HaiBunda

KEHAMILAN

Hamil dan Punya Anak Bikin Bunda Alami Penuaan Dini, Benarkah? Simak Faktanya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 09 Feb 2023 20:00 WIB
Hamil dan Punya Anak Bikin Bunda Alami Penuaan Dini, Benarkah? Simak Faktanya / Foto: Getty Images/iStockphoto/golfcphoto
Jakarta -

Kehamilan dapat mengubah hidup seorang Bunda. Tak cuma perubahan hormonal, Bunda juga bisa mengalami perubahan fisik hingga fisiologis selama kehamilan hingga melahirkan.

Belum lama ini, peneliti dari University of Washington mengungkapkan kaitan antara kehamilan, memiliki anak, dan penuaan dini. Para peneliti mencoba untuk memahami bagaimana peristiwa besar dalam hidup ini dapat memengaruhi proses penuaan pada wanita ke depannya.

Penelitian sebelumnya telah menemukan hasil yang bervariasi. Beberapa di antaranya melaporkan bahwa kehamilan dan persalinan secara dramatis bisa mempercepat penuaan dini pada wanita di level yang paling dasar. Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa menjadi Bunda dan menjalani kehamilan justru dapat memperlambat proses penuaan.


Lalu benarkah kehamilan dan memiliki anak bisa menyebabkan penuaan dini?

Kehamilan & punya anak vs penuaan dini

Antropolog biologi di University of Washington, Dan Eisenberg, mengatakan bahwa kontradiksi hasil beberapa penelitian merupakan penemuan di awal studi. Eisenberg pun bersama rekan-rekannya mencoba mempersempit cakupan penelitian untuk mendapatkan hasil yang baru, Bunda.

"Studi tunggal apa pun bisa salah bahkan ketika para ilmuwan melakukan segalanya dengan benar. Bagian dari cara kerja sains adalah orang melihat pertanyaan serupa di seluruh dunia. Kemudian kami menggabungkan studi tersebut untuk melihat tren dan mempersempit apa yang benar," katanya dilansir Washington Post.

Pada 2018, Eisenberg dan timnya menerbitkan sebuah makalah di jurnal Scientific Reports. Makalah ini berisi tentang kondisi telomer wanita yang pernah hamil dan memiliki anak. Pada setiap kehamilan, telomer seorang wanita tampak lebih tua (memendek) sekitar 4 bulan hingga 4 tahun dibandingkan yang tidak hamil dan memiliki anak.

Telomer merupakan ujung dari kromosom, yakni struktur seperti benang yang mengandung materi genetik. Telomer berfungsi sebagai pelindung kromosom, Bunda.

Jika telomer ini terlalu pendek, sel akan mati dan berhenti untuk melakukan replikasi. Nah, telomer yang lebih pendek dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan kondisi kesehatan lainnya.

Telomer dapat memendek seiring bertambahnya usia. Namun, hal ini dapat terjadi lebih cepat pada Bunda yang menjalani hidup tak sehat, seperti merokok, berat badan berlebih, dan mengalami stres berat.

Dalam studinya, Eisenberg meneliti lebih dari 800 wanita di awal usia 20-an di Cebu, Filipina. Sekitar 60 persennya tidak pernah memiliki anak dan sisanya telah melahirkan satu anak atau lebih.

Studi ini mengamati usia epigenetik wanita. Pengukuran yang dilakukan dengan melihat DNA yang diekstrak dari sel darah putih. Peneliti mempelajari populasi sel dalam DNA yang dapat menentukan usia epigenetik seseorang.

Hasilnya mirip dengan apa yang ditunjukkan telomer, yakni semakin banyak kehamilan yang dialami seorang wanita, semakin 'tua' usia epigenetiknya. Tapi menurut antropolog biologi dan peneliti lainnya, Calen Ryan, penelitian ini belum menjelaskan detail efek di kemudian hari, Bunda.

"Tapi ini dilakukan pada wanita yang usianya sangat muda. Kami tidak tahu apakah efek ini akan bertahan seiring bertambahnya usia. Ini mungkin saja kembali terjadi seiring bertambahnya waktu," ujar Ryan.

Penelitian ini juga ternyata mendapatkan hasil di luar dugaan lainnya. Para peneliti menemukan bahwa seorang Bunda yang hamil saat dilakukan penelitian justru secara epigenetik tampak 'lebih muda'. Peneliti tidak menemukan efek yang sama saat melihat panjang telomer pada peserta studi ini.

Terkait hamil ini, para peneliti masih mencoba mencari jawabannya. Salah satu kemungkinan dikaitkan dengan lokasi pengambilan sampel di Filipina yang dikaitkan dengan perawatan kesehatan saat hamil.

Namun, lagi-lagi hal ini terbantahkan oleh hasil studi yang juga dilakukan Eisenberg dan Ryan. Dalam jurnal Human Reproduction, keduanya menemukan bahwa wanita yang pernah melahirkan di Amerika memiliki telomer yang rata-rata 4,2 persen lebih pendek dari mereka yang tidak memiliki anak. Studi ini mengamati panjang telomer pada hampir 2.000 wanita Amerika berusia antara 20 sampai 44 tahun.

Panjang telomer pada bumil dan penuaan dini menjadi fokus utama penelitian. Lalu bagaimana tanggapan dokter spesialis obstetri dan ginekologi terkait temuan ini ya, Bunda.

Baca halaman berikutnya.

Bunda ingin membeli produk kesehatan untuk ibu hamil. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Simak juga penyebab bumil mengalami jerawatan, di video berikut:

(ank/pri)
PENYEBAB PENUAAN DINI SETELAH HAMIL DAN BEDANYA DENGAN KEHAMILAN GLOWING

PENYEBAB PENUAAN DINI SETELAH HAMIL DAN BEDANYA DENGAN KEHAMILAN GLOWING

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Bukan Gaya Didikan Putri Diana, Pangeran William Ternyata Terapkan Pola Asuh ala Keluarga Ini

Parenting Kinan

100 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Penuh Doa dan Makna

Mom's Life Azhar Hanifah

Potret Shannon Siswanto yang Viral Nyanyikan 'Ibu Pertiwi' di Tengah Riuhnya Kondisi Indonesia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Saatnya Voting Pilihan Bunda Awards 2025 dan Dapatkan Uang Belanja Tambahan!

Haibunda Squad Tim HaiBunda

Ilmuwan Peringatkan Bahaya Mikroplastik pada Kehamilan, Berisiko Tingkatkan Kelahiran Prematur

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Potret Andre Taulany dan Putra Sulungnya Dio yang Bakal Lanjut Kuliah di Luar Negeri

Tips Memilih Nipple Shield yang Pas dan Nyaman untuk Bunda dan Si Kecil

Bukan Gaya Didikan Putri Diana, Pangeran William Ternyata Terapkan Pola Asuh ala Keluarga Ini

Saatnya Voting Pilihan Bunda Awards 2025 dan Dapatkan Uang Belanja Tambahan!

Ilmuwan Peringatkan Bahaya Mikroplastik pada Kehamilan, Berisiko Tingkatkan Kelahiran Prematur

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK