kehamilan
Penyebab hingga Gejala Penyakit Asam Lambung saat Hamil, Simak Cara Mengatasinya
Kamis, 01 Dec 2022 16:46 WIB
Ibu hamil rentan mengalami penyakit asam lambung. Bahkan, bisa terjadi pada ibu hamil yang tidak memiliki riwayat gangguan lambung sebelum hamil.
Secara anatomi, lambung manusia pasti memiliki asam. Asam diproduksi tubuh untuk mencerna dan memproses makanan yang masuk. Terdapat dua kondisi kelainan lambung yang dapat dialami oleh ibu yang sedang hamil.
Pertama adalah gastritis yaitu kondisi iritasi dan peradangan dinding lambung oleh asam lambung, akibat hilangnya lapisan pelindung dinding lambung. Hilangnya pelindung dinding lambung ini dapat berkaitan dengan infeksi bakteri Helicobacter pylori yang kemudian diperberat dengan pola makan yang tidak benar,
Kondisi yang kedua, dikenal sebagai GERD (gastroesophageal reflux disease) yaitu kondisi asam lambung yang keluar dari lambung dan naik ke kerongkongan atau esofagus, Bunda.
Penyebab penyakit asam lambung pada ibu hamil
Penyebab penyakit asam lambung "Gastritis" pada ibu hamil, secara umum dapat terjadi karena infeksi bakteri Helicobacter pylori yang menyerang dinding lambung. Dinding lambung akan kehilangan lapisan mukus yang berfungsi melindungi dinding lambung dari iritasi akibat asam lambung.
Pada kondisi ini, asam lambung tidak keluar dari lambung dan tidak naik ke esofagus. Keluhan yang dirasakan adalah rasa penuh di perut sebelah atas, mual, muntah, nyeri ulu hati yang berkurang Ketika makan, serta perut terasa kembung.
Penggunaan obat-obat penghilang nyeri, stress psikis berlebihan, minum alkohol dan merokok akan memperberat kondisi gastritis ini.
Sementara penyakit asam lambung Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), dapat disebabkan oleh katup otot sfingter lambung sudah longgar atau tidak bekerja dengan baik, sehingga asam dapat keluar dari lambung dan naik ke esofagus.
GERD dan gastritis dapat terjadi meski wanita sedang tidak hamil. Pada ibu hamil, kedua jenis penyakit asam lambung tersebut dapat saja terjadi, namun keluhan akibat GERD dapat lebih sering terjadi karena beberapa hal berikut ini:
1. Perubahan hormon kehamilan
Ibu hamil rentan terkena penyakit asam lambung karena faktor hormonal. Perubahan hormon kehamilan, terutama saat hamil muda, dapat memengaruhi kekuatan otot sfingter, otot rahim, dan otot-otot pencernaan.
Otot-otot tersebut memiliki fungsi untuk menjaga supaya asam lambung tidak kembali ke esofagus atau kerongkongan. Tapi, apabila fungsinya terganggu karena hormon, maka bisa menyebabkan penyakit asam lambung saat hamil.
2. Otot sfingter melemah
Melemahnya otot sfingter dapat menyebabkan penyakit asam lambung, Bunda. Pada saat otot melemah, katup akan menjadi longgar. Akibatnya, asam lambung dengan mudah naik ke esofagus atau kerongkongan.
Selain karena kehamilan, kondisi ini juga dapat dipicu kebiasaan Bunda yang suka menunda waktu makan. Saat ibu hamil telat makan, lambung akan tetap bekerja namun tidak ada yang mendorong asam lambung turun ke bawah.
3. Rahim yang membesar
Umumnya, gejala penyakit asam lambung saat hamil akan hilang saat Bunda masuk usia 5 bulan. Sebab, hormon kehamilan sudah mulai stabil di minggu ke-20.
Tapi asam lambung bisa muncul kembali saat hamil besar. Penyakit asam lambung juga dapat dipicu otot sfingter yang kendur, sehingga menyebabkan tekanan intraabdominal meningkat pada kehamilan satu atau kembar.
Pertumbuhan janin yang semakin besar juga membuat lambung semakin tertekan dan membuat isi lambung terdorong ke atas.
4. Kegemukan saat hamil
Berat badan yang naik berlebihan atau kegemukan saat hamil juga bisa memicu timbulnya penyakit asam lambung, Bunda. Kegemukan dapat menyebabkan tekanan perut meningkat, sehingga meningkatkan risiko penyakit asam lambung.
5. Riwayat penyakit asam lambung
Bumil yang memiliki riwayat asam lambung sebelum hamil sangat rentan kambuh saat hamil. Untuk itu, Bunda perlu memerhatikan asupan makan agar terhindari dari penyakit lambung.
