kehamilan

13 Ciri Keguguran yang Jarang Disadari Ibu Hamil, Termasuk Berat Badan Turun

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 28 Jul 2022 07:05 WIB

Jakarta -

Ciri keguguran sering kali jarang disadari para Bunda saat hamil. Sebelum mengenali ciri-ciri keguguran, Bunda perlu memahami dulu apa itu keguguran dan berapa persentase kejadian ini pada ibu hamil alias bumil ya.

Keguguran merupakan kondisi saat kehamilan berhenti secara spontan. Menurut Mayo Clinic dan ulasan di Medical News Today, keguguran adalah hilangnya kehamilan sebelum minggu ke-20.

Namun menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), hilangnya kehamilan sebelum 13 minggu disebut keguguran dini. Badan Kesehatan Duni (WHO) mendefinisikan keguguran adalah janin yang meninggal sebelum usia 28 minggu kehamilan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Banner Tips Besarkan Anak Autisme

Sebagian besar keguguran disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan. Di awal kehamilan, keguguran dapat disebabkan masalah genetik dan janin tidak berkembang.

"Sekitar 80 persen keguguran terjadi selama trimester pertama, yakni di usia kehamilan 0 sampai 13 minggu," kata spesialis obstetri dan ginekologi, Stacy A. Henigsman, DO.

Studi di Birth Defects Research tahun 2012 menemukan bahwa 11 sampai 22 persen keguguran terjadi dalam minggu ke-5 hingga ke-20. Artinya, waktu dan peluang mengalami keguguran dapat bervariasi pada setiap orang.

Ciri-ciri keguguran

Berikut ciri keguguran yang perlu dibedakan dari perubahan tubuh Bunda selama hamil:

1. Perdarahan

Perdarahan selama kehamilan adalah salah satu ciri keguguran yang paling umum, Bunda. Meski begitu, tidak berarti bahwa setiap kali Bunda mengalami perdarahan, sudah pasti mengalami keguguran ya.

Perdarahan sebagai tanda keguguran perlu dikenali. Perdarahan ringan bisa dilihat dari keluarnya bercak warna merah muda atau cokelat. Biasanya, perdarahan ringan akan berlangsung selama kurang lebih satu sampai dua minggu pertama dan tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, jika yang keluarnya darah berwarna merah cerah berupa gumpalan warna merah mudah dengan volume yang banyak, itu bisa menjadi ciri keguguran. Segera hubungi dokter bila terjadi perdarahan baik yang ringan atau berat.

"Tanyakan pada diri sendiri, bagaimana perdarahan itu. Apakah hanya setetes darah berwarna cokelat atau merah terang seperti darah haid? Umumnya, semakin berat perdarahannya, semakin mengkhawatirkan," kata dokter obgyn dan spesialis infertilitas, Dr. Joshua Hurwitz, dilansir Parents.

2. Muncul rasa nyeri

Nyeri bisa menjadi tanda lain keguguran di awal kehamilan, Bunda. Nyeri ini mungkin akan dirasakan di perut, daerah panggul atau punggung bawah.

Rasa nyeri bisa terasa dari ringan hingga berat dan disertai kram seperti tanda haid. Perdarahan yang terjadi dengan disertai rasa nyeri perlu diwaspadai karena bisa saja jadi pertanda keguguran.

Ilustrasi Ibu HamilIlustrasi Kram Hebat Ciri Keguguran/ Foto: Getty Images/iStockphoto

3. Kram hebat

Kram selama kehamilan bisa terjadi dan merupakan hal normal. Kram dapat terjadi karena rahim yang membesar, Bunda.

Meski demikian, jika Bunda mengalami kram yang semakin lama semakin kuat bisa merupakan tanda keguguran. Kram perut dengan bercak juga bisa menjadi tanda keguguran dini.

Kram pada keguguran terjadi karena kontraksi rahim yang mengeluarkan isinya. Segera ke dokter bila Bunda khawatir dengan kram yang tak kunjung membaik di awal kehamilan.

4. Sakit punggung

Selain merasa nyeri, Bunda akan merasakan nyeri di punggung saat mengalami keguguran. Biasanya rasa sakit ini muncul di bagian punggung bagian bawah.

Sakit punggung ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan terasa ringan hingga berat. Sakit punggung ciri keguguran hampir sama dengan sakit punggung tanda hamil. Untuk memastikannya, Bunda bisa periksa ke dokter.

5. Detak jantung janin tidak terasa

Jantung janin mulai terasa berdetak di sekitar minggu ke-5 kehamilan. Detak jantung pertama sekitar 100 kali per menit, relatif rendah dibandingkan minggu-minggu selanjutnya.

Setelah minggu ke-5, detak jantung mulai meningkat rata-rata sekitar 175 kali per menit sampai minggu ke-10. Detak jantung yang tidak terasa bisa menjadi tanda keguguran di awal kehamilan.

Untuk memastikan kondisi janin, Bunda bisa melakukan pemeriksaan dengan USG doppler. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memperkirakan aliran darah melalui pembuluh.

6. Keputihan berlebih

Dikutip dari Very Well Family, peningkatan keputihan pada awal kehamilan biasanya tidak terkait dengan keguguran. Namun, jika keputihan seperti lendir dan disertai darah muncul, itu mungkin tanda keguguran.

Pada kondisi normal, perubahan hormonal selama hamil dapat meningkatkan sekresi vagina dan serviks. Namun, penting untuk memastikan bahwa Bunda tidak mengalami gejala lain yang berhubungan dengan keputihan seperti gatal pada vagina, nyeri, atau berbau. Gejala-gejala ini bisa menunjukkan adanya infeksi di vagina.

7. Cairan ketuban merembes

Kebocoran cairan ketuban bukanlah tanda umum keguguran. Tetapi, kondisi ini bisa menjadi tanda pasti keguguran.

Ketuban yang pecah dikaitkan dengan keguguran di awal trimester kedua. Ini biasanya disebabkan masalah inkompetensi serviks, yakni leher rahim yang membuka sebelum waktunya.

8. Tidak merasa mual

Ilustrasi Ibu Hamil BatukIlustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Mual dan muntah atau morning sickness adalah tanda awal kehamilan yang kerap dialami bumil. Menurut jurnal yang diterbitkan di Autonomic Neuroscience tahun 2017, diperkirakan 70 hingga 80 persen Bunda hamil mengalami morning sickness.

Biasanya tanda-tanda hamil muda ini dimulai sekitar minggu ke-6 kehamilan. Menurut dr. Suririnah, mual ini biasanya akan berakhir pada usia kehamilan 14 minggu. Waktu terjadinya morning sickness ini bisa setiap saat, tidak hanya di pagi hari.

"Mual biasanya berakhir pad 14 minggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketika, tapi ini jarang terjadi," kata Suririnah, dalam Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan.

Hilangnya gejala morning sickness di awal kehamilan patut diwaspadai sebagai tanda keguguran, Bunda. Bila kondisi ini disertai kram dan perdarahan, sebaiknya segera ke dokter ya.

9. Tidak terasa seperti hamil

Banyak perubahan yang terjadi selama hamil disebabkan hormon kehamilan. Pada umumnya, Bunda hamil akan mengalami perubahan ini di trimester awal.

Pada kasus keguguran, Bunda mungkin merasakan perbedaan dan tidak terasa seperti hamil. Ketika janin meninggal, plasenta akan berhenti memproduksi hormon kehamilan yang menyebabkan perubahan di tubuh Bunda.

10. Gerakan janin menurun

Keguguran bisa ditandai dengan gerakan janin yang menurun di awal trimester kedua. Gerakan janin umumnya terasa di usia 16 minggu kehamilan.

"Gerakan janin biasanya dirasakan pertama kali pada usia kehamilan antara 18 sampai 22 minggu. Pada kehamilan kedua, gerakan bisa dirasakan lebih awal di usia kehamilan 14 atau 16 minggu," kata dokter obgyn di Los Angeles, Dr. Michele Hakakha.

Untuk memastikan kondisi janin, Bunda bisa menghitung gerakan atau tendangannya nih. Bila gerakan kurang dari 10 kali per hari atau tidak dirasakan sama sekali, segere ke dokter karena itu bisa jadi kondisi bayi sedang dalam bahaya.

11. Penurunan berat badan

Penurunan berat badan saat hamil setelah kenaikan berat badan yang stabil adalah tanda keguguran. Tapi, ini jarang terjadi ya, Bunda.

Bila berat badan tidak kunjung naik selama kehamilan, Bunda sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Penurunan berat badan mungkin disebabkan karena morning sickness atau keluhan awal kehamilan lainnya.

12. Kontraksi yang menyakitkan

Kontraksi tak hanya terjadi di akhir kehamilan sebagai tanda melahirkan. Bunda juga bisa mengalami kontraksi saat mengalami keguguran.

Kontraksi tanda keguguran biasanya sangat menyakitkan. Beberapa Bunda hamil mengalami lebih dari sekedar kram di perut. Jika Bunda mengalami kontraksi yang menyakitkan dengan jarak 5 sampai 20 menit, maka segera ke dokter.

13. Demam hingga menggigil

Demam hingga menggigil bisa menjadi tanda bayi sudah meninggal di awal kehamilan. Tanda keguguran ini biasanya disertai dengan pusing.

Keguguran dapat menyebabkan infeksi. Nah, bisa sudah terkena infeksi, Bunda bisa mengalami demam yang biasanya disertai gejala menggigil dan pusing.

Faktor risiko dan penyebab keguguran

Ilustrasi KeguguranIlustrasi Keguguran/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko keguguran, baik yang Bunda sadari atau tidak. Sebagian besar keguguran di trimester pertama terjadi karena janin tidak berkembang secara normal.

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut 5 faktor risikonya:

  • Usia
  • Kondisi kronis, seperti diabetes tidak terkontrol
  • Masalah di rahim atau serviks
  • Merokok, konsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang
  • Kekurangan atau kelebihan berat badan

Hubungan faktor usia dan keguguran

Usia merupakan faktor risiko utama yang bisa menyebabkan keguguran, Bunda. Penyebabnya karena kualitas telur wanita yang cenderung menurun dari waktu ke waktu.

Berikut peluang rata-rata keguguran berdasarkan usia wanita:

  • Usia di bawah 35 tahun: ada kemungkinan 15 persen mengalami keguguran.
  • Usia antara 35 dan 45 tahun: ada kemungkinan 20 sampai 35 persen keguguran.
  • Usia di atas 45 tahun: ada sekitar 50 persen kemungkinan keguguran.

Perlu diketahui bahwa ini adalah angka rata-rata tanpa memperhitungkan faktor risiko lainnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 3 cara mencegah anemia pada ibu hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT