjadi tempat yang tidak ramah untuk janin menempel.
- Berat badan berlebih atau obesitas yang dialami seorang wanita membuat rahim tidak mudah menerima janin.
4. Kelainan bentuk rahim
Sekitar 20 persen penyebab keguguran berulang adalah kelainan bentuk rahim. Berikut beberapa kelainan bentuk rahim yang bisa menyebabkan kaguguran berulang:
- Ada riwayat operasi sebelumnya yang menimbulkan infeksi sehingga bisa menyebabkan keguguran berulang.
- Siklus haid terganggu karena TBC dapat menyebabkan rongga rahim jadi lengket.
Kelainan bentuk rahim bawaan
Kelainan bentuk rahim bawaan seperti septate uterus juga dapat menjadi penyebab keguguran berulang, Bunda. Kondisi ini terjadi karena munculnya sekat, seperti selaput tipis yang memisahkan saluran kanan dan kiri rahim.
Kondisi septate uterus dapat ditangani dengan tindakan medis. Kelainan bentuk rahim ini dapat ditemukan melalui pemeriksaan dan anamnesis dokter.
Selain septate uterus, penyebab keguguran berulang juga bisa karena salah satu saluran di rahim tidak berkembang karena anatomi bawaan lahir.
5. Penyakit kronis
Keguguran berulang bisa disebabkan karena bumil mengidap penyakit kronis. Salah satu penyakit ini adalah diabetes melitus tipe 2.
Diabetes tipe 2 terjadi karena pola hidup tidak sehat yang menyebabkan gangguan metabolik. Pola hidup tidak sehat ini seperti konsumsi makanan tinggi kalori, kurang tidur, stres, dan kebanyakan konsumsi makanan atau minuman manis.
6. Hamil di usia lebih dari 40 tahun
Usia pasangan suami istri bisa memengaruhi peluang untuk hamil lagi setelah keguguran. Pada suami ini berkaitan dengan kualitas dan jumlah sperma. Sedangkan pada istri, hal ini terkait kualitas sel telur.
Keguguran berulang dapat terjadi pada kehamilan yang terjadi di atas usia 40 tahun, Bunda. Perlu diketahui, penyebab keguguran karena usia ini adalah kualitas sel telur yang buruk, bukan karena kondisi rahim.
7. Gangguan hormon lain
Ada beberapa gangguan hormon lain selain PCOS, yang perlu diwaspadai Bunda yang pernah keguguran nih. Beberapa di antaranya adalah hormon hipotiroid dan prolaktin.
Hormon prolaktin menyebabkan air susu ibu (ASI) meningkat. Jika kondisi ini terjadi sebelum atau di awal kehamilan, maka dapat menyebabkan rahim tidak ramah untuk janin.
Penyebab lain keguguran berulang
Selain 7 penyebab di atas, keguguran berulang kemungkinan dapat terjadi karena hal berikut ini:
- Penggunaan obat-obatan, seperti obat maag atau antidepresan yang bisa meningkatkan produksi hormon prolaktin.
- Memiliki riwayat keguguran lebih dari dua kali.
- Pola hidup tidak sehat, seperti minum alkohol dan merokok.
- Paparan zat beracun seperti logam berat dan radiasi tingkat tinggi.
- Penyebab keguguran berulang tidak diketahui pada kasus yang jarang terjadi.
Faktor risiko keguguran berulang
Faktor risiko keguguran berulang, yakni:
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Pola hidup tidak sehat.
- Masalah kesehatan pada ibu, seperti PCOS dan diabetes.
- Usia hamil di atas 40 tahun.
Pemeriksaan dan penanganan keguguran berulang
Penanganan keguguran berulang akan ditentukan dari pemeriksaan. Berikut penjelasannya:
- Pemeriksaan anatomi rahim, usia, dan berat badan. Pemeriksaan awal ini jauh lebih mudah diperbaiki.
- Mencari penyebab keguguran melalui pemeriksaan atau melihat tanda, misalnya untuk mengetahui PCOS dari siklus haid. Penanganan medis mungkin diperlukan untuk menangani kondisi ini.
- Pemeriksaan darah untuk mengetahui faktor pembekuan darah bila keguguran disebabkan ASP. Kondisi ini dapat ditangani dengan mengencerkan darah saat hamil.
- Pemeriksaan hormon untuk melihat kondisi hormon progesteron yang bisa menjadi penyebab keguguran berulang. Gangguan hormonal dapat ditangani dengan terapi hormon atau terapi empirik praktis bersama dengan penanganan ASP.
Pencegahan keguguran berulang
- Premarital check up atau evaluasi mendalam bila pernah mengalami keguguran sebelumnya.
- Mencatat siklus haid untuk melihat apakah teratur, ada nyeri, atau ada infeksi.
- Menjaga berat badan tetap ideal untuk mencegah obesitas.
- Konsumsi asupan mikronutrien penting saat program hamil dan selama kehamilan.
- Olahraga rutin.
Melalui perbaikan gaya hidup, keguguran berulang mungkin bisa teratasi sekitar 60 sampai 70 persen.
Benarkah konsumsi buah zuriat dan kurma muda bisa mencegah keguguran berulang?
Sejauh tidak belum ada bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa buah zuriat dan kurma muda dapat mencegah keguguran berulang, Bunda. Meski begitu, kedua buah ini tetap boleh dimakan untuk memenuhi asupan nutrisi yang diperlukan selama hamil.
Simak juga penjelasan mengenai keguguran lainnya dalam video di bawah ini:
(rap/rap)