6. Penggunaan obat penguat janin
Penggunaan obat penguat janin atau kehamilan bisa menyebabkan nyeri ulu hati. Hal ini karena kebanyakan obat penguat janin mengandung hormon kehamilan.
7. Konsumsi makanan pencetus penyakit asam lambung
Beberapa jenis makanan bisa menjadi pencetus kenaikan asam lambung saat hamil. Beberapa di antaranya adalah susu, cokelat, dan keju.
Kandungan kalsium dan beberapa mineral yang tinggi di produk, seperti susu, akan sulit dicerna tubuh, sehingga menyebabkan katup longgar dan asam lambung naik.
Bahaya penyakit asam lambung tidak diobati saat hamil
Penyakit asam lambung saat hamil perlu ditangani dengan tepat. Bahaya penyakit asam lambung yang tidak diobati dapat mengganggu penyerapan nutrisi untuk bayi dan ibunya.
Bila bumil terus mengalami sakit perut hingga tidak bisa makan dan sulit berbaring, maka dalam kondisi akut bisa mengganggu kualitas hidupnya.
Gejala asam lambung saat hamil
Berikut beberapa nyeri khas yang dialami bumil saat terkena penyakit asam lambung:
- Terasa nyeri di dada atau sering disebut nyeri ulu hati.
- Nyeri dada (ulu hati) atau dada terasa panas saat posisi tidur terlentang tanpa bantal.
- Sulit tidur di malam hari, atau sering terbangun dengan keluhan mulut pahit atau dada terasa panas.
- Sering bersendawa.
Cara mencegah asam lambung saat hamil
Berikut cara mencegah asam lambung saat hamil:
- Konsumsi makanan sehat
- Makan sedikit tapi sering
- Hindari makanan berlemak
- Batasi kafein
- Jangan merokok dan minum alkohol
- Duduk tegak saat makan
- Jangan makan larut malam
- Jangan telat makan
- Jangan langsung berbaring setelah makan
Pentingnya memerhatikan asupan susu dan vitamin saat hamil
Bunda juga sebaiknya memerhatikan asupan susu dan vitamin hamil (asam folat) saat hamil agar tidak memicu asam lambung. Jika ingin minum asam folat, cobalah konsumsi bersamaan dengan makan nasi atau meminumnya di jeda waktu makan.
Sama halnya dengan minum vitamin, Bunda juga perlu pelan-pelan minum susu saat hamil. Sebelum minum susu sapi, coba dulu minum susu kedelai di awal kehamilan.
Paling penting adalah mengatur waktu minum vitamin dan minum susu. Ingat juga, minum susu bukan suatu keharusan bagi bumil.
Cara mengobati asam lambung saat hamil
Penggunaan obat asam lambung mengandung basa sebenarnya tidak dianjurkan saat hamil. Sebab, obat-obatan ini cenderung mengandung logam berat yang dapat memengaruhi kondisi janin.
Beberapa obat yang dapat dikonsumsi selama hamil biasanya bersifat untuk menekan atau mengurangi produksi asam lambung. Contohnya, obat lansoprazole yang dapat mengatasi nyeri karena asam lambung.
Penting, untuk mengonsumsi obat asam lambung saat hamil sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter. Sebab, dosis yang tidak tepat bisa berbahaya untuk janin.
Kapan bumil dengan gangguan asam lambung harus ke dokter?
Bunda dapat segera periksa ke dokter bila gejala asam lambung sudah mengganggu aktivitas, hingga menyebabkan gangguan makan. Dokter biasanya akan melihat parameter ini melalui berat badan dan denyut nadi yang turun.
Bunda perlu waspada bila usia kehamilan sudah lewat 20 minggu, masih muncul gejala seperti nyeri hebat. Hal ini bisa mengindikasikan masalah lain, seperti gangguan di liver atau berkaitan dengan preeklamsia berat.
Program hamil untuk Bunda yang punya riwayat penyakit asam lambung
Bunda yang punya riwayat asam lambung sebaiknya mengelola penyakit ini dengan baik agar tak kambuh saat hamil. Caranya dengan mencari penyebab sakit.
Jika penyebabnya karena bakteri Helicobacter pylori, maka perlu diobati dulu sakitnya. Pengobatan untuk penyebab ini adalah pemberian antibiotik.
Tapi, yang paling penting dalam promil adalah menjalani pola hidup sehat. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi untuk meminimalkan risiko kambuh saat hamil.
Selain itu, Bunda juga perlu menghindari makan berlebihan disertai minum yang banyak. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di lambung, sehingga asam lambung keluar dari lambung dan naik ke kerongkongan.
Simak bahaya asam lambung, benarkah bisa sebabkan kematian. Klik dalam video di bawah ini:

