kehamilan
Ibu Hamil Muntah saat Puasa, Apakah Membahayakan Janin?
Selasa, 28 Mar 2023 18:14 WIB
Ibu hamil muntah saat puasa itu aman nggak? Apa bumil perlu membatalkan puasa? Ada yang bilang jika muntah saat puasa dapat membatalkan puasa. Ketahui kondisi bumil yang perlu membatalkan puasa.
Dalam bulan Ramadan, umat muslim akan berpuasa sekitar 30 hari. Jika Bunda hamil, mungkin khawatir puasa tersebut dapat mempengaruhi kesehatan diri sendiri ataupun kesehatan janin yang belum lahir.
Dr Sarah Schenker, Ahli Diet dan Ahli Gizi Kesehatan Masyarakat terdaftar mengatakan puasa itu tidak dianggap aman jika bumil menderita diabetes selama kehamilan (diabetes gestasional). Ini karena puasa dapat memengaruhi kadar gula darah.
Ibu hamil muntah saat puasa
Dalam hukum Islam saja disebutkan seseorang harus berpuasa jika merasa cukup kuat dan sehat. Tetapi jika Bunda sedang hamil diizinkan untuk tidak berpuasa.
"Saat Anda berpuasa di siang hari, kadar gula darah Anda bisa turun dan Anda bisa mengalami dehidrasi. Saat Anda berbuka puasa di malam hari, kadar gula darah Anda bisa menjadi terlalu tinggi jika Anda banyak makan saat sahur dan buka puasa," ujar Schenker dilansir dari BabyCenter.
Selain diabetes, ibu hamil yang mengalami morning sickness atau hiperemesis gravidarum serta tekanan darah tinggi dapat tidak berpuasa. "Anda juga diharapkan tidak berpuasa jika Anda mengandung anak kembar atau lebih," jelasnya.
Ibu hamil pada tahap awal kehamilan mungkin mengalami:
- Pusing atau pandangan kabur
- Mual dan muntah
- Kelelahan
- Sembelit
- Sakit kepala
Semua gejala ini dapat diperparah dengan tidak makan atau minum dalam jangka waktu yang lama. Bumil tidak harus berpuasa dan bisa mengganti puasa, atau bisa juga membayar fidyah. Jika ibu hamil merasa tidak cukup sehat untuk berpuasa, atau khawatir dengan kesehatan diri sendiri atau kesejahteraan janin, bicarakan dengan dokter atau bidan sebelum berpuasa.
"Hanya Anda yang dapat menilai seberapa sehat Anda, dan keputusan apa yang tepat untuk Anda. Bicaralah dengan keluarga Anda, bidan atau dokter dan Imam, untuk membantu Anda mempertimbangkan pilihan Anda," imbuh Schenker.
Schenker berpesan jika bumil memutuskan untuk berpuasa, cobalah satu hari. Hentikan jika bumil merasa tidak enak badan.
![]() |
Muntah, puasa, dan janin
Sebenarnya muntah saat puasa apakah membatalkan puasa? Dalam laman Abukhadeejah dituliskan bahwa Abu Hurairah (radiyallāhu ‘anhu) meriwayatkan bahwa Rasulullah (salallāhu ‘alaihi wasallam) bersabda: “Barangsiapa yang tiba-tiba muntah tidak perlu mengqadha puasanya tetapi barang siapa yang muntah dengan sengaja harus mengqadha.”
Muntah itu mengosongkan perut melalui mulut. Dan jika hal itu terjadi tanpa pilihannya sendiri maka puasanya tidak terhalang. Akan tetapi, jika ia sengaja agar muntah dengan dengan memasukkan sesuatu ke dalam tenggorokannya seperti jarinya, maka puasanya batal.
Bagaimana dengan bumil yang muntah, apa juga membahayakan kehamilannya?
Dr Nazura Siddiqi, spesialis ginekolog, meyakini bahwa iklim, profil pasien, dan musim Ramadan menentukan apakah seorang wanita hamil dapat berpuasa.
“Saya tahu banyak pasien yang bahkan tidak mau repot-repot bertanya kepada dokter mereka apakah mereka sehat secara fisik untuk berpuasa. Saya telah melihat pasien yang berpuasa bertentangan dengan saran saya seperti yang dikatakan kerabat mereka. Beberapa dari mereka menderita mual, dan puasa menyebabkan mereka mengalami keasaman tinggi, yang meningkatkan rasa mual,” kata Siddiqi dilansir TheNationalNews.
Menurutnya mampu atau tidaknya bumil berpuasa juga tergantung pada trimester kehamilannya.
“Jika pasien sakit dan muntah pada trimester pertama dan dia berpuasa, gula darahnya bisa rendah. Juga, organ anak terbentuk pada trimester ini. Jika anak memiliki nutrisi yang tidak memadai, dia akan menghadapi peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan mungkin rentan terhadap gangguan,” katanya.
Seorang wanita yang baru saja melahirkan dan hamil lagi mungkin tidak dapat berpuasa.
“Saya mendorong pasien untuk sering makan. Pasien gizi kurang memiliki bayi dengan berat badan kurang atau cairan berkurang karena gizi buruk,” kata Siddiqi.
![]() |
Kondisi bumil boleh batal puasa
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Eka Hospital Cibubur, dr. Alexander Mukti, Sp.OG, saat dihubungi Haibunda mengatakan beberapa kondisi bumil dapat menyebabkan masalah kesehatan jika memaksakan tetap berpuasa. Pada kondisi ini sebaiknya ibu hamil membatalkan puasa atau tidak berpuasa:
Sakit: Bunda diperbolehkan puasa asalkan dalam kondisi sehat, baik ibu hamil atau janinnya. Namun jika kondisi tidak sehat dan lemah, sebaiknya tidak berpuasa.
Mual dan muntah: Sebaiknya Bunda membatalkan puasanya jika mengalami gejala mual dan muntah. Gejala awal kehamilan ini bisa membuat tubuh lemas dan janin tidak mendapatkan nutrisi karena terbuang.
Hipoglikemi: Bunda yang mengalami gejala hipoglikemi, seperti lemas sebaiknya tidak berpuasa. Memaksakan diri puasa hanya dapat membahayakan diri bumil dan janinnya.
Jika ibu hamil tetap ingin berpuasa, laman Tommys berbagi tipsnya:
Banyak istirahat saat berpuasa karena bumil cenderung memiliki lebih sedikit energi.
Ekstra hati-hati jika bumil berpuasa selama tiga bulan terakhir kehamilan karena ini adalah waktunya bumil. biasanya membutuhkan 200 kalori ekstra.
Waspadai tanda-tanda dehidrasi seperti urine berwarna gelap, pusing atau lemas, dan sakit kepala.
Ingatlah untuk mengonsumsi suplemen asam folat dan vitamin D.
Jika bumil merasa ada yang tidak beres hubungi bidan atau dokter.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya langsung aja yuk, Bun klik di sini.
Saksikan video tentang 6 makanan yang baik dimakan ibu hamil saat sahur dan buka puasa: