Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

20 Pantangan setelah Keguguran: Posisi Tidur, Makanan, hingga Minuman

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 01 Feb 2023 22:15 WIB

Ilustrasi Makanan
20 Pantangan setelah Keguguran: Posisi Tidur, Makanan hingga Minuman/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Kiwis
Jakarta -

Keguguran dapat menimbulkan dampak fisik dan psikis pada seorang wanita. Setelah mengalami keguguran, Bunda sebaiknya memberikan waktu bagi diri sendiri untuk pulih.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan keguguran. Penyebab keguguran yang paling sering terjadi adalah kelainan kromosom.

Keguguran dalam istilah medis disebut juga abortus spontan. Menurut kamus Kementerian Kesehatan (Kemenkes), keguguran adalah kehamilan yang berakhir prematur secara spontan (alamiah) pada usai di bawah 20 minggu (18 minggu setelah pembuahan) atau, jika usia kehamilan tidak diketahui, dan berat embrio atau janin kurang dari 400 gram.

Dokter Anak Karen Gill, M.D., mengatakan bahwa keguguran adalah salah satu komplikasi paling umum yang terjadi di awal kehamilan. Sayangnya, sekitar seperempat dari semua kehamilan berakhir dengan keguguran.

"Sebagian besar keguguran terjadi selama beberapa bulan pertama kehamilan. Seorang wanita mungkin mengalami keguguran sebelum mengetahui dirinya sedang hamil," kata Gill, dilansir Medical News Today.

Pantangan setelah keguguran

Pulih dari keguguran bisa memakan waktu yang lama, Bunda. Setidaknya, ada beberapa pantangan setelah keguguran yang sebaiknya dihindari agar tak memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Terutama bila Bunda berencana untuk hamil lagi.

Melansir dari berbagai sumber, berikut 20 pantangan setelah keguguran:

1. Stres

Wajar bila Bunda merasa sedih usai mengalami keguguran. Tapi, jangan sampai rasa sedih ini berubah menjadi stres hingga trauma ya.

Alih-alih menyendiri dan menyalahkan diri sendiri, Bunda sebaiknya mencari teman diskusi. Coba ceritakan kesedihan Bunda dan cari dukungan dari teman, keluarga, dan komunitas untuk mencegah stres pasca keguguran.

2. Berhubungan seks

Berhubungan seks setelah keguguran sebaiknya ditunda sampai semua gejala hilang. Secara fisik dan mental, Bunda juga harus pulih sebelum kembali berhubungan seks atau merencanakan kehamilan kembali.

"Disarankan untuk menunggu setidaknya dua bulan untuk hamil lagi, meski kemungkinan besar aman untuk mencoba hamil lagi setelah satu siklus haid penuh usai mengalami keguguran," kata Zev Williams, M.D., Ph.D., direktur Program for Early and Recurrent Pregnancy Loss (PEARL) di Montefiore Medical Center and Albert Einstein College of Medicine di New York, dikutip dari Parents.

3. Minum alkohol

Konsumsi alkohol tak hanya dilarang saat hamil, tapi juga setelah keguguran. Alkohol bekerja seperti pengencer darah. Artinya, minum alkohol sama saja bisa meningkatkan perdarahan yang terjadi usai keguguran.

Tak hanya itu, alkohol juga bisa menurunkan sistem imunitas tubuh. Konsumsinya bahkan bisa memengaruhi otak dan membuat Bunda tambah stres hingga menjadi depresi.

Ilustrasi AlkoholIlustrasi Alkohol/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AndreyPopov

4. Merokok

Sama dengan alkohol, Bunda juga perlu menjauhi rokok usai keguguran. Merokok tidak bisa menjadi pelampiasan rasa sedih kita.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Women's Health tahun 2012 menemukan bahwa wanita yang merokok lebih cenderung memiliki masalah kesehatan mental. Beberapa masalah ini terkait dengan gangguan kecemasan, depresi, hingga Post-traumatic stress disorder (PTSD).

Dalam penelitian lain di American Journal of Obstetrics and Gynaecology tahun 2019, disebutkan bahwa PTSD menjadi salah satu kondisi kejiwaan yang dapat berkembang karena peristiwa keguguran.

5. Kurang cairan

Dehidrasi atau kekurangan cairan bisa memengaruhi kesehatan Bunda usai keguguran. Bunda membutuhkan cairan agar tidak lemas.

Minum banyak air bahkan dianjurkan setelah keguguran karena kemungkinan Bunda mengalami perdarahan atau kehilangan banyak darah. Selain itu, cairan juga bisa menjadi salah satu cara menyembuhkan trauma fisik dan mental.

6. Menjalani diet

Diet menjadi salah satu pantangan setelah keguguran. Tubuh Bunda tetap membutuhkan makanan tinggi zat besi dan kalsium. Kedua jenis nutrisi ini dibutuhkan untuk mengembalikan energi tubuh yang habis karena kelelahan.

Nutrisi lain yang juga dapat dikonsumsi adalah makanan kaya magnesium seperti kacang-kacangan. Magnesium dapat membantu memproduksi energi dan mengatasi depresi.

7. Konsumsi makanan manis

Hindari makanan manis setelah keguguran ya, Bunda. Makanan manis dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan kadar gula darah naik.

Makanan manis bisa memperlambat masa pemulihan pasca keguguran. Beberapa jenis makanan manis yang harus dihindari seperti permen, kue manis, atau makanan manis dengan pengawet.

8. Konsumsi susu dan daging berlemak

Konsumsi susu dan daging tidak dilarang usai keguguran. Tapi, sebaiknya Bunda pilih susu dan daging yang tidak berlemak ya.

"Lemak dalam daging dan produk susu dapat menyebabkan peradangan yang menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Jadi, hindari daging dan produk susu berlemak setelah keguguran," ujar ahli ginekologi Dr. Neha Singh, dilansir Mom Junction.

9. Konsumsi junk food

Bunda boleh saja konsumsi junk food usai keguguran. Tapi, jangan terlalu banyak dan menjadikannya menu utama.

Junk food hanya akan memberikan efek kenyang tanpa memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Padahal, setelah keguguran, Bunda memerlukan nutrisi agar terhindar dari masalah kesehatan lain.

10. Konsumsi makanan mentah atau setengah matang

Makanan mentah atau setengah matang rentan terpapar bakteri seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria. Terpapar bakteri ini bisa memperburuk kondisi Bunda yang baru keguguran.

Konsumsi makanan mentah atau setengah matang bisa menimbulkan gejala mual, muntah, diare, perut kram, demam, hingga sakit kepala. Beberapa contoh makanan yang perlu dihindari adalah sushi, telur setengah matang, sashimi, dan sate atau steak.

Makan Sushi Sekali Suap, Netizen Ini Diejek Kampungan oleh Calon MertuaIlustrasi Sushi/ Foto: Ilustrasi Getty Images/iStockphoto

11. Konsumsi produk kedelai

Produk mengandung kedelai memang baik untuk kesehatan. Tapi, mengonsumsinya tidak memiliki manfaat dalam pemilihan pasca keguguran, Bunda.

Kedelai mengandung fitat yang dapat mencegah tubuh menyerap zat besi. Bahan makanan ini juga mengandung hormon estrogen yang dapat mengganggu metabolisme penyerapan nutrisi di tubuh.

12. Minum soda

Asupan soda secara teratur usai keguguran dapat mempengaruhi kesuburan. Minuman soda mengandung kafein dalam jumlah tinggi yang tidak baik untuk kesehatan.

Selain itu, minuman ini dibuat dari pemanis buatan yang dapat meningkatkan kadar gula darah dan memperlambat proses penyembuhan usai keguguran.

13. Melakukan olahraga berat

Hindari melakukan olahraga berat usai keguguran. Olahraga ritmis dengan gerakan loncat juga perlu dihindari karena bisa memperlambat proses penyembuhan. Beberapa jenis olahraga ini adalah lari, aerobik, dan mengangkat beban berat.

14. Douching vagina

Douching adalah mencuci atau membersihkan bagian vagina dengan air atau campuran cairan lainnya. Douncing vagina usai keguguran dilarang karena bisa meningkatkan risiko infeksi dan nyeri.

"Douching setelah keguguran adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Wanita juga harus menghindari penggunaan sabun atau cairan pencuci vagina," kata konsultan kebidanan dan kandungan di Motherhood Hospital, Dr Surabhi Siddharta, mengutip Health Shots.

15. Tidur dengan posisi tengkurap

Sebaiknya, Bunda hindari dulu tidur dengan posisi tengkurap usai keguguran ya. Dalam kebanyakan kasus, tidur tengkurap tidak dianjurkan, terutama setelah melakukan tindakan kuret.

Posisi ini bisa memberikan tekanan pada pinggul dan area tubuh lainnya. Tidur dengan posisi tengkurap juga bisa menyebabkan rasa nyeri, sehingga membuat tidur tidak nyaman.

16. Berendam di bathtub

Berendam di bathtub hangat usai keguguran bisa meningkatkan risiko infeksi. Air yang digunakan berendam bisa kemungkinan besar dapat terpapar bakteri Pseudomonas aeruginosa.

Seseorang yang terinfeksi bakteri ini bisa mengembangkan kondisi hot tub folliculitis. Terpapar bakteri usai keguguran sama saja memperpanjang masa pemulihan.

Ilustrasi BerenangIlustrasi Berenang/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Alexander Shelegov

17. Berenang

Sama halnya dengan bathtub, berenang juga bisa meningkatkan risiko infeksi. Setidaknya, Bunda perlu menjauhi aktivitas ini sekitar 2 minggu.

Setelah keguguran, Bunda akan mengalami perdarahan. Berenang juga akan memperparah perdarahan dan memperlambat masa pemulihan.

18. Pumping payudara

Bunda kemungkinan sudah memproduksi ASI bila mengalami keguguran di usia 20 minggu. Hindari melakukan pumping untuk mengeluarkan ASI usai keguguran karena bisa menambah rasa sakit di payudara.

Setelah keguguran, tubuh biasanya membutuhkan waktu 2 sampai 3 minggu untuk berhenti memproduksi ASI. Bila merasa tidak nyaman, Bunda dapat konsultasi dengan dokter atau konselor laktasi.

19. Konsumsi obat tanpa resep dokter

Hindari mengonsumsi obat tanpa resep dokter usai keguguran ya, Bunda. Beberapa obat mungkin akan bereaksi dengan tubuh, sehingga mengganggu pemulihan.

Dokter biasanya akan meresepkan obat seperti parasetamol usai keguguran untuk meredakan nyeri. Minum obat sesuai anjuran dokter adalah hal penting yang perlu dilakukan usai keguguran.

20. Melakukan pekerjaan rumah tangga

Setelah keguguran, Bunda setidaknya membutuhkan waktu selama seminggu untuk istirahat. Di waktu ini, Bunda disarankan untuk tidak meninggalkan rumah dan melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat.

"Mengangkat barang atau melakukan tugas rumah tangga yang berat dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Jadi, hindari pekerjaan rumah tangga sebanyak mungkin," ujar Siddharta.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 5 tips agar nyaman bekerja setelah alami keguguran, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda