HaiBunda

KEHAMILAN

Ibu Hamil Stres dan Menangis? Hati-hati, Ini Reaksi dan Dampaknya pada Janin

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 19 Feb 2023 14:30 WIB
Ibu Hamil Stres dan Menangis? Hati-hati, Ini Reaksi dan Kondisi Janin/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Jakarta -

Saat hamil, Bunda biasanya jadi lebih melow perasaannya. Bumil pun jadi mudah marah, sedih, hingga bahagia. Jika bumil sering stres dan menangis, berhati-hatilah karena bisa memengaruhi kondisi janin.

Perubahan hormonal selama kehamilan terkadang menjadi penyebab naik turunnya suasana hati bumil. Terkadang masalah sekecil apa pun bisa membuat bumil sedih.

Risiko bila ibu hamil stres dan menangis

Dr. Valinda Nwadike, Dokter Spesialis Kebidanan dan Ginekologi mengatakan bahwa jika bumil sebelumnya tipikal orang yang jarang meneteskan air mata, luapan emosi yang tak terkendali di masa kehamilan ini mungkin mengejutkan.


Perubahan emosi dan tangisan itu normal dari kehamilan, namun Nwadike memperingatkan menangis juga bisa menjadi gejala masalah kesehatan mental yang lebih serius seperti depresi.

"Menangis sesekali tidak akan membahayakan bayi yang belum lahir. Namun, depresi yang lebih parah selama kehamilan dapat berdampak negatif pada kehamilan," kata Nwadike dilansir Healthline.

Sebuah studi tahun 2016 menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi selama kehamilan dapat meningkatkan peluang bumil melahirkan prematur dan berat badan lahir rendah.

Begitu pula dalam tinjauan studi lainnya pada 2015 menemukan hubungan serupa antara tekanan mental dan kelahiran prematur.

"Jika mengalami depresi, Anda mungkin tidak menjaga diri sendiri selama kehamilan seperti yang seharusnya. Jika tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, melewatkan jadwal cek dokter, atau malas bergerak, bayi Anda mungkin tidak mendapatkan perawatan yang memadai," ujarnya.

Bumil perlu memperhatikan bahwa depresi bukanlah kesalahan bumil. Mengabaikan kesehatan itu efek samping dari depresi yang tidak diobati. Karena itu, Bunda sebaiknya berbicara dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat bagi kehamilan. 

"Depresi selama kehamilan juga meningkatkan risiko depresi pasca persalinan (PPD), yang dapat memengaruhi ikatan Anda dengan bayi. PPD biasa terjadi dan tidak perlu malu, tetapi penting untuk berbicara dengan dokter Anda agar mereka dapat membantu," jelasnya.

Stres dan kondisi janin

Melansir laman CNN, ibu hamil yang mengalami sedih maupun stres sebaiknya segera mencari bantuan untuk mengatasinya. Sebuah penelitian yang di jurnal Infancy menemukan bayi dari ibu yang selama kehamilannya mengalami lebih banyak fluktuasi stres menunjukkan lebih banyak ketakutan, kesedihan, dan kesusahan selama 3 bulan pertama jika dibandingkan dengan ibu yang kurang stres.

Wanita yang lebih stres semasa hamil cenderung melaporkan bayinya sering terlihat marah, menangis, rewel saat ditinggal di tempat tidur bayi. Studi itu menuliskan ini menunjukkan bayi tersebut saat kelelahan jadi rewel, serta menempel orang tuanya saat dikenalkan ke orang yang tidak dikenal.

“Kita tahu bahwa bayi yang mengalami stimulasi kronis dari sistem respons stres (kortisol yang meningkat secara kronis), atau 'stres toksik', tanpa penyangga dari orang dewasa yang peduli berdampak pada perkembangan otak dini, sistem kekebalan tubuh, dan epigenetik,” kata Dr. Marian Earls , ketua American Academy of Pediatrics Council on Healthy Mental & Emotional Development.

Penelitian pada bayi dari Bunda yang mengalami depresi pasca persalinan menyoroti dampak potensial lainnya juga. Misalnya, anak-anak dari Bunda yang depresi lebih cenderung memiliki tingkat hormon stres kortisol yang lebih tinggi daripada anak prasekolah.

Menurut pernyataan kebijakan AAP tentang depresi setelah lahir, perubahan tingkat hormon ini terkait dengan kecemasan, kewaspadaan sosial, dan penarikan diri. Anak-anak ini mungkin memiliki kontrol diri yang buruk, hubungan teman sebaya yang buruk, masalah sekolah, dan agresi.

Selain itu anak mengalami gangguan keterikatan, masalah perilaku, dan depresi serta gangguan suasana hati lainnya.

Sebuah studi pada 2019 menemukan kesulitan di masa kecil ini dapat diubah jika seorang anak itu memiliki orang dewasa yang peduli, yang dapat memberikan pengasuhan yang aman dan stabil.

Ibu hamil stres/ Foto: iStock

Cara mengatasi stres dan sedih saat hamil

Bumil dapat melakukan berbagai strategi untuk mencegah dampak negatif dari stres dan sedih pada diri sendiri maupun bayinya.

1. Cobalah latihan pernapasan dalam untuk mengurangi stres dan menurunkan detak jantung. Salah satu teknik disebut pernapasan perut, yaitu bumil menarik napas melalui hidung selama lima detik, lalu menghembuskan napas melalui hidung selama lima detik lagi.

2. Berolahraga setidaknya 150 menit per minggu dapat mengurangi risiko depresi dan mengurangi kecemasan dan stres selama kehamilan.

3. Kegiatan seperti yoga dapat memperkuat otot yang digunakan saat melahirkan dan mengurangi keparahan kondisi medis seperti mual dan sakit punggung.

Menurut Mayo Clinic, Yoga juga merupakan bentuk aktivitas fisik yang menenangkan, yang dapat meningkatkan kesehatan mental dengan melepaskan endorfin, atau hormon perasaan senang.

4. Penelitian menunjukkan bahwa memberikan ibu baru lebih banyak kesempatan untuk terikat dengan bayi dengan menyusui dan membelai Si Kecil dapat membantu bayi mengurangi respons stres mereka secara lebih efektif.

Semoga informasinya membantu ya Bunda. Selain empat hal di atas, Bunda juga bisa memanjakan diri dengan merawat tubuh selama kehamilan. Pilih produk yang aman untuk janin ya. Bunda mau beli produk ini? Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan video tentang penyebab dan dampak bila ibu hamil mudah marah.



(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri

Mom's Life Amira Salsabila

Ketahui Efek Samping Kondom Bergerigi dan Cara Mencegahnya saat Berhubungan Intim

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Peneliti Ungkap Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan di RI

Mom's Life Amira Salsabila

Belum Genap 2 Tahun, Sisca Kohl & Jess No Limit Masukkan Anak ke Sekolah Internasional

Parenting Nadhifa Fitrina

Momen Keseruan Eks Member JKT48 Gen 1 Liburan Bareng di Bali, Tetep Kompak Bun

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri

Momen Keseruan Eks Member JKT48 Gen 1 Liburan Bareng di Bali, Tetep Kompak Bun

Ketahui Efek Samping Kondom Bergerigi dan Cara Mencegahnya saat Berhubungan Intim

Peneliti Ungkap Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan di RI

Belum Genap 2 Tahun, Sisca Kohl & Jess No Limit Masukkan Anak ke Sekolah Internasional

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK