Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mioma Membesar ketika Hamil, Berbahayakah untuk Perkembangan Janin?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 05 Apr 2023 07:10 WIB

Ilustrasi USG
Mioma Membesar ketika Hamil, Berbahayakah untuk Perkembangan Janin?/Foto: Getty Images/iStockphoto/

Mioma atau yang juga disebut dengan fibroid merupakan tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di rahim (uterus). Mioma ini bisa membesar ketika hamil, namun berbahayakah untuk perkembangan janin?

Melansir laman Healthline, fibroid ini sangat umum terjadi pada wanita, sekitar 20 hingga 80 persen wanita mengalaminya pada usia 50 tahun, dan 30 persen wanita usia antara 25 dan 44 tahun bergejala fibroid. Ini menandakan bahwa fibroid biasa terjadi selama masa subur.

Ibu hamil yang mengalami mioma kebanyakan tidak memiliki efek dari fibroid tersebut, Namun menurut ulasan tahun 2010, sekitar 10 hingga 30 persen ibu hamil dengan fibriod mengalami komplikasi selama kehamilan.

"Peneliti mencatat komplikasi fibroid yang paling umum selama kehamilan adalah rasa sakit. Ini paling sering terlihat pada wanita dengan fibroid lebih besar dari 5 cm yang berada di dua trimester terakhir," kata Holly D. Ernst, Asisten Dokter di Santa Maria.

Baca Juga : Fibroid

Mioma membesar saat hamil, berbahayakah?

Kehamilan dengan mioma apa bisa memicunya menjadi membesar? Sebagian besar mioma tidak berubah ukurannya selama kehamilan, tapi ada juga yang mengalaminya. Sepertiga fibroid rahim ini dapat membesar pada trimester pertama berdasarkan ulasan tahun 2010. 

"Pertumbuhan fibroid kemungkinan dipengaruhi oleh estrogen, dan kadar estrogen meningkat selama kehamilan. Ini dapat menyebabkan tumbuh membesar," katanya

Meski beberapa ibu hamil bisa mengalami mioma yang membesar ada juga yang sebaliknya, miomanya menyusut selama kehamilan. Dalam sebuah studi tahun 2010, para peneliti menemukan itu 79 persen fibroid yang ada sebelum kehamilan berkurang ukurannya setelah melahirkan.

UpSpring High Waist C-PantyUpSpring High Waist C-Panty/ Foto: Lazada

Jika membesar apa berbahaya untuk janin? Ernst mengatakan mioma ini dapat meningkatkan komplikasi lain selama kehamilan, Jika miomanya membesar dapat mencegah janin tumbuh sepenuhnya karena berkurangnya ruang di dalam rahim.

Sedangkan risiko komplikasi lainnya, termasuk:

  1. Solusio plasenta. Ini terjadi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim karena tersumbat oleh fibroid. Ini mengurangi oksigen dan nutrisi penting.
  2. Persalinan prematur. Nyeri akibat fibroid dapat menyebabkan kontraksi rahim, yang dapat menyebabkan persalinan lebih awal.
  3. Persalinan caesar. WomensHealth.gov memperkirakan wanita dengan fibroid enam kali lebih mungkin membutuhkan operasi caesar (operasi caesar) daripada wanita yang tidak memiliki pertumbuhan ini.
  4. Posisi sungsang. Karena bentuk rongga yang tidak normal, bayi mungkin tidak dapat menyesuaikan diri untuk persalinan pervaginam.
  5. Keguguran. Penelitian mencatat kemungkinan keguguran dua kali lipat pada wanita dengan fibroid.

Laman BabyCenter menuliskan, ukuran fibroid bisa sekecil kismis atau sebesar jeruk bali. Ketika fibroid berukuran besar dapat mengubah bentuk rahim, memberi tekanan pada kandung kemih atau usus, atau mempersulit janin untuk berkembang.

Seperti apa perawatan mioma selama kehamilan? Klik halaman berikutnya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

Simak juga video tentang 5 manfaat lakukan USG rahim sebelum hamil

[Gambas:Video Haibunda]





GEJALA & PERAWATAN MIOMA SELAMA KEHAMILAN

Ilustrasi ibu hamil ke dokter kandungan cek USG

Mioma Membesar ketika Hamil, Berbahayakah untuk Perkembangan Janin?/Foto: Getty Images/iStockphoto/SerhiiBobyk

Gejala fibroid rahim pada kehamilan

Kebanyakan wanita tidak memiliki gejala dan bahkan mungkin tidak pernah tahu memiliki fibroid. Namun pada beberapa ibu hamil kemungkinan mengalami gejala seperti:

Sakit punggung yang parah. Perasaan penuh, nyeri, atau tekanan di perut bagian bawah. Kram yang menyakitkan, mirip dengan kram menstruasi. Buang air kecil lebih sering atau tidak nyaman.

Nyeri saat berhubungan seks. Sembelit atau buang air besar yang menyakitkan, terutama jika fibroid memberikan banyak tekanan pada area tersebut.

Banner Kebiasaan untuk Kecilkan Lingkar Perut

Apa ada cara agar mioma tidak berkembang selama kehamilan? Belum ada cara untuk mencegah fibroid berkembang, karena dalam penelitian saja peneliti tidak yakin dengan penyebabnya. Namun, mioma ini dapat berubah ukuran apakah itu menyusut atau membesar secara alami selama kehamilan.

Pengobatan mioma selama kehamilan

Ernst menjelaskan bahwa pengobatan kehamilan dengan mioma itu terbatas, karena risikonya terhadap janin, seperti risiko pendarahan

Jika ada gejala nyeri tertentu selama kehamilan, biasanya diobati dengan tirah baring, tetap terhidrasi, dan minum obat pereda nyeri ringan.

Obat nyeri tersebut dapat membantu mengelola kadar estrogen atau menghambat reseptor nyeri, dan dapat digunakan selama kehamilan.

Namun, ini adalah obat pereda nyeri tingkat rendah (nonsteroid, obat antiinflamasi) yang tidak disarankan untuk digunakan lebih dari 48 jam, terutama selama trimester ketiga, karena dikaitkan dengan komplikasi kelahiran. Setelah obat berhenti digunakan, fibroid mungkin akan tumbuh lagi.

Pada kasus yang sangat jarang terjadi, dokter dapat melakukan prosedur miomektomi pada paruh kedua kehamilan. Prosedur ini menghilangkan fibroid dari luar rahim atau dari dalam dinding rahim dan membiarkan rahim tetap utuh. Untuk fibroid yang tumbuh di rongga rahim umumnya dibiarkan begitu saja karena pertimbangan risiko pada janin.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda